jika tidak disertai dengan pengalaman nyata Rusman, 2011: 193. Implikasi bagi guru adalah mampu mengembangkan tahap konstruktivisme dengan cara
membimbing siswa memperoleh makna dari setiap konsep yang dipelajari. Pembelajaran akan memiliki makna jika dihubungkan secara langsung
maupun tidak langsung dengan kehidupan sehari-hari yang dialami siswa. Untuk itu diperlukan suatu media dalam mengajak siswa secara aktif mencari dan
menemukan konsep-konsep yang dipelajari dengan lingkungan sekitar Rusman, 2011: 194, salah satunya dengan cara menyelesaikan masalah yang ditemui
secara konkret. Ketika pengetahuan dimasa lalu yang telah dikonstruksi siswa dimunculkan kembali dengan diberikan
suatu permasalahan, terdapat kemungkinan siswa lupa dengan konsep yang dipahami. Hal ini berkaitan dengan
pengolahan informasi yang diperoleh. Berikut deskripsi masing-masing komponen dalam teori pengolahan informasi.
2.1.1 Penampungan Kesan-kesan Penginderaan Jangka Pendek STSS
Komponen sistem memori yang pertama kali menerima informasi adalah pusat penampungan kesan-kesan penginderaan atau disebut pula memori
inderawi. Komponen ini berfungsi menerima dan menahan informasi yang diperoleh dalam waktu yang sangat singkat. Kemampuan menahan informasi yang
sangat singkat ini memungkinkan seseorang mudah lupa atau kehilangan informasi yang telah diperoleh.
Macam macam informasi yang diperoleh melalui penginderaan bisa bermacam-macam dan sangat banyak meliputi penglihatan, penciuman,
pendengaran, rabaan, pengecapan dan hanya mampu ditahan dalam waktu yang sangat singkat yakni tidak lebih dari dua detik Anni Rifa’i, 2009: 131.
2.1.2 Memori Jangka Pendek STM dan Memori Kerja WM
Informasi yang masuk dalam STM bisa berasal dari STSS atau STSS dan LTM yang muncul secara bersamaan. Setelah informasi melalui STSS maka
informasi ini akan dimasukkan kedalam STM yang merupakan sistem penyimpanan yang mampu menyimpan informasi dalam waktu beberapa detik
Anni Rifa’i, 2009: 134. Informasi yang diperolah tersebut akan diproses untuk diubah menjadi memori jangka panjang atau LTM Salah satu cara untuk
menyimpan informasi kedalam STM yakni memikirkan atau mengucapkannya secara terus menerus yang sering disebut rehersial. Apabila siswa berhenti
memikirkan informasi tersebut maka informasi ini akan hilang dari STMnya.
2.1.3 Memori Jangka Panjang LTM
Bagian dari sistem memori yang dapat menyimpan informasi dalam periode waktu yang lama sering disebut memori jangka panjang LTM Anni
Rif a’i, 2009: 135. Para pakar teori belajar menyatakan setiap informasi yang
diperoleh setiap siswa tidak akan pernah hilang jika informasi itu tersimpan dalam STM, meskipun siswa tersebut lupa. Siswa yang lupa akan sesuatu bukan berarti
informasi yang dimilikinya telah hilang melainkan adanya kehilangan kemampuan untuk menemukan informasi yang ada dalam memorinya karena
banyaknya informasi yang telah diperoleh Anni Rifa’i, 2009: 135.
2.2 Tinjauan Mengenai Inkuiri dan Inkuiri Terbimbing