18 belajar  karna  takut  nantinya  tidak  lulus  UN  sehingga  dimarahi  orangtua.
Oleh  karena  itu  gaya  belajarnya  santai,  asal  hafal,  dan  tidak mementingkan pemahaman yang mendalam.
d. Pendekatan deep mendalam, yaitu kecenderungan belajar siswa karena adanya  dorongan  dari  dalam  intrinsik,  misalnya  mau belajar  karena
memang tertarik  pada materi  dan  merasa  membutuhkanya.  Oleh karena itu gaya belajarnya serius  dan  berusaha  memahami  materi  secara
mendalam serta memikirkan cara menerapkanya dalam kehidupan sehari – hari.
e. Pendekatan achieving pencapaian  prestasi tinggi,  yaitu kecenderungan belajar  siswa  karena  adanya  dorongan  untuk  mewujudkan  ego
enhancement  yaitu  ambisi  pribadi  yang  besardalam  meningkatkan prestasi keakuan dirinya dengan cara meraih prestasi setinggi – tingginya.
E. Mata Pelajaran Mikrokontroller
Berikut ini adalah silabus mata pelajaran mikrokontroller kelas x di SMK N 2 Negeri Yogyakarta.
Tabel 1.Silabus Mata Pelajaran Mikrokontroller
Kompetensi Dasar Indikator
Materi Pokok 3.3.
Menyajikan instruksi
bahasa assembly
mikrokontroller 3.3.1.
Memehami  instruksi  bahasa assembly.
3.3.2. Memahami
urutan penggunaan
instruksi bahasa assembly
Instruksi bahasa assembly.
4.3. menerapkan
instruksi bahasa
assembly 4.3.1.
melakukan eksperimen untuk membuktikan penggunaan
masing – masing instruksi bahasa assembly
4.3.2. melakukan eksperimen
dengan menggunkan instruksi  bahsa assembly
dan mengaplikasikannya kedalam suatu kasus
keteknikan.
19 Berdasarkan tabel  1,  silabus  dan  RPP  yang  telah  dibuat.  Mata
pelajaran yang diambil meliputi materi sistem bilangan, konversi bilangan, operasi bilangan dan pengkodean.
F. Penelitian Relevan
1. Implementasi  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  think  pair  share  untuk meningkatkan motivasi belajar akuntansi siswa kelas X akuntansi 1 SMK
Koperasi  Yogyakarta  tahun  pelajaran  20142015.  Berdasarkan  hasil penelitian  disimpulkan  bahwa  1  Tipe  Think  Pair  Share  TPS  sudah
diterapkan  dengan  baik  sesuai  dengan  tahapan-tahapannya  yaitu:  tahap berpikir  sendiri  Think,  tahap  berdiskusi  dengan  pasangan  Pair,  dan
tahap mempresentasikan hasil diskusi Share. 2 Respon siswa kelas X Akuntansi  I  terhadap  implementasi  Model  Pembelajaran  Kooperatif  Tipe
Think  Pair  Share  TPS  menunjukkan  respon  positif  dibuktikan  dengan skor  respon  sebesar  81,02.  3  Implementasi  Model  Pembelajaran
Kooperatif  Tipe  Think  Pair  Share  TPS  dapat  meningkatkan  Motivasi Belajar  Akuntansi  siswa  kelas  X  Akuntansi  1  SMK  Koperasi  Yogyakarta
Tahun  Ajaran  20142015,  pada  perhitungan  hasil  observasi  terjadi peningkatan Motivasi Belajar Akuntansi pada siklus I sebesar 73,55dan
siklus  II  sebesar  85,12,  peningkatan  siklus  I  ke  siklus  II  sebesar 11,57.  Dengan  cross  check  dilakukan  melalui  angket  yang
didistribusikan  kepada  siswa  dapat  disimpulkan  pula  bahwa  terjadi peningkatan  siklus  I  sebesar  74,04  dan  siklus  II  sebesar
82,72,peningkatan dari siklus 1 ke siklus II sebesar 8,68 . 2. Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Nur  Ichsanuddin  Achmad  Kurniawan
2014  yang  berjudul  ”  Penerapan  Strategi  Pembelajaran  Kooperatif
20 Teknik  Think  Pair  Share  TPS  untuk  Meningkatkan  Motivasi  Belajar
Akuntansi  pada  Kompetensi  Dasar  Membuat  Jurnal  Penyesuaian  Siswa Kelas  X  Akuntansi  3  SMK  YAPEMDA  1  Sleman  Tahun  Ajaran
20132014”.  Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  Penerapan  Strategi Pembelajaran  Kooperatif  Teknik  Think  Pair  Share  TPS  dapat
meningkatkan  Motivasi  Belajar  Akuntansi  siswa  pada  Pembelajaran Akuntansi Kelas X Akuntansi 3 SMK YAPEMDA 1 Sleman Tahun Ajaran
20132014 yang dibuktikan dengan adanya peningkatan persentase skor Motivasi  Belajar  Akuntansi  siswa  melalui  observasi  diperoleh  skor
sebesar 70,47 pada siklus I kemudian meningkat menjadi 81,17 pada siklus  II  atau  terjadi  peningkatan  sebesar  10,70  Absolut  dan  15,18
Relatif.  Dari  data  hasil  angket  Motivasi  Belajar  Akuntansi  siswa  juga terlihat  mengalami  peningkatan  dimana  skor  pada  siklus  I  sebesar
68,33 meningkat menjadi 78,11 pada siklus II atau terjadi peningkatan sebesar 9,78 Absolut dan 14,31 Relatif.
G. Kerangka Pikir