Deskripsi Setting Penelitian Hasil Penelitian

67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Setting Penelitian

Kabupaten Banjarnegara adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsi Jawa Tengah dan terdiri dari 20 Wilayah Kecamatan, 12 Kelurahan, 226 Desa. Dimana 20 kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Susukan, Kecamatan Purworejo, Kecamatan Klampok, Kecamatan Mandiraja, Kecamatan Purwonegoro, Kecamatan Bawang, Kecamatan Banjarnegara, Kecamatan Sigaluh, Kecamatan Madukara, Kecamatan Banjarmangu, Kecamatan Wanadadi, Kecamatan Rakit, Kecamatan Punggelan, Kecamatan Karang Kobar, Kecamatan Pagentan, Kecamatan Pejawaran, Kecamatan Batur, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Kalibening, Kecamatan Pandanarum, Kecamatan Pagedongan. Angka laju pertumbuhan produk domestik regional bruto Kabupaten Banjarnegara mengalami naik turun selama beberapa tahun terakhir, hal tersebut menunjukkan kurangnya kemantapan perekonomian di Kabupaten Banjarnegara. Kabupaten Banjarnegara beribukota di Kecamatan Banjarnegara. Kecamatan Banjarnegara terdiri dari 9 kelurahan dan 5 desa. 9 kelurahan tersebut yaitu kelurahan Argasoka, kelurahan Karangtengah, kelurahan Kutabanjar, kelurahan Parakancanggah, kelurahan Semampir, kelurahan Krandegan, kelurahan 68 Semarang, kelurahan Wangon, dan kelurahan Sokanandi. 5 desa di kecamatan Banjarnegara yaitu desa Ampelsari, desa Cendana, dan desa Tlagawera. Kecamatan Banjarnegara adalah kecamatan pusat pertumbuhan tertinggi di Kabupaten Banjarnegara, hal tersebut karena Kecamatan Banjarnegara mempunyai peran penting bagi Kabupaten Banjarnegara yaitu perannya sebagai ibukota kabupaten sekaligus sebagai pusat pemerintahan. Kecamatan Banjarnegara banyak berkembang kegiatan atau usaha perekonomian masyarakat, baik berupa usaha industri kecilsedang, perdagangan dan jasa-jasa http:journal.unnes.ac.idsjuindex.phpedaj diakses tanggal 20 Maret 2013. Mayoritas penduduk di Kecamatan Banjarnegara bekerja sebagai buruh dan petani. Kontribusi perekonomian di Kecamatan Banjarnegara yang paling tinggi di sektor pertanian dan jasa. Berdasarkan data di rumah tahanan llA Kabupaten Banjarnegara angka tertinggi mantan narapidana berada di Kecamatan Banjarnegara yang disebabkan oleh pelanggaran pasal 363 tentang pencurian. Narapidana melakukan pencurian dikarenakan situasional. Mereka mencuri karena keadaan bukan sebagai pekerjaan. Sebagian besar mantan narapidana di Kecamatan Banjarnegara bekerja di daerah luar Banjarnegara. Penelitian dilakukan di lingkungan tempat tinggal subjek, peneliti mengarahkan pada kegiatan wawancara dan observasi untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan penyesuaian mantan 69 narapidana dilihat dari aspek psikologis, fisik, sosial, ekonomi, dan keagamaan.

2. Deskripsi Subjek Penelitian