Elektroforesis SDS-PAGE Edelstein dan Bollag, 1991

20 Enzim yang telah beku kemudian dimasukkan ke dalam tabung dan siap untuk di-freeze dry. Freeze dry dilakukan sampai volume larutan enzim yang tersisa ± 2 3 dari volume larutan enzim mula-mula ± 2 ml.

8. Pemurnian Enzim Kitosanase Haliza, 2003

Pemurnian enzim kitosanase dilakukan pada suhu dingin. Enzim hasil freeze dry digunakan untuk pemurnian. Enzim ini dimurnikan dengan menggunakan kromatografi filtrasi gel. Matriks yang digunakan untuk kromatografi filtrasi gel adalah Sephadex G-100. Matriks ini terlebih dahulu harus dikembangkan swelling sebelum digunakan. Swelling dilakukan dengan merendam Sephadex G-100 dalam akuades pada suhu dingin selama 3 hari. Setelah itu, gel tersebut divakum dengan menggunakan Millipore untuk menghilangkan gelembung-gelembung udara yang dapat mengganggu pemurnian. Kolom yang akan digunakan untuk pemurnian harus dibilas terlebih dahulu menggunakan akuades dan air bebas ion. Matriks dimasukkan secara perlahan ke dalam kolom sambil disetimbangkan dengan 0.05 M buffer fosfat pH 6. Matriks tersebut dibiarkan memadat selama semalam. Enzim hasil freeze dry sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam kolom. Elusi dilakukan dengan buffer yang sama. Fraksi dikumpulkan dengan menggunakan fraction collector setiap 100 drop . Setiap fraksi yang ditampung diukur aktivitas enzim kitosanase dan konsentrasi protein.

9. Elektroforesis SDS-PAGE Edelstein dan Bollag, 1991

Persiapan awal yang perlu dilakukan dalam elektroforesis adalah pembuatan gel. Metode yang digunakan dalam pembuatan gel adalah metode Edelstein dan Bollag 1991. Komposisi gel SDS-PAGE dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 . Komposisi gel SDS-PAGE Bahan Separating gel 8 Stacking gel 4 Larutan A Larutan B 2.7 ml 2.5 ml 0.67 ml - 21 Larutan C Akuabides APS 10 TEMED - 4.8 ml 50 µl 5.0 µl 1.25 ml 3.0 ml 50 µl 5.0 µl Bahan untuk separating gel dicampur satu persatu dengan memasukkan TEMED pada akhir campuran. Larutan tersebut diaduk dan dipipet perlahan ke dalam plate kaca sampai 1.5 cm dari permukaan kaca lalu didiamkan sekitar 15-20 menit. Dalam proses ini diusahakan agar tidak terbentuk gelembung udara. Setelah gel memadat, campuran stacking gel dipipet perlahan ke dalam plate kaca lalu dengan segera dimasukkan sisir 10 sumur sebagai tempat memasukkan sampel. Sampel yang telah dipanaskan pada 100 C selama 3 menit dicampurkan dengan buffer sampel lalu dilakukan loading sampel ke dalam sumur sebanyak 12 µl. Berbeda halnya dengan sampel, Marker yang di-loading ke dalam sumur sebanyak 10 µl. Sebelum running dilakukan, buffer elektroforesis dimasukkan ke dalam chamber. Running elektroforesis dilakukan pada 100 Volt, 50 mA dalam kondisi dingin. Waktu yang diperlukan untuk running elektroforesis sekitar 1.5 jam. Setelah pemisahan, gel dilepas dari plate kaca lalu direndam dalam larutan fiksasi 25 metanol + 12 asam asetat selama 1 jam. Selanjutnya, gel tersebut direndam dalam larutan etanol 50 selama 20 menit dan larutan etanol 30 selama 2 x 20 menit. Setelah itu, gel tersebut direndam dalam larutan enhancer larutan Na 2 S 2 O 3 .5H 2 O selama 1 menit. Gel kemudian dicuci dengan akuabides selama 3 x 20 menit. Setelah dicuci dengan akuabides, gel direndam dalam larutan staining silver nitrat larutan AgNO 3 + formaldehida 37 selama 30 menit lalu dibilas cepat dengan akuabides selama 2 x 20 detik. Kelebihan warna dihilangkan dengan larutan destaining larutan Na 2 CO 3 + formaldehida 37 sampai diperoleh pita-pita protein yang jelas teramati dengan latar belakang relatif jernih. Reaksi dihentikan dengan menggunakan larutan fiksasi. 22

10. Karakterisasi Enzim Kitosanase Chasanah, 2004