Bank Niaga Perkembangan Saham Perbankan

4.2.1. Bank Niaga

Bank Niaga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1989, serta berhasil mempertahankan posisi sebagai bank dengan layanan terbaik pada tahun 2001 dan 2002. Tabel 4.2. Perkembangan Saham Bank Niaga Keterangan 2000 2001 2002 2003 2004 Jumlah pemegang saham 7.126 5.694 7.750 10,191 10.796 Jumlah saham yang beredar nominal Rp 500Rp 5000 per saham nominal Rp 5Rp 50 per saham 718.539.351 77.527.527. 833 718.539.351 77.527.527. 833 718.539.351 77.527.527. 833 718.539.351 77.527.527. 833 71.853.936 7.786.493.7 84 Dividen tunai per saham Rp - - - - 7,50 Nilai buku saham Rp 14,00 15,55 18,87 25,24 302 Laba bersih per saham Rp 1,38 2,60 1,80 5,97 84,35 Sumber: Laporan Tahunan Bank Niaga, 2004 Keterangan: : Terjadi penggabungan jumlah saham dengan cara meningkatkan nilai nominal reverse stock sebesar 10 kali, yaitu Saham Kelas A semula Rp. 500,- menjadi Rp. 5.000,- dan Saham Kelas B semula Rp. 5,- menjadi Rp. 50,-. : Dibagikan sebagai dividen akhir tahun buku 2003 kepada para pemegang saham. Perkembangan saham 1. Pada bulan Agustus 1999 dalam rangka rekapitalisasi diadakan penawaran saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu right issue III. Setiap saham lama yang dimiliki dengan nilai nominal Rp 5,- kelas B. Dengan demikian, pada tahun 1999 ini terjadi penambahan saham sejumlah 1.513.582.378 saham kelas B right yang diambil alih oleh masyarakat. Namun setoran saham tersebut dicatat sebagai uang muka modal. 2. Pada bulan Mei 2000, sisa saham yang tidak diambil alih oleh masyarakat pada right issue III tahun 1999 yaitu sejumlah 69.621.813.371 saham kelas B, diambil alih oleh pemerintah selaku pembeli siaga. Selain itu terdapat penambahan saham oleh pemerintah sebesar 6.392.132.084 saham kelas B tanpa hak memesan efek terlebih dahulu yang diputuskan dalam rapat Umum Pemegang Saham tanggal 29 Juni 2000 dalam rangka mencapai Capital Adequacy Ratio CAR sebesar 4 persen pada tahun yang bersangkutan. 3. Pada bulan April 2001 sebanyak 77.463.606.512 saham diikutsertakan dalam penerapan sistem perdagangan saham tanpa warkat scripless trading sebagai perdagangan saham di BEJ atau BES dilakukan tanpa warkat. 4. Pada tahun 2002 dan 2003 perseroan tidak mengadakan penambahan saham. 5. Pada tahun 2004, sebelum Perseroan melaksanakan pengurangan jumlah saham dengan meningkatkan nominal nilai saham Reverse stock sebanyak 10 kali, maka agar jumlah saham yang telah dikeluarkan Perseroan habis dibagi 10, tidak menghasilkan pecahan maka diperlukan pengeluaran saham baru sebanyak 16 saham yaitu 9 saham Kelas A dan 7 saham Kelas B. Mengingat saham Kelas A telah nihil, maka terlebih dahulu diperlukan peningkatan modal dasar dari Rp 1,4 trilyun menjadi Rp 2,9 trilyun.

4.2.2. Bank BII