Kedua, pergerakan gigi cenderung memperjelas penampilan tak berdagu pasien, karena bibir bawah bergerak ke depan tetapi jaringan lunak dagu biasanya bergerak
ke belakang saat mandibula berotasi ke bawah dan ke belakang. Ketiga, ekstrusi insisivus atas akibat pemakaian elastik Klas II akan menyebabkan rotasi maksila ke
bawah dan ke belakang sehingga mengakibatkan gummy smile
. 3,7,9,20
Berdasarkan alasan tersebut di atas, pemakaian elastik Klas II hampir tidak pernah memberikan hasil yang baik. Selain hasilnya tidak stabil, cara ini gagal
menyamarkan deformitas yang mendasarinya dan dapat menyebabkan deformitas semakin jelas. Penerapan genioplasti untuk menggerakkan dagu ke depan terkadang
diperlukan agar perawatan dapat lebih baik secara estetis.
30
2.5 Indeks Probabilitas Gramling
Indeks adalah sebuah angka atau bilangan yang digunakan sebagai indikator untuk menerangkan suatu keadaan tertentu. Probabilitas adalah kemungkinan.
Dengan menggunakan suatu indeks dapat dinilai beberapa hal yang menyangkut maloklusi, misalnya prevalensi, keparahan maloklusi dan hasil perawatan. Indeks
maloklusi mencatat keadaan maloklusi dalam suatu format kategorik atau numerik sehingga penilaian suatu maloklusi bisa objektif.
5
Merrifield dan Gebbeck 1989 mengemukakan penelitiannya pada perawatan maloklusi Klas II skeletal, bahwa tinggi wajah anterior AFH dan tinggi wajah
posterior PFH berhubungan erat dengan respons mandibula selama perawatan. Respons mandibula menentukan keberhasilan atau kegagalan perawatan maloklusi
Universitas Sumatera Utara
Klas II. Horn 1992 dalam penelitiannya pada perawatan maloklusi Klas II skeletal didapat bahwa tinggi wajah posterior dan tinggi wajah anterior berhubungan dengan
reaksi mandibula yang terjadi selama perawatan. Reaksi mandibula akan mempengaruhi perubahan dimensi vertikal wajah. Oleh karena itu Horn
memperkenalkan indeks tinggi wajah FHI dalam perawatan ortodonti sebagai upaya untuk menetapkan hubungan antara AFH dan PFH. Indeks ini juga dapat
menggambarkan besarnya sudut FMA Frankfort Mandibular Angle yang dapat digunakan untuk membantu perencanaan maupun evaluasi perawatan.
9,13,23,24
Gramling mengumpulkan banyak sampel dari maloklusi Klas II yang berhasil dirawat dan yang tidak berhasil dirawat dan dibandingkan.Tujuannya untuk mencari
suatu metode dalam memprediksi keberhasilan atau kegagalan pada perawatan maloklusi Klas II serta evaluasi hasil perawatan. Gramling mengembangkan suatu
indeks yang dinamakan Indeks Probabilitas yang bertujuan untuk meningkatkan suatu diagnosis dan prognosis serta evaluasi hasil perawatan berdasarkan pada pengamatan
dan perhitungan terperinci dari radiografi sefalometri. Penelitian ini menggunakan lima pengukuran sefalometri kranial dan dental Gambar 3. Lima sudut tersebut
yaitu 1. FMA; 2. ANB; 3. OCC PL; 4. FMIA; 5, SNB.
13-15
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Sudut-sudut yang digunakan pada Indeks Probabilitas Gramling
1,5,8
2.6 Titik dan garis yang digunakan pada Indeks Probabilitas Gramling