27 akhir pembelajaran. Seperti yang disampaikan oleh Kueker 2005: 11 dalam
artikelnya yang mengatakan “active learning occurs when students are truly present in the classroom and deeply engaged with the subject matter...”,
bahwa pembelajaran aktif benar-benar terjadi ketika siswa berada di kelas dan terlibat
dengan masalah yang berhubungan dengan mata pelajaran. Salah satu tipe dari strategi pembelajaran aktif adalah tipe giving question
and getting answer . Strategi ini dapat melibatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran sehingga dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Hal ini sesuai dengan karakteristik strategi pembelajaran aktif.
2.2.9 Strategi Giving Question and Getting Answer
Strategi giving questions and getting answer merupakan salah satu strategi meninjau ulang reviewing strategies, yang secara bahasa memberi pertanyaan
dan menerima jawaban. Ashari 2012 dalam artikelnya menyebutkan strategi giving questions and getting answer
ditemukan oleh Spancer Kagan, orang berkebangsaan Swiss pada tahun 1963. Menurut Silberman 2009: 244 strategi
ini secara tidak langsung menantang siswa untuk mengingat kembali apa yang dipelajari dalam setiap topik atau unit pelajaran. Sementara itu Zaini 2009: 69
mengatakan “strategi ini sangat baik digunakan untuk melibatkan siswa dalam mengulang materi pelajaran yang telah disampaikan”.
Selain dapat membantu siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari, strategi giving questions and getting answer juga dapat membantu
siswa melatih kemampuannya bertanya jawab. Tanya jawab dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat esensial dalam pola interaksi antara
28 guru dan siswa. Kegiatan bertanya jawab penting untuk menggali informasi,
mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang diketahuinya Suprijono 2012: 87. Selain itu kegiatan bertanya jawab
akan meningkatkan kualitas pembelajaran karena terjadi interaksi antar siswa dalam hal tukar pemikiran. Seperti yang dijelaskan oleh Hamdani 2011: 51
“bahwa diskusi, dialog, dan tukar gagasan akan membantu siswa mengenal hubungan-hubungan baru tentang sesuatu dan membantu mereka memiliki
pemahaman yang lebih baik”. Strategi giving question and getting answer pada pelaksanannya semua
siswa diharuskan untuk aktif dalam proses pembelajaran. Siswa diharuskan melakukan tanya jawab mengenai materi yang sudah disampaikan. Sehingga pada
penerapan strategi ini siswa bertindak sebagai subjek bukan sebagai objek sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Dengan demikian strategi
giving question and getting answer sangat baik diterapkan pada kegiatan
pembelajaran. Langkah-langkah strategi pembelajaran ini menurut Suprijono 2012: 107
adalah: 1
Pada awal pembelajaran guru membuat kesepakatan dengan siswa mengenai peraturan starategi giving question and getting answer.
2 Kemudian bagikan dua potongan kertas kepada tiap siswa.
3 Minta siswa untuk melengkapi pernyataan
Kertas 1 : Saya masih punya pertanyaan Kertas 2 : Bisa menjawab tentang
29 4
Setelah guru menyampaikan materi, selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab.
5 Siswa yang akan mengajukan pertanyaan harus menyerahkan kartu nomor
1 dan siswa yang akan menjawab pertanyaan harus menyerahkan kartu nomor 2.
6 Jika sampai akhir sesi ada siswa yang masih memiliki 2 atau salah satu
potongan kertas yaitu kertas bertanya ataupun kertas menjawab maka siswa diminta membuat resume atas proses tanya jawab yang sudah
berlangsung. Kelebihan strategi giving questions and getting answer, menurut Ashari
2012 diantaranya : Kelebihan penerapan strategi giving questions and getting answer adalah:
suasana pembelajaran menjadi lebih aktif, siswa mendapatkan kesempatan menanyakan hal-hal yang belum dimengerti, guru dapat mengetahui kemampuan
siswa dalam menguasai materi yang telah disampaikan, mendorong siswa untuk berani mengajukan pendapatnya, setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama
untuk bertanya dan berpendapat. Kelemahan penerapan strategi giving questions and getting answer adalah:
pertanyaan pada hakekatnya sifatnya hanya hafalan, proses tanya jawab yang berlangsung secara terus menerus akan menyimpang dari pokok bahasan yang
sedang dipelajari. Akan tetapi, sebenarnya kelemahan pada saat menerapkan strategi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor misalnya kondisi siswa,
lingkungan belajar dan bagaimana cara guru menerapkan strategi ini dalam pembelajaran, yang masing-masing tempat berbeda kondisinya.
30 Ashari 2012 juga menyampaikan penjelasan mengenai tujuan penerapan
strategi giving questions and getting answer dalam pembelajaran, yakni sebagai berikut : 1 Mengecek pemahaman para siswa sebagai dasar perbaikan proses
pembelajaran. 2 Membimbing usaha para siswa untuk memperoleh suatu keterampilan kognitif maupun sosial. 3 Memberikan rasa senang pada siswa. 4
Merangsang dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa. 5 Memotivasi siswa agar terlibat dalam interaksi. 6 Melatih kemampuan mengutarakan pendapat. 7
Mencapai tujuan belajar.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran yang efektif dapat tercapai apabila dalam proses pembelajaran guru dapat memaksimalkan potensi yang ada pada diri siswa baik
secara fisik maupun mental, hal ini sejalan dengan karakteristik pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran yang berpusat siswa menempatkan siswa
sebagai pusat belajar. Siswa terlibat secara langsung untuk menyerap informasi dan menyampaikan kembali informasi yang telah diserap sesuai kemampuannya,
guru hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Akan tetapi, pada kenyataannya sekarang ini masih banyak pembelajaran yang pada pelaksanaannya
menempatkan guru sebagai pusat pembelajaran. Dalam praktek pembelajaran semacam ini, kegiatan pembelajaran lebih banyak didominasi oleh guru, hal ini
dapat menyebabkan kurang bermaknanya pembelajaran bagi siswa. Pembelajaran yang kurang bermakna akan menyulitkan siswa dalam menyerap materi dan siswa
cenderung mudah melupakan materi yang telah dipelajarinya. Oleh karena itu,