2.5 Type dan merk semen yang digunakan
Dalam hal ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan type semen OPC Ordinary Portland Cement dan PCC Portland Compossite Cement dengan
masing-masing merk yang diuji adalah semen padang, semen andalas, semen tiga roda dan semen holcim. Namun, sebelum dilakukan pengujiam ada baiknya
penulis mengulas sedikit tentang perbedaan antara kedua jenis type semen diatas.
2.5.1 Semen OPC Ordinary Portland Cement
Semen Portland Type I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling klinker semen dan gypsum.
Semua jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan tekanan yang tinggi tidak memerlukan persyaratan khusus, seperti:
1 Bangunan bertingkat tinggi,
2 Perumahan,
3 Jembatan dan jalan raya,
4 Landasan bandara udara,
5 Beton pratekan,
6 Bendungan saluran irigasi,
7 Elemen bangunan seperti genteng, hollow, brickbatako, paving block,
buis beton, roster, dll.
2.5.2 Semen PCC Portland Compossite Cement
Semen portland komposit adalah adalah Bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak semen portland dan gypsum dengan satu
Universitas Sumatera Utara
atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran bubuk semen portland dengan bubuk bahan anorganik lain.
Kegunaan semen jenis ini adalah: 1
Konstruksi beton umum, 2
Pasangan batu dan batu bata, 3
Plesteran dan acian, 4
Selokan, 5
Jalan, 6
Pagar dinding, 7
Pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton, bata beton paving block dan sebagainya.
2.5.3 Standar sebuah produk semen
Sebuah produk semen yang dihasilkan oleh pabrik semen dari setiap merk semen yang dipasarkan haruslah memenuhi standar SNI yang berlaku. Adapun
beberapa type semen dan masing-masing standar nya akan dijabarkan sebagai berikut:
Portland Cement Type I OPC = SNI 15 – 2049 – 04 Portland Pozzoland Cement PPC = SNI 15 – 2049 – 04
Super Mansory Cement SMC = SNI 15 – 3500 – 1993 Oil Well Cement OWC = SNI 15 – 3044 – 1992
Portland Composit Cement PCC = SNI 15 – 7064 – 2004
Universitas Sumatera Utara
2.5.4 Berbagai merk semen yang dipakai
Adapun merk semen yang dipakai dalam pengujian ini adalah semen tiga roda PCC, semen holcim PCC, semen padang OPC PCC, dan semen
andalas OPC PCC. Di bawah ini akan dibahas mengenai masing-masing semen.
A. Holcim
Semen holcim merupakan salah satu semen produksi dari Indonesia dimana produk-produk hasil dari semen holcim itu sendiri antara lain adalah
holcim serba guna, holcim smooth fibre, holcim ready flow, holcim ready flow plus, holcim durable, holcim extra durable, dan holcim drillwell plus. Semen
holcim sendiri juga telah memenuhi standar yakni: SNI 15 – 7064 – 2004 Adapun aplikasi umum dari semen holcim adalah sebagai berikut:
• Guna memperkuat konstruksi beton dinding beton • Untuk keperluan arsitektur mortar
• Untuk alas buat tembok plester skim coating • Blok beton dinding panel product pracetak
Komposisi senyawa kimia dari semen holcim dijabarkan di bawah ini: Tabel 2.3
Komposisi Senyawa Kimia Semen Holcim PCC
Jenis Komposisi Kimia Kadar
Tricalcium Silicate C3S 55.88
Dicalcium Silicate C2S 17.56
Tricalcium Aluminate C3A 8.68
Tetracalcium Alumino Ferrite C4AF 6.45
Sumber : Pengujian di laboratorium FMIPA USU
Universitas Sumatera Utara
B. Tigaroda
Semen tigaroda diproduksi oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa yang merupakan salah satu produk semen Indonesia yang mengandalkan kualitas dari
masing-masing produk. Semen tigaroda juga memiliki masing-masing standar produk yakni:
Untuk OPC Type I : SNI 15-2049-2004 Untuk PCC : SNI 15 – 7064 – 2004
Untuk semen type I OPC digunakan untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti tidak memerlukan
ketahanan sulfat, tidak memerlukan persyaratan panas hydrasi, dan tidak memerlukan kekuatan awal yang tinggi.
Adapun semen type OPC ini di aplikasikan untuk: • Gedung
• Jembatan • Jalan raya
• Rumah pemukiman • Landasan pacu pesawat terbang, dll
Untuk yang type PCC digunakan untuk:
•
Digunakan untuk konstruksi umum untuk semua mutu beton
•
Struktur bangunan bertingkat
•
Struktur jembatan
•
Struktur jalan beton
•
Bahan bangunan
Universitas Sumatera Utara
•
Beton pratekan dan pracetak, Pasangan bata, plesteran dan acian ,Panel beton,
Paving block, Hollow brick, batako, genteng, polongan, ubin dll
Tabel 2.4 Komposisi Senyawa Kimia Semen Tiga Roda PCC
Jenis Komposisi Kimia Kadar
Tricalcium Silicate C3S 55.62
Dicalcium Silicate C2S 17.23
Tricalcium Aluminate C3A 9.35
Tetracalcium Alumino Ferrite C4AF 6.57
Sumber : Pengujian di laboratorium FMIPA USU
C. Padang
Semen Portland Tipe I Ordinary Porland Cement memenuhi SNI 15- 2049-2004 ASTM C150-07 BS 12-1996 JISR5210-1981, Semen ini digunakan
untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus yaitu: tidak memerlukan ketahanan sulfat tidak memerlukan persyaratan panas
hydrasi tidak memerlukan kekuatan awal tinggi. Memenuhi SNI 15-2049-2004 : Standar ini meliputi ruang lingkup,
acuan normatif, istilah dan definisi, jenis dan penggunaan, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan, syarat penandaan,
penyimpanan dan transportasi dari semen portland. Semen ini digunakan untuk keperluan konstruksi umum yang tidak
memerlukan persyaratan khusus yaitu : tidak memerlukan ketahanan sulfat, tidak memerlukan persyaratan panas hydrasi dan tidak memerlukan kekuatan awal yang
tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Kegunaan: • Gedung,
• Jembatan dan jalan raya, • rumah pemukiman,
• landasan pacu pesawat terbang, dll. Adapun senyawa kimia dari semen ini dapat dijabarkan dibawah ini:
Tabel 2.5
Komposisi Senyawa Kimia Semen Padang OPC
Jenis Komposisi Kimia Kadar
Tricalcium Silicate C3S 60.12
Dicalcium Silicate C2S 13.20
Tricalcium Aluminate C3A 7.66
Tetracalcium Alumino Ferrite C4AF 9.35
Sumber : Pengujian di laboratorium FMIPA USU
Sedangkan untuk Semen Portland komposit PCC memenuhi : SNI 15- 7064 – 2004. Semen PCC cocok untuk bahan pengikat dan direkomendasikan
untuk keperluan konstruksi umum dan bahan bangunan. Kegunaan :
•
Digunakan untuk konstruksi umum untuk semua mutu beton
•
Struktur bangunan bertingkat
•
Struktur jembatan
•
Struktur jalan beton
•
Bahan bangunan
Universitas Sumatera Utara
• Beton pratekan dan pracetak, Pasangan bata, plesteran dan acian ,Panel beton,
Paving block, Hollow brick, batako, genteng, polongan, ubin dll. Keunggulan :
•
Lebih mudah dikerjakan
•
Suhu beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak
•
Lebih tahan terhadap sulfat
•
Lebih kedap air
•
Permukaan acian lebih halus Adapun senyawa kimia dari semen ini dapat dijabarkan dibawah ini:
Tabel 2.6 Komposisi Senyawa Kimia Semen Padang PCC
Jenis Komposisi Kimia Kadar
Tricalcium Silicate C3S 56.20
Dicalcium Silicate C2S 14.45
Tricalcium Aluminate C3A 7.58
Tetracalcium Alumino Ferrite C4AF 9.18
Sumber : Pengujian di laboratorium FMIPA USU
D. Semen Andalas
Semen andalas tersedia dalam bentuk bag dan curah. Standard untuk semen OPC SNI-15-2049-2004 PCC SNI-15-7064-2004
Penggunaan dan Aplikasi OPC Ordinary Portland Cement secara umum digunakan untuk pekerjaan pembangunan:
• Gedung bertingkat, • Gedung perkantoran,
Universitas Sumatera Utara
• Jembatan beton, • Jalan beton,
• Runway, • Apron, dll
Adapun senyawa-senyawa kimia yang berpengaruh pada kekuatan tekan beton untuk semen type ini dijabarkan berikut ini:
Tabel 2.7 Komposisi Senyawa Kimia Semen Andalas OPC
Jenis Komposisi Kimia Kadar
Tricalcium Silicate C3S 60.34
Dicalcium Silicate C2S 13.65
Tricalcium Aluminate C3A 7.58
Tetracalcium Alumino Ferrite C4AF 9.20
Sumber : Pengujian di laboratorium FMIPA USU
Sedangkan untuk penggunaan dan
aplikasi PCC Portland
CompositCement dapat digunakan untuk aplikasi yang sama dengan penggunaan OPC Type I Namun, lebih memiliki keunggulan saat digunakan
untuk aplikasi: • Beton pra-tegang dan pra-tekan
• Atap genteng, • concrete block,
• paving block. • pekerjaan pasang bata,
• plester dan aci.
Universitas Sumatera Utara
Adapun senyawa-senyawa kimia yang berpengaruh pada kekuatan tekan beton untuk semen type ini dijabarkan berikut ini:
Tabel 2.8 Komposisi Senyawa Kimia Semen Andalas PCC
Jenis Komposisi Kimia Kadar
Tricalcium Silicate C3S 57.82
Dicalcium Silicate C2S 16.36
Tricalcium Aluminate C3A 8.16
Tetracalcium Alumino Ferrite C4AF 11.15
Sumber : Pengujian di laboratorium FMIPA USU
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
III.I Umum
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kajian eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara. Secara umum urutan tahap penelitian meliputi : a.
Penyediaan bahan penyusun beton. b.
Pemeriksaan bahan. c.
Perencanaan campuran beton Mix Design. d.
Pembuatan benda uji. e.
Pemeriksaan nilai slump. f.
Pengujian kuat tekan beton umur 28 hari. g.
Pengujian kuat tarik belah beton umur 28 hari. h.
Pemeriksaan pola retak selinder beton pada umur 28 hari pada saat test tekan dilakukan.
III.2. Bahan-Bahan Penyusun Beton
Bahan penyusun beton terdiri dari semen portland, agregat halus, agregat kasar dan air. Sering pula ditambah bahan campuran tambahan yang sangat
bervariasi untuk mendapatkan sifat-sifat beton yang diinginkan. Biasanya perbandingan campuran yang digunakan adalah perbandingan jumlah bahan
penyusun beton yang lebih ekonomis dan efektif.
Universitas Sumatera Utara