29
Tidak ada dua orang yang persis sama dan tidak ada dua orang yang bisa belajar dengan cara yang sama. Adanya variasi gaya belajar pada mahasiswa biologi
tersebut juga menunjukkan bahwa gaya belajar merupakan suatu karakter biologis bawaan, sehingga akan berbeda antara individu satu dengan yang lainnya Dunn
dan Griggs dalam Ardi 2007. Gaya belajar pada masing-masing individu tidak dapat diubah, akan tetapi hanya dapat ditingkatkan dengan menerapkan cara
belajar yang sesuai dengan gaya belajar yang ada pada dirinya. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tiga macam gaya
belajar yang diteliti semuanya ada pada mahasiswa jurusan Biologi angkatan 2008, maka hendaknya menjadi perhatian bagi jurusan untuk menjadikan faktor
gaya belajar sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam melaksanakan proses pembelajaran di jurusan Biologi yang dapat memfasilitasi ketiga macam gaya
belajar tersebut. Sebagaimana pendapat Cutt diacu dalam Ardi 2007 hasil belajar yang optimal akan diperoleh apabila beragam perbedaan seperti kebiasaan,
minat, dan gaya belajar pada peserta didik diakomodasi oleh gurudosen melalui pilihan metode mengajar dan materi ajar yang sesuai dengan gaya belajar
learning style peserta didik. Perlu ditegaskan bahwa seseorang bukan berarti hanya memiliki salah satu
karakteristik gaya belajar tertentu sehingga tidak memiliki karakteristik gaya belajar yang lain, pada dasarnya seseorang mempunyai ketiga modalitas tersebut
namun biasanya ada salah satu karakteristik yang paling menonjol sehingga memudahkannya untuk menyerap pelajaran. Sehubungan dengan hal ini maka
perlu kiranya bagi mahasiswa untuk dapat beradaptasi dengan segala macam situasi, kondisi, maupun teknik mengajar dosen yang cenderung berbeda-beda
dengan spesifikasi bidang ilmu yang diampunya.
2. Tingkat Keseriusan Melaksanakan Gaya Belajar
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa tingkat keseriusan gaya belajar mahasiswa prodi pendidikan Biologi angkatan 2008 dalam melaksanakan
gaya belajarnya baik yang visual, auditori, dan kinestetik sebagian besar tergolong dalam kategori serius. Kategori serius ini menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan
30
Biologi dalam melaksanakan strategi belajar sudah sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase jumlah
mahasiswa dengan tingkat keseriusan melaksanakan gaya belajarnya termasuk kategori serius secara berturut-turut visual, auditori, dan kinestetik adalah sebesar
79,31, 77,27, dan 64,70. Tingkat keseriusan melaksanakan gaya belajar visual dapat dilihat dari
beberapa indikator berikut ini: selalu membuat catatan untuk mengingat informasi, sering membuat simbol-simbol, gambar, tabel, grafik dan peta konsep,
senang belajar dengan membaca, dalam mempelajari buku, senang membaca ringkasannya terlebih dahulu sebelum membaca lebih detailnya, sering membaca
sambil menandai dengan warna yang mencolok, ketika mengeja sambil melihat kata yang dieja, senang duduk di bangku paling depan dan menulis penjelasan
dengan rapi dan teratur. Tingkat keseriusan melaksanakan gaya belajar auditori terlihat dari beberapa
indikator, yaitu mengingat melalui mendengar, selalu berusaha mengikuti perkuliahan, senang melakukan diskusi dengan teman dan dosen, sering merekam
penjelasan dosen dengan alat perekam, sering menciptakan lagu pada beberapa materi pelajarannya, membaca buku dengan suara yang keras, senang
berpidatopresentasi. Tingkat keseriusan melaksanakan gaya belajar kinestetetik ditunjukkan oleh
beberapa indikator, yaitu senang belajar melalui praktik, membaca sambil melakukan gerakan fisik, tidak tahan duduk berjam-jam, senang belajar dengan
eksplorasi langsung di lapangan, menghafal sambil berjalan-jalan, selalu memberi alokasi waktu untuk istirahat di sela belajarnya, selalu aktif di kelas, senang dan
berani mencoba-coba. Selain itu, dari analisis hasil penelitian yang berupa alasan-alasan yang
mendukung dalam menjawab pertanyaan kuesioner, didapatkan hasil bahwa alasan-alasan mereka sesuai dengan apa yang mereka rasakan tentang
kenyamanan dalam melaksanakan gaya belajar tersebut sehingga semakin menegaskan bahwa tingkat keseriusan melaksanakan gaya belajarnya adalah
tergolong serius. Hal ini berarti sebagian besar mahasiswa prodi pendidikan
31
Biologi angkatan 2008 telah cukup memahami gaya belajarnya masing-masing. Menurut teori, memahami gaya belajar sendiri adalah salah satu cara terbaik untuk
memaksimalkan proses belajar di kelas. Setelah menemukan gaya belajar dan mengetahui metode terbaik untuk membantu diri sendiri dalam belajar melalui
gaya itu, maka seseorang dapat berkembang dan berprestasi dengan baik di dalam kelas, bahkan di mata pelajaran yang sebelumnya dianggap sulit dan tidak
menyenangkan. Sesuai pendapat De Porter Hernacki 2004 bahwa jika seseorang akrab dengan gaya belajar sendiri, seseorang tersebut dapat mengambil
langkah-langkah penting untuk membantu diri sendiri dalam belajar lebih cepat dan lebih mudah. Hal ini sangat membantu belajar mahasiswa yang cenderung
lebih menuntut belajar mandiri.
3. Hasil belajar IPK pada masing-masing gaya belajar