sebutan umum untuk alat peraga atau media yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran dua dimensi
meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi Santyasa, 2007: 14. Media tiga dimesi merupakan
sekelompok peraga media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Media tiga dimensi meliputi widya wisata, specimen, benda tiruan,
peta timbul, globe dan boneka Santyasa, 2007: 15. Berdasarkan uraian klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau
praktisi lainnya dalam memilih media yang tepat. Ini akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran.
2.3.3 Landasan Penggunaan Media Pembelajaran
Ada beberapa tinjauan tentang landasan mengenai penggunaan media pembelajaran dalam melakukan kegiatan pembelajaran, antara lain landasan
filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris Santyasa, 2007: 8. Landasan filosofis merupakan suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai
jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan mengakibatkan proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Hal ini kurang benar karena dengan adanya
berbagai media pembelajaran siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk mnggunakan media yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya. Dengan
kata lain, siswa dihargai harkat kemanusiaannya karena diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar yang sesuai dengan
kemampuannya. Dalam hal ini penting sekali memilih media yang sesuai dengan
karakteristik siswa. Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkret ketimbang yang abstrak.
Landasan yang kedua mengenai penggunaan media pembelajaran yakni landasan teknologis, Teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan
terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, serta organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi,
dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol Santyasa, 2007: 8. Pemecahan
masalah dalam teknologi pembelajaran, dilakukan dalam bentuk kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang disusun dalam fungsi disain atau
seleksi, kemudian dikombinasikan dalam pemanfaatannya sehingga menjadi sistem pembelajaran yang lengkap. Komponen-komponen ini termasuk pesan,
orang, bahan, media, peralatan, teknik, dan latar Santyasa, 2007: 9. Landasan yang terakhir mengenai penggunaan media pembelajaran yakni
landasan empiris. Temuan-temuan penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam
menentukan hasil belajar siswa Santyasa, 2007: 9. Dengan hal ini, siswa akan lebih mudah belajar bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai
dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Diketahui siswa memiliki karakteristik tipe dan gaya belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang memiliki
tipe belajar visual, ada pula siswa yang memiliki tipe belajar auditif. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran
hendaknya disesuaikan dengan karakteristik siswa, karakteristik materi pelajaran,
dan karakteristik media itu sendiri bukan berdasarkan karakteristik guru. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan seseorang
diperoleh dari beberapa pengalaman yang memiliki kualitas yang berbeda-beda. Menurut Arief, sebagaimana dikutip oleh Wahyudin et al. 2010, pengalaman
pendengaran memiliki kualitas 11, pengalaman penglihatan memiliki kualitas 83, pengalaman yang diperoleh dari apa yang didengar 20, sedangkan
pengalaman apa yang dilihat 50.
2.4 Tinjauan Mengenai Bidang Miring