Pendekatan Terhadap Variasi Kontrol Kualitas

• Waktu ikat awal x ditandai dengan penetrasi 25 mm, maka waktu yang digunakan untuk penetrasi 25 mm : Dari tabel diperoleh waktu 75 menit penetrasi 26,5 mm dan waktu 85 menit penetrasi 21,5 mm : 75 −� 85 −� = 26,5 −25 21,5 −25 75 −� 85 −� = 1,5 −3,5 −262,5 + 3,5� = 127,5 − 1,5� 5 � = 390 � = 390 5 = 78 ����� ����� 14.53 • Waktu ikat akhir y Dari data yang didapat pada tabel sebelumnya, waktu ikat akhir semen dicapai pada waktu 121 menit pukul 15.36.

4.5 Kontrol Kualitas

Quality Control 4.5.1 Pengertian Kontrol kualitas Quality Control adalah bagian dari jaminan kualitas guna memastikan kualitas produk dengan menguji untuk mengecek terhadap nilai target tertentu, misalnya uji silinder standar dalam produksi beton.

4.5.2 Pendekatan Terhadap Variasi

Beton, seperti juga material bangunan lain, secara inherent adalah material variabel. Faktor-faktor yang menyebabkan variasi dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut: Material: Variasi pada semen dan pada gradasi, kadar lengas, komposisi mineral, sifat fisik dan bentuk butir dari agregat. Juga pada admixture yang dipakai. Universitas Sumatera Utara Produksi: Jenis batching plan dan peralatannya, metode pengujian, prosedur dan kualitas pengerjaan untuk memproduksi dan menuang beton. Pengujian: Prosedur pengambilan contoh, pembuatan dan perawatan benda uji, serta prosedur pengujian yang dipakai. Dalam tugas akhir ini pendekatan terhadap variasi semen akan dinyatakan dengan distribusi normal dimana masing-masing variasi semen akan dihitung nilai probabilitas dan keandalannya. Kita tidak dapat merencanakan struktur atas dasar kekuatan rata-rata. Jika demikian maka akan berarti bahwa setengah dari beton akan mempunyai kekuatan yang di bawah kekuatan rencana. Sebaliknya, kita tidak dapat memaksakan bahwa semua kekuatan harus di atas nilai rencana. Oleh karena itu tidak mungkin pada kekuatan yang terdistribusi normal. Jadi kita harus memutuskan suatu persentase yang dapat diterima di mana benda uji akan jatuh di bawah nilai rencana. Kita berusaha mengevaluasi kekuatan dari beton dari seluruh struktur, yang didasarkan pada benda uji yang terbatas jumlahnya. Memang harus cukup banyak data pengujian supaya representatif. Namun kita paling baik hanya dapat mengestimasikan kekuatannya. Adapun nilai Probabilitas dan Keandalan dari masing-masing merk semen adalah sebagai berikut : 1. Semen Holcim PCC Dari Tabel 4.3 diperoleh hasil yakni : Nilai minimum kuat tekan benda uji a = 17,438 MPa Nilai maksimum kuat tekan benda uji b = 25,251 MPa Kuat tekan rata-rata Χ = 21,843 MPa,Standar Deviasi S x = 2,326 Mpa Universitas Sumatera Utara P x ≥ 20 MPa = 1 - Φ 20 −21,843 2,326 = 1 – [ 1 - Φ 0,79 ] = 1 – 1 – 0,785236 = 0,7852 = 78,52 2. Semen Tiga Roda PCC Dari Tabel 4.3 diperoleh hasil yakni : Nilai minimum kuat tekan benda uji a = 13,588 MPa Nilai maksimum kuat tekan benda uji b = 26,157 MPa Kuat tekan rata-rata Χ = 20,999 MPa Standar Deviasi S x = 3,416 Mpa P x ≥ 20 MPa = 1 - Φ 20 −20,999 3,416 = 1 – [ 1 - Φ 0,29 ] = 1 – 1 – 0,614092 = 0,6141 = 61,41 Universitas Sumatera Utara 3. Semen Padang PCC Dari Tabel 4.3 diperoleh hasil yakni : Nilai minimum kuat tekan benda uji a = 20,948 MPa Nilai maksimum kuat tekan benda uji b = 26,157 MPa Kuat tekan rata-rata Χ = 23,139 MPa Standar Deviasi S x = 1,620 Mpa P x ≥ 20 MPa = 1 - Φ 20 −23,139 1,620 = 1 – [ 1 - Φ 1,94 ] = 1 – 1 – 0,973810 = 0,9738 = 97,38 4. Semen Andalas PCC Dari Tabel 4.3 diperoleh hasil yakni : Nilai minimum kuat tekan benda uji a = 20,835 MPa Nilai maksimum kuat tekan benda uji b = 26,497 MPa Universitas Sumatera Utara Kuat tekan rata-rata Χ = 22,318 MPa Standar Deviasi S x = 1,510 Mpa P x ≥ 20 MPa = 1 - Φ 20 −22,318 1,510 = 1 – [ 1 - Φ 1,53 ] = 1 – 1 – 0,936992 = 0,9370 = 93,70 5. Semen Padang OPC Dari Tabel 4.3 diperoleh hasil yakni : Nilai minimum kuat tekan benda uji a = 21,401 MPa Nilai maksimum kuat tekan benda uji b = 28,309 MPa Kuat tekan rata-rata Χ = 24,147 MPa Standar Deviasi S x = 2,390 Mpa P x ≥ 20 MPa = 1 - Φ 20 −24,147 2,390 = 1 – [ 1 - Φ 1,73 ] = 1 – 1 – 0,958185 = 0,9582 = 95,82 Universitas Sumatera Utara 6. Semen Andalas OPC Dari Tabel 4.3 diperoleh hasil yakni : Nilai minimum kuat tekan benda uji a = 22,081 MPa Nilai maksimum kuat tekan benda uji b = 26,723 MPa Kuat tekan rata-rata X = 25,132 MPa Standar Deviasi S x = 1,406 Mpa P x ≥ 20 MPa = 1 - Φ 20 −25,132 1,406 = 1 – [ 1 - Φ 3,65 ] = 1 – 1 – 0,999869 = 0,9999 = 99,99 Universitas Sumatera Utara Jika probabilitas yang diketahui adalah 95 maka kuat tekan yang diperoleh adalah seperti perhitungan di bawah ini : Χ KT = f’c + Χ 0,95 . S Χ KT = 21,843 + 1,64. 2,236 Χ KT = 21,843 + 3,667 Χ KT = 25,510 MPa Sedangkan untuk probabilitas 90 maka kuat tekan karakteristik nya adalah : Χ KT = f’c + Χ 0,90 . S Χ KT = 21,843 + 1,34. 2,236 Χ KT = 21,843 + 2,996 Χ KT = 24,839 MPa Universitas Sumatera Utara

BAB V DISKUSI

Dalam bab ini penulis ingin menyajikan hal-hal yang berkenaan dengan pembahasan yakni pada bab sebelumnya dimana akan diulas mengenai segala pengaruh hasil dan perhitungan dari masing-masing pengujian. Disini penulis juga ingin berdiskusi mengenai hal-hal yang menyangkut pengujian ini dengan dosen pembimbing maupun dosen penguji saya dan menerima segala masukan yang ada. Sebelum kepada topik pembahasan diskusi maka penulis petama-tama ingin mengulas sedikit banyaknya tentang penelitian ini dimana penelitian ini menggunakan sampel beton silinder dimana masing-masing sampel akan dicetak dengan menggunakan semen dengan type dan merk yang berbeda. Adapun semen yang digunakan adalah semen type I OPC dan semen portland komposit PCC dengan masing-masing merk semen yakni semen holcim untuk type PCC, semen tigaroda untuk type PCC, semen padang untuk type OPC PCC, dan semen andalas untuk type OPC PCC. Pengujian yang dilakukan untuk masing-masing varian semen adalah: - Kuat tekan beton, - Kuat tarik, - Kandungan senyawa kimia, - Waktu ikat semen setting time, dan - Pola retak Adapun masing-masing pengujian ini dilakukan untuk mengetahui masing-masing kekuatan dari merk semen yang diuji dan pengaruhnya terhadap Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perbandingan Sifat Fisik Beton Yang Menggunakan Semen Portland Pozzolan Dan Semen Portland Tipe I

1 47 53

Perbandingan Kapasitas Balok Beton Bertulang Antara Yang Menggunakan Semen Portland Pozzolan Dengan Semen Portland Tipe I (Kajian Eksperimental)

0 50 139

Studi Eksperimental Penggunaan Semen Portland Komposit Pada Berbagai Umur Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi fc'=40 MPa Pada Benda Uji Silinder Berdiameter 150 mm dan Tinggi 300 mm.

0 0 36

Studi Eksperimental Penggunaan Portland Composite Cement Terhadap Kuat Lentur Beton Dengan fc'=40 MPa Pada Benda Uji Balok 600 X 150 X 150 mm3.

0 0 33

Studi Eksperimental Penggunaan Beton Recycle Sebagai Agregat Kasar Pada Beton Terhadap Kuat Tarik Belah Dengan Mutu Rencana fc' = 25 MPa.

0 0 18

Studi Eksperimental Penggunaan Pecahan Beton Recycle Sebagai Agregat Kasar Pada Beton Dengan Mutu Rencana fc'=25 MPa.

0 0 18

Studi Penggunaan Semen Portland Pozolan (PPC) Untuk Perencanaan Beton Struktural Dengan fc'= 25 MPa.

0 0 65

ANALISIS PENGGUNAAN BERBAGAI MERK SEMEN PORTLAND TYPE I UNTUK PEMBUATAN BETON f’c 20 MPa DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT DARI BINJAI

0 1 13

NIRM : 41077011930312 PEMBIMBING : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha Bandung ABSTRAK - Studi Penggunaan Semen Portland Pozolan (PPC) Untuk Perencanaan Beton Struktural Dengan fc'= 25 MPa - MCUr

0 0 11

Studi Eksperimental Penggunaan Pecahan Beton Recycle Sebagai Agregat Kasar Pada Beton Dengan Mutu Rencana fc'=25 MPa - MCUrepository

0 0 10