Ketika kegiatan penutup kegiatan pendidik adalah 1 mengajak anak menyanyi atau bersyair di lingkaran dan menyampaikan rencana
kegiatan minggu depan dan menganjurkan anak bermain yang sama di rumah; 2 berdoa dipimpin salah satu anak; 3 pulang berdasarkan
urutan warna baju, panjang rambut atau cara lain untuk menghindari berebut.
Departemen Pendidikan Nasional 2007 : 8-18 6 Evaluasi
Evaluasi kemajuan perkembangan anak dilakukan setiap pertemuan dengan cara mencatat perkembangan kemampuan anak dalam hal motorik kasar,
motorik halus, berbahasa, sosial dan aspek-aspek lainnya. Pencatatan kegiatan main anak dilakukan oleh pendidik. Selain mencatat kemajuan belajar anak,
juga dapat menggunakan lembaran ceklist perkembangan anak, mengumpulkan hasil karya anak sebagai bahan evaluasi dan melaporkan perkembangan belajar
anak kepada orang tua masing-masing. Departemen Pendidikan Nasional 2007
2.2. Kurikulum Yang Sesuai Dengan Perkembangan
Anak Developmentally Appropriate Practice DAP
Pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak adalah pembelajaran memberikan kesempatan pada anak untuk mendapatkan
pengalaman-pengalaman yang interaktif daripada sekedar pengalaman yang pasif, menerima dan reaktif. Semakin dini seorang anak, maka
ia lebih banyak memerlukan pengalaman secara langsung dan nyata. Oleh karena itu pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan
Developmentally Appropriate Practice DAP harus memungkinkan anak
untuk mengalami proses pembelajaran yang sesuai dengan keunikan individu dan usia anak.
Pembelajaran yang sesuai DAP dimulai dari filosofi yang benar tentang pendidikan anak usia dini yang kemudian melalui
pendekatan yang sesuai, maka kurikulum dapat dirancang untuk memenuhi minat dan kebutuhan anak. Rencana kegiatan pembelajaran
disusun berdasarkan pada kurikulum yang sesuai dengan DAP, yaitu yang dapat memberikan kesempatan pada anak untuk berinteraksi
dengan orang lain memberikan kesempatan pada anak untuk memperkuat disposisi anak dengan mengembangkan pendidikan yang
melibatkan hati dan pikiran engaging mind and heart. Developmentally Appropriate Practice
DAP konsep pendidikan yang sesuai dengan perkembangan anak akan mengubah bentuk pendidikan
di seluruh dunia secara umum, termasuk di Indonesia secara khusus. Kelas yang dahulu cenderung tradisional mulai berubah menjadi kelas yang lebih
modern dengan design lebih menarik. Pembelajaran sudah tidak lagi berpusat pada pendidik, namun anak lebih diprioritaskan menjadi pusat pembelajaran.
Bukan pendidik lagi yang aktif memberikan banyak informasi kepada anak, tetapi anaklah yang terlibat aktif dalam mengeksplorasi dan menginvestigasi
dunia dan lingkungannya.
Perencanaan Pembelajaran yang Sesuai DAP
Banyak faktor yang perlu diperhatikan ketika merencanakan kegiatan sentra. Tujuan, sasaran, dan pengukuran penilaian harus
semuanya berhubungan dengan kegiatan. Sebagai tambahan, sentra juga harus sesuai dengan perkembangan anak dan menghargai
kecerdasan majemuk dari tiap anak. Rancangan pembelajaran juga harus memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih,
terintegrasi dan menyenangkan, dan yang paling penting memberikan pengalaman secara langsung.
Sasaran juga merupakan komponen yang penting karena dengan menentukan sasaran maka semua anggota komunitas pembelajar
mendapatkan jalan menuju keberhasilan. Tanpa menentukan sasaran, pendidik tidak akan memiliki tujuan jangka panjang bagi anak:
sebaliknya, orangtua tidak akan dapat membantu anak dalam rangka mencapai kemajuan anak dalam proses pendidikan. Jika sentra
pembelajaran digunakan sebagai alat untuk kemajuan suatu pendidikan, maka diperlukan sasaran yang jelas. Karena itu sebagai
konsekuensinya, ketika merencanakan kegiatan sentra guru harus mempertimbangkan baik tujuan maupun sasaran sehingga kegiatan
dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak. Jika sentra hanya sekedar suatu cara untuk mengisi waktu anak, maka kesempatan
belajar anak terbuang dengan sis-sia. Pertama kali kita perlu menentukan apakah yang kita inginkan dari anak agar
dia belajar di sentra. Kemudian rumuskan sasaran yang jelas dan putuskan
berapa kegiatan yang akan digunakan untuk mencapai sasaran tersebut. Depdiknas, Dirjen PLS 2006
2.3 Kerangka Konseptual