Bank Danamon Perkembangan Saham Perbankan

seri B dengan nilai nominal Rp 500,-saham dan harga penawaran sebesar Rp 850,-saham kepada masyarakat. Saham yang ditawarkan tersebut mulai diperdagangkan di BEJ dan BES pada tanggal 25 November 1996. BNI melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu right issue sebanyak 151.904.480.000 saham seri C dengan nilai nominal Rp 25,-saham, setiap pemegang saham lama berhak membeli 35 lembar saham baru dengan harga Rp 347,58saham.

4.2.7. Bank Danamon

Bank Danamon didirikan pada tanggal 16 Juli 1956. Kemudian bank melakukan panawaran umum perdana atas 12.000.000 saham nilai penuh dengan nilai nominal Rp 1000,-saham dan seluruh saham ini telah dicatakan di BEJ pada tanggal 8 Desember 1989. Saham yanng berasal dari penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu right issue I pada tahun 1993 dengan jumlah saham 224.000.000 saham seri A. Kemudian pada tahun 1996 melakukan right issue II dengan jumlah saham 560.000.000 saham seri A. Pada tahun 1999 melakukan right issue III dengan jumlah saham 215.040.000.000 saham seri B. Total saham yang tercatat di BEJ sampai pada tanggal 30 Desember 2005 sejumlah 22.400.000 saham seri A dan 4.898.494.000 saham seri B. Secara keseluruhan dari harga saham ke tujuh bank tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan Gambar 4.3. 1000 2000 3000 4000 5000 6000 Ja n- Ja n- 1 Ja n- 2 Ja n- 3 Ja n- 4 Ja n- 5 pe r iode ru p ia h Gambar 4.2. Harga Saham Bank Danamon Sumber: BEJ. 500 1000 1500 2000 2500 Ja n -9 8 Ja n -9 9 Ja n -0 Ja n -0 1 Ja n -0 2 Ja n -0 3 Ja n -0 4 Ja n -0 5 Ja n -0 6 periode rupi a h bii permata bni panin niaga lippo Gambar 4.3. Harga Saham Bank Sumber: BEJ. Dari gambar dapat dilihat bahwa Bank Danamon memiliki harga saham tertinggi dengan harga paling tinggi sebesar Rp 5.600,- dibandingkan dengan bank lain yang berkisar di bawah Rp 2000,-. Hal ini menandakan bahwa Bank Danamon sedang mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Perusahaan yang memiliki harga saham yang mahal mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut sedang mengalami pertumbuhan yang tinggi dan akan memberikan dividen yang rendah Sulistyastuti, 2002. Hal ini dikarenakan bagian dari laba operasi akan diinvestasikan kembali. Sebaliknya perusahaan yang pertumbuhannya rendah dapat memberikan dividen yang tinggi karena harga sahamnya juga lebih murah. Metode pengukuran kinerja saham dengan cara membandingkan antara dividen perlembar saham dengan harga pasarnya dan ditujukan untuk mengetahui besarnya dividen. Fluktuasi harga saham dapat dipengaruhi oleh kondisi perusahaan hutang, penjualan, dividen, kondisi ekonomi nilai tukar, suku bunga dan perubahan harga saham di waktu yang lalu Husnan, 1998. 50 100 150 200 250 300 ja n apr ju l ok t des apr ju l ok t ja n apr ju l ok t ja n apr ju l ok t ja n apr ju l ok t ja n apr ju l ok t des 2000 2001 2002 2003 2004 2005 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 niaga lippo danamon bni bii permata panin Gambar 4.4. Indeks Saham Bank Sumber: BEJ. Berdasarkan Gambar 4.4 menunjukan bahwa indeks saham Bank Panin mengalami kenaikan dari tahun 2000 sampai 2005 dan berada pada urutan teratas. Bank Permata menunjukan lonjakan kenaikan yang sangat drastis pada pertengahan 2004 dan 2005, dan diikuti juga oleh Bank Niaga. Hampir seluruh bank mengalami kenaikan pada tahun 2004 ke 2005 hal ini mungkin diakibatkan karena diselenggarakannya pemilu, sehingga ada respon positif dari investor bahwa dengan pemerintahan yang baru perekonomian Indonesia akan membaik.

V. ANALISIS RISIKO INVESTASI PADA SAHAM PERBANKAN

5.1. Hasil Estimasi Model

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik regresi sederhana setiap bank, maka hasil yang diperoleh dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 5.1. Hasil Analisis Regresi dari Tujuh Bank Variabel terikat Variabel bebas Keofisien beta Prob R 2 Prob F- statistik RBII RIHSG 1,199684 0,0000 0,228265 0,0000 RBNI RIHSG 0,973585 0,0000 0,185991 0,0000 RDANAMON RIHSG 0,887289 0,0005 0,123999 0,0000 RLIPPO RIHSG 1,533840 0,0495 0,298714 0,0000 RNIAGA RIHSG 0,719207 0,1551 0,021617 0,15508 RPANIN RIHSG 1,761914 0,0000 0,472212 0,0000 RPERMATA RIHSG 0,941498 0,1243 0,025212 0,12432 Sumber : lampiran 1-7. Keterangan: terdapat heteroskedastisitas. Dari Tabel 5.1, hasil regresi yang dilakukan pada semua bank hanya Bank Danamon yang tidak memenuhi asumsi OLS yaitu terdapat heteroskedastisitas, sedangkan hasil regresi pada bank lain signifikan dan memenuhi asumsi OLS yang dapat dilihat dari nilai probabilitasnya kecil dari taraf nyata yang digunakan yaitu 10 persen. Nilai probabilitas pada Bank Niaga dan Bank Permata yang lebih besar dari 10 persen dapat diterima karena jika menggunakan alat analisis Eviews 4.1 maka nilai probabilitasnya dibagi dengan dua, sehingga nilai probabilitas dari Bank Niaga menjadi 0,0775 dan nilai probabilitas Bank Permata menjadi 0,0622. Koefisien determinasi R 2 dari semua bank memiliki nilai yang rendah yaitu kurang dari 50 persen, artinya variabel independen tidak terlalu mampu