Stasiun Sentrifugasi Proses Produksi

5. Stasiun Sentrifugasi

Stasiun sentrifugasi bertujuan untuk memisahkan kristal gula dengan stroopnya atau larutannya dari masakan A, masakan C, dan masakan D dengan cara pemutaran sentrifugasi. Stasiun sentrifugasi memiliki 8 unit HGF High Grade Fugal dengan rata-rata putaran 1200 rpm dan 9 unit LGF Low Grade Fugal dengan rata-rata putaran 1800-2000 rpm. Penggunaan HGF adalah untuk sentrifugasi masakan A dan sentrifugasi Gambar 4. Diagram Alir Stasiun Kristalisasi 23 gula SHS, sedangkan LGF adalah untuk sentrifugasi masakan C, D 1 , dan D 2 . Kristal nira hasil masakan C Vacuum Pan No. 4 akan turun ke receiver atau palung 4. Kristal nira dari receiver kemudian akan dialirkan ke magma mixer dengan tujuan agar nira jangan sampai menggumpal dengan cara pengadukan nira secara kontinyu. Dari magma mixer, nira disentrifugasi di LGF No. 8 dan 9. Pada proses ini akan dihasilkan stroop C yang akan dialirkan kembali ke masakan untuk bahan pembuatan Gula D dan gula C. Gula C yang telah terbentuk ini kemudian dipompa menuju tangki penampungan sebagai bahan untuk memasak gula A. Kristal nira hasil masakan D Vacuum Pan No. 5, akan turun ke receiver No. 5. Kristal nira dari receiver kemudian akan dikirim ke palung pendingin atau No. 1 hingga 8. Suhu masakan di palung pendingin No. 1 hingga 8 ini akan semakin menurun. Sewaktu masakan masuk ke palung pendingin, suhunya adalah ± 62 o C dan pada saat sampai di palung pendingin No. 8 suhu telah mencapai ± 54 o C. Masakan dari palung pendingin akan dipanaskan kembali hingga ± 56 o C dalam reheater untuk menurunkan viskositas sehingga tidak memberikan beban yang terlalu berat untuk stasiun sentrifugasi berikutnya. Hasil dari reheater akan disentrifugasi di Low Grade Fugal LGF D 1 No. 1-5 untuk memisahkan kristal dari larutannya. Dari proses ini terdapat hasil samping gula D 1 dan tetes yang kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam tangki penampung molase untuk selanjutnya dimanfaatkan oleh pabrik pembuat MSG, dsb. Gula D 1 kemudian dipompa menuju magma mixer D 1 . Dari magma mixer D 1 , gula disentrifugasi kembali dalam LGF D 2 No. 6 dan 7 dan menghasilkan gula D 2 dan klare D yang dimasukkan kembali ke stasiun masakan sebagai bahan pembuat masakan D. LGF No. 5 merupakan LGF interchange yang dapat dipakai sebagai sentrifugasi gula C ataupun gula D 2 . Gula D 2 akan jatuh ke talang ulir kemudian ditampung dalam tangki penampung. Hasil dari masakan A, nira akan turun ke receiver kemudian dipompa menuju Feed Mixer kemudian dipompa menuju High Grade 24 Fugal HGF A. HGF A akan menghasilkan stroop A yang akan digunakan sebagai bahan masakan C dan D. Gula A ini lalu masuk ke Magma Mingler dengan penambahan Klare SHS dan air dengan tujuan untuk membersihkan kristal dari larutannya sehingga setelah disentrifugasi di HGF-SHS akan menghasilkan gula yang bersih dan putih serta berguna juga untuk menambah rendemen kristal. Jumlah air yang ditambahkan harus tepat agar tidak mengganggu proses selanjutnya. Jika jumlah air yang ditambahkan kurang, maka fungsi dari magma mingler sebagai tempat untuk membilas kristal tidak akan terpenuhi, dan bila jumlah air yang ditambahkan terlalu banyak maka beban kerja HGF-SHS akan bertambah berat karena semakin banyak larutan yang harus dtarik oleh pompa. Nira dari magma mingler akan dialirkan ke feed mixer SHS untuk kemudian dimasukkan ke HGF-SHS TSK No. 1 dan 2 serta BroadBendt No. 3. HGF-SHS akan menghasilkan klare SHS dan gula SHS. Klare SHS digunakan sebagai bahan masakan A, sedangkan gula SHS diturunkan ke Grasshopper Conveyor untuk kemudian diteruskan ke stasiun penyelesaian. HGF memiliki tiga 3 lapisan saringan, yaitu: 1. Backing Screen : lapisan dasar yang berukuran ± 4 mesh. 2. Buffer Screen : lapisan penyangga yang berukuran ± 7 mesh. 3. Working Screen : saringan yang bekerja dalam HGF dengan ukuran diameter tiap lubangnya adalah 37 mesh.

6. Stasiun Penyelesaian