Tabel4.15PerbandinganProduksiPadiSebenarnya, PemulusanPertama, Pemulusan Ganda dan Hasil
Peramalannya
Tahun Tahun
Periode Periode
Data Hasil
Pemulusan Pertama
Pemulusan Ganda
Ramalan Ramalan
2002 1
404.086 404.086,00
404.086,00 2003
2 348.824
381.981,20 395.244,08
2004 3
333.513 362.593,92
382.184,02 329.943,76
2005 4
358.888 361.111,55
373.755,03 340.039,07
2006 5
386.085 371.100,93
372.693,39 368.446,83
2007 6
386.774 377.370,16
374.564,10 382.046,93
2008 7
383.646 379.880,49
376.690,66 385.196,90
2009 8
391.623 384.577,50
379.845,39 392.464,34
2010 9
442.645 407.804,50
391.029,03 435.763,60
2011 10
448.545 424.100,70
404.257,70 457.172,36
4.3 Peramalan Produksi Padi Tahun 2013-2017
Setelah mencari harga parameter smoothing eksponensial yang besarnya 0α1 dengan cara trial and error maka diperoleh lah perhitungan peramalan smoothing
eksponensial linier satu parameter dari Brown dengan α = 0,4.
Perhitungan pada tabel 4.15 di atas didasarkan pada α = 0,4 dan peramalan untuk beberapa tahun ke depan yaitu tahun 2013-2017 akan menggunakan
persamaan berikut :
= + 1 α
= + 1
= +
= =
= +
Universitas Sumatera Utara
Dengan t = 2011 maka = 443.943,70 dan
= 13.228,66 sehingga persamaannya menjadi :
= 433.943,70 + 13.228,66 m
a. Peramalan untuk tahun 2013 m=2
= +
m = 443.943,70 + 13.228,66 2
= 470.401,02
b. Peramalan untuk Tahun 2014 m=3
= +
m = 443.943,70 + 13.228,66 3
= 483.629,68
c. Peramalan untuk tahun 2015 m=4
= +
m = 443.943,70 + 13.228,66 4
= 496.858,34
d. Peramalan untuk tahun 2016 m=5
= +
m = 443.943,70 + 13.228,66 5
= 510.087,00
Universitas Sumatera Utara
e. Peramalan untuk tahun 2017 m=6
= +
m = 443.943,70 + 13.228,66 6
= 523.315,66
Jika dirangkum dalam tabel, peramalan jumlah produksi padi di atas menjadi tabel 4.16 berikut ini :
Tabel 4.16PeramalanProduksiPadidiKabupatenSimalungun
Tahun JumlahProduksiTon
2013 470.401,02
2014 483.629,68
2015 496.858,34
2016 510.087,00
2017 523.315,66
4.4 Analisa Konsumsi Kebutuhan Beras
Dari hasil peramalan terhadap produksi padi pada tahun 2013-2017 maka dapat diramalkna pula jumlah kebutuhan beras penduduk di Kabupaten Simalungun.
Menurut data dari Dinas Pertanian Sumatera Utara, jumlah konsumsi masyarakat di Kabupaten Simalungun adalah 139 kgkapitatahun, sedangkan konversi hasil
produksi padi atau yang disebut Gabah Kering Giling GKG ke beras adalah 1kg GKG = 0,64 kg beras.
Universitas Sumatera Utara
Dengan ketetapan di atas, maka dapat dilakukan konversi jumlah produksi padi ke beras juga jumlah konsumsi berasnya.Berikut adalah perhitungan
konsumsi beras penduduk yaitu dengan mengalikan jumlah penduduk dengan besarnya konsumsi penduduk per kapita 139 kg.
a. Konsumsi beras tahun 2013 = Jumlah Penduduk 2013 × Besar Konsumsi penduduk per kapita
Konsumsi 2013 = 1.885.444 × 139
Konsumsi 2013 = 262.076.716 kg
b. Konsumsi Beras Tahun 2014 = Jumlah Penduduk 2014 × Besar Konsumsi penduduk per kapita
Konsumsi 2014 = 1.925.843 × 139
Konsumsi 2014 = 267.692.177 kg
c. Konsumsi Beras Tahun 2015 = Jumlah Penduduk 2015 × Besar Konsumsi penduduk per kapita
Konsumsi 2015 = 1.967.107 × 139
Konsumsi 2015 = 273.427.873 kg
d. Konsumsi Beras Tahun 2016 = Jumlah Penduduk 2016 × Besar konsumsi penduduk per kapita
Konsumsi 2016 = 2.009.254 × 139
Konsumsi 2016 = 279.286.306 kg
Universitas Sumatera Utara
e. Konsumsi Beras Tahun 2017 = Jumlah Penduduk 2017 × Besar konsumsi penduduk per kapita
Konsumsi 2017 = 2.052.305 × 139
Konsumsi 2017 = 285.270.395 kg
Selanjutnya cara pengkonversian padi GKG menjadi beras diperoleh dengan mengalikan jumlah produksi padi dengan ketetapan dari Dinas
Pertanian 0,64 sebagai berikut :
a. Produksi Beras Tahun 2013 = Jumlah Produksi Padi 2013 × Ketetapan GKG
Beras 2013 = 470.401.020 × 0,64
Beras 2013 = 301.056.652,80 kg
b. Produksi beras Tahun 2014 = Jumlah Produksi Padi 2014 × Ketetapan GKG
Beras 2014 = 483.629.680 × 0,64
Beras 2014 = 309.552.995,20
c. Produksi Beras Tahun 2015 = Jumlah Produksi Padi 2015 × Ketetapan GKG
Beras 2015 = 496.858.034 × 0,64
Beras 2015 = 317.989.141,80 kg
Universitas Sumatera Utara
d. Produksi Beras Tahun 2016 = Jumlah Produksi Padi 2016 × Ketetapan GKG
Beras 2016 = 510.087.000 × 0,64
Beras 2016 = 326.455.680,00 kg
e. Produksi Beras Tahun 2017 = Jumlah Produksi Padi 2017 × Ketetapan GKG
Beras 2017 = 523.315.660 × 0,64
Beras 2017 = 334.922.022,40 kg
Adapun hasil perhitungan di atas dapat disusun dalam bentuk tabel seperti dibawah ini :
Tabel 4.17 Peramalan Produksi Padi, Produksi Beras, dan Selisihnya serta Konsumsi Penduduk Kabupaten Simalungun
Tahun Penduduk Penduduk
Produksi Padi
Produksi Beras
Konsumsi Penduduk
Selisih
Jiwa Kg
Kg Kg
Kg
2013 1.885.444
470.401,02 301.056.652,80
262.076.716 38.979.936,80
2014 1.925.843
483.629,68 309.522.995,20
267.692.177 41.830.818,20
2015 1.967.107
496.858,34 317.989.141,80
273.427.873 44.561.268,80
2016 2.009.254
510.087,00 326.455.680,00
279.286.306 47.169.374,00
2017 2.052.305
523.315,66 334.922.022,40
285.270.395 49.651.627,40
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan penduduk Kabupaten Simalungun setiap tahun terus mengalami peningkatan.Angka pertumbuhan yang
terus naik dapat menjadi tolak ukur bagi pemerintah untuk tetap mengawasi dan memperhatikan produksi komoditas padi, khususnya yang dihasilkan oleh
Kabupaten Simalungun agar masyarakat daerah tersebut dapat memenuhi kebutuhan berasnya. Selain itu juga dapat dilihat bahwa Kabupaten Simalungun
mengalami kenaikan produksi padi juga produksi beras pada tahun 2013-201, namun demikian keadaan diatas merupakan hasil peramalan dan peramalan
tersebut dapat berubah apabila pada kenyataannya ada faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi produksi padi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain sistem yang disetujui, menginstal dan memulai
sistem atau sistem yang diperbaiki. Tahapan implementasi sistem merupakan tahapan penerapan hasil desain
yang tertulis ke dalam programming coding.Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis menggunakan Microsoft Excel dalam menyelesaikan masalah
untuk memperoleh hasil perhitungan. Dalam hal pengolahan data, komputer mempunyai kelebihan dari manusia
yaitu kecepatan, ketepatan, dan keandalan dalam memproses data.Dengan adanya perangkat lunak komputer tersebut kita sangat terbantu karena memang ada
kalanya data yang sangat rumit dan banyak tidak dapat dikerjakan secara manual atau dengan manggunakan tenaga manusia yang tentunya membutuhkan waktu
dan tenaga yang sangat banyak untuk mengolah data tersebut, disamping itu faktor kesalahan yang dilakukan manusia relatif besar.
Selain itu, dengan adanya perangkat lunak komputer, diharapkan pekerjaaan tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, dan dengan tingkat
kesalahan yang relatif kecil.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Microsoft Excel