6 Respon Respon merupakan tanggapan komunikan terhadap pesan yang telah
disampaikan oleh komunikator. Respon dapat bersifat positif, negatif maupun netral tergangtung tanggapan yang diberikan. Respon atau umpan balik juga
dapat berfungsi sebagai kontrol efektivitas komunikasi interpersonal.
2.2.7 Komunikasi Interpersonal yang Efektif
Efektivitas dalam komunikasi interpersonal sangat penting karena apabila komunikasi interpersonal yang dilakukan tidak efektif maka tujuan yang
diharapkan tidak akan tercapai. Mulyana dalam L.Tubbs: 2000 mengatakan bahwa komunikasi yang efektif membutuhkan kepekaan dan keterampilan yang
dapat dilakukan setelah mempelajari proses komunikasi dan kesadaran akan respon yang terjadi ketika sedang berkomunikasi .
Verderber dalam L.Tubbs: 2000 mengatakan bahwa “Komunikasi yang efektif adalah komunikasi dalam mana makna yang distimulasikan serupa atau
sama dengan yang dimaksudkan komunikator, atau makna bersama”. De Vito dalam Sugiyo 2005: 14 mengungkapkan komunikasi interpersonal dikatakan
efektif ditinjau dari dua model yaitu: 1 Model yang pertama yaitu model humanistik yang meliputi
a. Adanya keterbukaan opennes Kualitas keterbukaan paling sedikit terdiri atas tiga aspek, yaitu:
1 Antara komunikator dan komunikan harus memiliki kemauan untuk terbuka saling menyampaikan informasi tentang sesuatu yang rahasia.
2 Komunikator merespon dengan spontan dan tanpa alasan terhadap komunikasi yang sedang berlangsung.
3 Adanya perasaan dan pemikiran bahwa apa yang kita ungkapkan adalah berasal dari diri sendiri sehingga harus bertanggung jawab atas ucapan
tersebut. b. Empati
Empati maksudnya adalah komunikator turut merasakan seperti apa yang komunikan rasakan. Cara untuk meningkatkan empati adalah dengan: 1 tidak
melakukan evaluasi atau memberikan label atas perilaku orang lain. 2 mencoba mencari tahu tentang orang lain sehingga akan memahami latar belakang apa yang
mempengaruhi perasaan atau perilaku orang tersebut. 3 mencoba berperan sebagai orang tersebut.
Empati bisa dilakukan dengan verbal maupun non verbal. Secara verbal meliputi: memantulkan kembali perasaan orang lain, menghindari kalimat tanya
karena akan membuat seseorang defensif, menyimpulkan pesan orang lain yang bermakna ganda, dan membuka diri terhadap orang lain. Sedangkan secara non
verbal dapat dilakukan dengan cara melalui ekspresi wajah, melalui kontak mata, dan sentuhan.
c. Dukungan Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang dapat mendorong atau
memotivasi orang lain. Sikap suportif juga dapat ditunjukan dalam sikap deskriptif bukan evaluatif dan ditunjukkan dengan spontan bukan strategi.
d. Rasa positif Individu
mengkomunikasikan sikap
positif dalam
komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara yaitu menyatakan sikap positif dan
secara positif mendorong orang lain. Sikap positif mengacu dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terwujud apabila
seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya penting untuk interaksi yang
efektif. e. Kesamaan equality
Kesamaan dapat diwujudkan dengan memberikan penghargaan tanpa syarat terhadap orang lain.
2 Model yang kedua adalah pragmatis atau mengenai prilaku yang meliputi a. Menejemen interaksi
Manajemen interaksi yang dimaksud adalah mengelola suatu interaksi dan percakapan yang penuh makna tanpa adanya kecanggungan. Komunikasi
antarpribadi akan berlangsung efektif apabila komunikator dan komunikan mampu memanajemen interaksi yang baik.
b. Kesegeraan Kesegeraan yaitu suatu aktifitas yang mengarah pada keterlibatan antara
komunikator dengan komunikan untuk mencapai kata sepakat. Kesegeraan dapat dilakukan dengan verbal maupun non verbal.
c. Kepercayaan Kepercayaan maksudnya adalah tidak adanya kecemasan atau ketakutan
untuk menyampaikan informasi. Kepercayaan dapat dibangun dengan memulai untuk membuka percakapan.
d. Ekspresi Cara yang dapat digunakan dalam mengkomunikasikan eskpresi yaitu
dengan mendengar aktif, mengindari kata-kata yang membosankan diulang-ulang, menyimpulkan pesan ganda, mengungkapkan kemauan untuk berbagi perasaan,
dan secara non verbal dapat dilakukan dalam vokal, nada suara, volume, ritme dan ekspresi wajah.
e. Orientasi. Kemampuan komunikator untuk menyesuaikan dengan komunikan selama
komunikasi antarpribadi berlangsung. Kemampuan ini dapat dilakukan dengan verbal maupun non verbal.
Suranto 2011: 80 juga menjelaskan lima hukum komunikasi interpersonal yang efektif dapat dilakukan dengan:
1 Respect menghargai Respect adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran
komunikasi. Apabila komunikasi dilakukan dengan rasa sikap saling menghargai dan menghormati akan meningkatkan kualitas hubungan
antarpribadi.
2 Empathy empati Empati maksudnya adalah dapat untuk menempatkan diri pada situasi dan
kondisi tertentu. Komunikator turut merasakan seperti apa yang komunikan rasakan.
3 Audible diterima Audible artinya dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Dalam hal ini
berarti pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. 4 Clarity keterbukaan
Dalam berkomunikasi interpersonal perlu dikembangkan sikap terbuka agar dapat terbangun kepercayaan antara pemberi dengan penerima pesan.
5 Humble rendah hati. Untuk membangun rasa menghargai orang lain, perlu didasari dengan sikap
rendah hati yang dimiliki. Selanjutnya Winkel 2006: 241-242 menjelaskan bahwa terdapat
beberapa aspek agar memiliki komunikasi interpersonal yang hangat dan produktif, yaitu: 1 saling percaya, 2 memahami empati, 3 terbuka apa
adanya, 4 memberi dukungan serta menjaga komunikasi yang telah terjalin baik secara verbal maupun non verbal.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa ada beberapa persamaan keefektifan keterampilan komunikasi interpersonal dilihat dari
beberapa aspek yaitu adanya keterbukaan opennes, empati empathy, motivasi atau dukungan, rasa positif positiveness dan kesetaraan equality yang
dilakukan dalam bentuk verbal dengan menggunakan kata-kata maupun non verbal menggunakan isyarat-isyarat non linguistik.
2.2.8 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal yang Efektif