Lembar Kerja Siswa Model Pembelajaran POE Berbantuan LKS
berpikir ktitis dapat diartikan sebagai cara berpikir manusia yang bertujuan untuk mnecapai penilaian tentang sesuatu yang akan atau sedang dihadapi secara kritis.
Menurut Facione and Facione, sebagaimana dikutip Saurino, D. R 2008:1, menyatakan bahwa berpikir kritis yaitu kemampuan memanifestasikan diri dalam
memberikan pertimbangan beralasan dengan bukti, konteks, standar, metode, dan struktur konseptual, di mana keputusan dibuat tentang apayang harus percaya atau
apa yang dilakukan. Berdasarkan pengertian-pengertian ketrampilan berpikir kritis di atas maka
dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir yang melibatkan proses kognitif, analisis, rasional, logis, dan mengajak siswa untuk
berpikir reflektif terhadap permasalahan. Kemampuan berpikir kritis dapat dikembangkan melalui berbagai kegiatan di antaranya kegiatan meningkatkan daya
analisis, mengembangkan kemampuan mengamati, meningkatkan rasa ingin tahu, dan berdiskusi Hassoubah, 2002: 95.
Menurut Ennis 1996: 4 terdapat 6 unsur dalam berpikir kritis yaitu: 1.
Focus fokus Langkah awal dari berpikir kritis adalah mengidentifikasi masalah dengan
baik. Permasalahan yang menjadi fokus terdapat dalam kesimpulan sebuah argumen. 2.
Reasons alasan Apakah alasan
– alasan yang disampaikan logis atau tidak untuk disimpulkan seperti yang tercantum dalam fokus.
3. Inference kesimpulan
Jika alasannya tepat, apakah alasan itu cukup untuk sampai pada kesimpulan yang diberikan?
4. Situation situasi
Apabila pikiran sudah fokus kemudian mencocokan dengan situasi yang sebenarnya.
5. Clarity kejelasan
Harus ada kejelasan mengenai istilah-istilah yang dipakai dalam argumen tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan dalam membuat kesimpulan.
6. Overview tinjauan ulang
Artinya kita perlu mengecek apa yang sudah ditemukan, diputuskan, diperhatikan, dipelajari, dan disimpulkan.
Menurut Carin dan Sund 2011, kemampuan berpikir kritis dibagi menjadi beberapa kategori yaitu mengklasifikasi, mengasumsi, berhipotesis, membuat
kesimpulan, mengukur, merancang, sebuah penyelidikan, mengamati, membuat grafik, meminimalkan kesalahan percobaan, mengevaluasi, dan menganalisis.
Menurut Ennis 1996: 4, indikator keterampilan berpikir kritis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini meliputi 5 kategori, yaitu:1 Memprediksi, 2
Mengamati , 3 Mengklasifikasi, 4 Menganalisis, 5 Menyimpulkan.