Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
                                                                                4
dengan  standar  kompetensi  mengapresiasi  karya  teknologi  pengolahan  dengan pengawetan.  Kelas  IX  semester  genap  akan  mempelajari  bahan  hewani  yang
dikeringkan  dengan  standar  kompetensi  mengapresiasikan  karya  teknologi pengolahan Silabus Keterampilan Boga SMP Muhammadiyah 1 Muntilan.
Pembelajaran  diharapkan  dapat  memberikan  ilmu  pengetahuan  yang berguna  bagi  peserta  didik.  Hal  ini  dapat  diketahui  dengan  tercapainya  Kriteria
Ketuntasan  Minimal  KKM yang  sudah  ditentukan  oleh  guru.  Tingkat
pengetahuan  siswa  sebelum  dan  sesudah  mengikuti  keterampilan  Boga  masih kurang.
Selain  tingkat  pengetahuan  siswa,  perubahan  perilaku  seperti  perubahan perilaku  untuk  menerapkan  sanitasi
hygiene dalam  mengolah  makanan  juga termasuk  dalam  pembelajaran.  Perubahan  perilaku  siswa  untuk  menerapkan
sanitasi hygiene masih kurang sesuai dengan standar.
Tidak  semua  siswa keterampilan  Boga  di  SMP  Muhammadiyah  1  Muntilan dapat ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan berbagai
faktor  permasalahan.  Dimulai  dari  sarana  prasarana  yang  kurang  memadai terutama  untuk  praktik,  meskipun  sudah  ada  beberapa  barang-barang  yang
dapat  digunakan  oleh  siswa. Selain  itu  juga  ruang  laboratorium yang  terlalu sempit jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang mengikuti.
Masalah  yang  sampai  saat  ini  belum  teratasi  yaitu  waktu  yang  sangat terbatas.  Dalam  pelaksanaan  pembelajaran  teori  maupun  praktik  hanya
disediakan  waktu  2  x  45  menit,  sehingga  pada  saat  siswa  praktik  sangat kekurangan  waktu.  Hal  ini  memaksa  guru  supaya  pandai-pandai  memilih  dan
memberikan  resep  yang  dapat  diselesaikan  oleh  siswa  dalam  waktu  2  jam
5
pelajaran  tersebut. Selain  waktu yang  terbatas,  media  dan  metode  yang digunakan guru dinilai masih kurang variasi.
Dampak  dari  pembelajaran  diharapkan  memiliki  dampak  yang  positif  baik bagi  peserta  didik  maupun  lingkungannya.  Hingga  saat  ini  belum  diketahui
dengan  jelas  apakah  dampak  dari  pembelajaran  keterampilan  boga  positif  atau negatif  bagi  siswa dan  lingkungan. SMP  Muhammadiyah  1  Muntilan  sebagai
penyelenggara program keterampilan boga berharap program yang dilaksanakan memiliki  dampak  yang  positif  bagi  siswa.  Salah  satunya  adalah  siswa  mau
mengolah  makanan  untuk  keluarganya,  atau  paling  tidak  mengolah  makanan untuk dirinya sendiri.
Dengan  berbagai  permasalahan  yang  telah  diuraikan  di atas,  maka  peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di SMP Muhammadiyah 1 Muntilan. Selama
ini  belum  pernah  dilakukan  evaluasi  pembelajaran  keterampilan  boga  di  SMP Muhammadiyah  1  Muntilan.  Diadakannya  evaluasi,  diharapkan  dapat  diketahui
pelaksanaan pembelajaran keterampilan boga. Evaluasi berasal dari kata
evaluation yang kemudian diserap kedalam bahasa Indonesia dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi evaluasi. Kegiatan
evaluasi  mencakup 4  level  yaitu reaction,  learning,  behavior  and  result yang
dikembangkan oleh Donald Kirkpatrick.
Evaluasi reaction untuk  mengambil  data  reaksi  peserta  terhadap  program
pelatihan.  Reaksi  ini  dapat  diukur  dengan  tingkat  kepuasan  peserta  terhadap pelatihan  dan  layanan-layanan  yang  belum  dapat  dipenuhi  oleh  penyelenggara
program. Evaluasi learning dapat  diukur dengan  semua perubahan yang  terjadi
sebagai  akibat  dari  pelatihan.  Untuk  mengetahui  adanya  perubahan,  perlu
6
adanya  pengukuran  sebelum  dan  sesudah  pelaksanaan  program.  Evaluasi behavior  hanya  bisa  dilakukan  bila  peserta  memberi  reaksi  positif  terhadap
program, evaluasi perilaku menjadi kurang efektif apabila dilakukan pada peserta yang  kurang  berminat  mengikuti  program. Evaluasi
result  dilakukan  apabila peserta pelatihan sudah kembali ke lingkungan kerja masing-masing, hasil yang
dimaksud disini adalah dampak dari peserta terhadap program pelatihan Endang Mulyatiningsih, 2011:119-121.
Dilihat dari semua permasalahan atau kendala yang ada, maka peneliti ingin mengkaji  secara  lebih  mendalam  tentang  evaluasi  pembelajaran  keterampilan
pengolahan boga  untuk  mengetahui  sejauh  mana  pelaksanaan  pembelajaran keterampilan pengolahan boga. Hal ini relevan dengan penelitian yang dilakukan
oleh  Dewi  Hermawati  Wahyuningsih dengan  judul  “Evaluasi  Program  Pelatihan Pengolahan  Hasil  Pertanian  tata  boga  di Balai  Latihan  Kerja  Kabupaten
Sukoharjo  Tahun  2011”,  yang  menyatakan  bahwa  program  pelatihan  sudah relevan  dengan  keadaan  daerah  dan  keadaan  warga  belajar.  Maka  dari  itu,
peneliti  mengambil  judul  “Evaluasi  Program  Keterampilan  Boga  di  Sekolah Menengah Pertama SMP Muhammadiyah 1 Muntilan”.
                