47
adalah mahluk yang diciptakan oleh Allah Sang Maha Kuasa sebagai dapat berbuat dosa dan kesalahan. Dari berbagai penelitian ditemukan
bahwa tidak ada satu orangpun yang belum pernah melakukan perbuatan dosa dan kesalahan, termasuk pelanggaran hukum pidana.
Menurut hasil penelitian Irma Silawaty dan Mochamad Ramdhan 2007: 225 menunjukkan bahwa agama berperan positif
dalam penyesuaian diri narapidana. Namun, tidak sejak awal agama menjadi resource yang berkontribusi besar dalam penyesuaian diri
narapidana. Hal ini dipengaruhi oleh komitmen religius narapidana sebelum masuk penjara. Mantan narapidana menjadi lebih sadar
tujuan hidup mereka adalah tidak berbuat dosa lagi, mengenal Tuhan, beribadah, memberikan diri untuk Tuhan, dan beramal. Kepercayaan
lain yang muncul adalah tidak boleh menduakan Tuhan, tidak boleh mengandalkan manusia, tidak boleh meninggikan diri, selalu datang
pada Tuhan jika ada masalah.
C. Kajian Penelitian yang Relevan
Banyak penelitian yang dilakukan mengenai mantan narapidana, diantaranya yaitu :
1. Penelitian Yolla Gusef
Penelitian ini dilakukan oleh Yolla Gusef dalam skripsinya yang berjudul Adaptasi Kehidupan Sosial Mantan Narapidana dalam Masyarakat.
Penelitian ini didasarkan tentang bagaimana adaptasi mantan narapidana
48
di dalam kehidupan masyarakat serta pandangan masyarakat terhadap hadirnya mantan narapidana dikehidupan mereka. Dalam penelitian ini
digunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian ini adalah mantan narapidana yang terpidana lebih dari lima tahun dan teknik pemilihan
informan secara purposive sampling. Tipe penelitian ini adalah deskriptif yaitu berupaya untuk menjelaskan fenomena sosial yang terjadi. Hasil
penelitian mengenai adaptasi sosial mantan narapidana, dapat disimpulkan bahwa dalam beradaptasi dengan masyarakat mantan
narapidana tersebut berbeda-beda, baik dari tindakan kriminal yang pernah mereka lakukan dan juga pada daerah atau lingkungan tempat
tinggal mereka. Mantan narapidana pada kasus pembunuhan, ia berusaha keras untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, dengan bersikap
yang lebih baik dan sopan atau dengan menunjukkan kepada mereka bahwa ia benar-benar telah berubah. Pada mantan narapidana kasus
perampokan, di dalam masyarakat mereka lebih canggung sulit mendapatkan mendapatkan kepercayaan. Mereka lebih dominan bergaul
di luar lingkungan tempat tinggal mereka. Serta mantan narapidana pada kasus lakalantas tidak begitu kesulitan dalam beradaptasi, masyarakat
memberikan dukungan untuk dapat hidup lebih baik. Berbeda lagi dengan mantan narapidana pada kasus narkoba residivis, ia lebih
dominan bergaul di luar lingkungannya. Upaya-upaya yang dilakukannya untuk dapat berbaur kembali dengan masyarakat yaitu mengikuti
kegiatan-kegiatan sosial.
49
2. Penelitian Leonie Fitriani Ndoen
Penelitian ini dilakukan oleh Leonie Fitriani Ndoen dalam skripsinya yang berjudul Pengungkapan Diri pada Mantan Narapidana. Penelitian
ini didasarkan tentang bagaimana pengungkapan diri seorang mantan narapidana, mendapat penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang
menyebabkan seorang mantan narapidana melakukan pengungkapan diri, dan mendapat penjelasan mengenai dampak apa yang terjadi dari
pengungkapan diri seorang mantan narapidana. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dan subjek dalam penelitian ini adalah
seorang pria yang pernah melakukan tindak pidana dan telah selesai menjalani hukumannya dan berstatus sebagai mantan narapidana.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengungkapan diri pada mantan marapidana dapat disimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan
melakukan pengungkapan diri yaitu perasaan menyukai, efek didik, jenis kelamin,
dan penerimaan
masyarakat. Adapun
dampak dari
pengungkapan diri subjek ialah subjek merasa bahwa kesadaran diri meningkat dan dapat membangun hubungan yang lebih dekat dan
mendalam, teman-teman dan lingkungan yang mendengar pengungkapan diri.
Penelitian adaptasi sosial mantan narapidana dalam masyarakat menjelaskan tentang tentang bagaimana adaptasi mantan narapidana di dalam
kehidupan masyarakat serta pandangan masyarakat terhadap hadirnya mantan narapidana dikehidupan mereka. Mantan narapidana pada kasus pembunuhan,
50
ia berusaha keras untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, dengan bersikap yang lebih baik dan sopan atau dengan menunjukkan kepada mereka
bahwa ia benar-benar telah berubah. Pada mantan narapidana kasus perampokan, di dalam masyarakat mereka lebih canggung sulit mendapatkan
mendapatkan kepercayaan. Mereka lebih dominan bergaul di luar lingkungan tempat tinggal mereka. Serta mantan narapidana pada kasus lakalantas tidak
begitu kesulitan dalam beradaptasi, masyarakat memberikan dukungan untuk dapat hidup lebih baik. Berbeda lagi dengan mantan narapidana pada kasus
narkoba residivis, ia lebih dominan bergaul di luar lingkungannya. Penelitian pengungkapan diri pada mantan narapidana menjelaskan
tentang faktor-faktor apa yang menyebabkan seorang mantan narapidana melakukan pengungkapan diri yaitu perasaan menyukai, efek didik, jenis
kelamin, dan penerimaan masyarakat. Dampak pengungkapan diri seorang mantan narapidana adalah merasa bahwa kesadaran diri meningkat dan dapat
membangun hubungan yang lebih dekat dan mendalam, teman-teman dan lingkungan yang mendengar pengungkapan diri.
Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah ada, penelitian studi tentang penyesuaian mantan narapidana di Kecamatan Banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara tidak sama dengan penelitian di atas. Studi tentang penyesuaian mantan narapidana menjelaskan tentang penyesuaian mantan
narapidana dilihat dari aspek psikologis, aspek fisik, aspek sosial, aspek ekonomi dan aspek agama sedangkan penelitian diatas tentang pengungkapan
diri mantan narapidana dan adaptasi sosial mantan narapidana di masyarakat.
51
Penyesuaian Diri pada Mantan Narapidana
Mantan narapidana yaitu seseorang yang telah melanggar kaidah atau norma hukum yang ditahan di lembaga pemasyarakatan dalam waktu
tertentu dan kembali ke tengah masyarakat. Mantan narapidana perlu menyesuaikan diri ketika kembali ke masyarakat.
Mantan narapidana yang keluar dari lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan perlu mempersiapkan aspek psikologis, fisik, sosial, ekonomi,
dan keagamaan. Setelah keluar mantan narapidana takut menjumpai perasaan yang menyiksa diri seperti kesepian, perasaan tidak berguna, disepelekan dan
perasaan tidak mampu lainnya. Mantan narapidana juga ingin diperhatikan, disayang, dicukupi kebutuhannya. Mantan narapidana tidak mengharapkan
jika mendapat cacian, dicemooh dan tetap menyandang status sebagai orang yang tidak baik karena pernah melanggar norma hukum tertentu.
Mantan narapidana juga identik dengan istilah sangar dengan badan bertato dan lain-lain. Kegiatan yang berkaitan dengan fisik yang dilakukan
mantan narapidana di dalam lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan tentu berbeda. Di lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan semua
kegiatan sudah terjadwal dan terbatas. Mantan narapidana juga makhluk sosial kapanpun dan dimanapun
juga membutuhkan orang lain. Kebutuhan bersosialisasi merupakan kebutuhan dasar manusia setelah kebutuhan fisiolgis dan kebutuhan rasa
aman. Kehangatan dari lingkungan di sekitar lingkungannya dapat mengurangi rasa tidak nyaman yang dialaminya.
52
Mantan narapidana juga mempunyai kebutuhan seperti pada manusia umumnya. Mantan narapidana membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, menemukan pasangan hidup untuk meneruskan keturunannya dan kebutuhan lainnya.
Religiusitas yang dimiliki mantan narapidana sangat dibutuhkan agar mantan narapidana tidak kembali melakukan kesalahan yang sama. Mantan
narapidana yang mempunyai religiusitas yang baik juga bisa mempengaruhi kondisi psikologis yang dimilikinya. Mantan narapidana bukan manusia yang
penuh dengan kesalahan-kesalahan tetapi juga mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas dalam hidupnya.
Penelitian penyesuaian diri pada mantan narapidana berkaitan dengan bidang bimbingan dan konseling terutama bimbingan dan konseling
pribadi sosial.
Penyesuaian mantan
narapidana berkaitan
dengan perkembangan individu dan interaksi dengan lingkungan sekitar agar dapat
menunjang dan memudahkan secara positif perbaikan mantan narapidana.
E. Pertanyaan Penelitian