PT. Multi Cipta Property 1. Dasar Hukum Didirikannya PT. Multi Cipta Property

Selanjutnya dalam Pasal 10, developer pelaku usaha yang menawarkan barangjasa dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan, atau membuat pernyataan yang tidak benar dan menyesatkan mengenai: a. Harga atau tarif suatu barang atau jasa; b. Kegunaan suatu barang atau jasa; c. Kondisi, tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi atas suatu barang atau jasa; d. Tawaran potongan harga atau hadiah menarik yang ditawarkan; e. Bahaya penggunaan barang atau jasa. Keberadaan perjanjian baku dalam dunia usaha sekarang ini semakin berkembang dan meluas dalam masyarakat. Namun, hingga sekarang belum ada satu peraturan perundang-undangan yang mengaturnya secara seksama dan detail. Peraturan perundang-undangan yang ada hanya memiliki satu atau dua pasal saja mengenai perjanjian baku. Dengan adanya pengaturan hak dan kewajiban ini, walaupun belum ada undang-undang yang mengatur secara pasti mengenai perjanjian baku, diharapkan dapat membantu konsumen memiliki posisi berimbang dalam kegiatan perdagangan dan penggunaan perjanjian baku oleh pelaku usaha. B. PT. Multi Cipta Property B.1. Dasar Hukum Didirikannya PT. Multi Cipta Property PT. Multi Cipta Property adalah salah satu developer pengembangan dalam bidang perumahan. PT. Multi Cipta Property berdiri pada tanggal dua Universitas Sumatera Utara puluh delapan bulan Juli tahun dua ribu sepuluh berdasarkan Akta Pendirian nomor seratus sembilan puluh tujuh 197. Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 pada Pasal 1 ayat 1 menyatakan: 27 “Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya”. Berdasarkan hal tersebut maka pendirian PT. Multi Cipta Property telah sesuai dengan peraturan dan tidak melanggar ketentuan hukum. B.2. Latar belakang didirikannya PT. Multi Cipta Property Di jaman yang semakin berkembang pertambahan penduduk yang pesat dan jumlah keluarga mulai meningkat. Keadaan ini mendorong kebutuhan yang besar atas kebutuhan primer, sekunder, bahkan tersier. Dalam keadaan yang seperti ini dunia usaha mulai melirik bidang perumahan properties. Melihat keadaan penduduk yang semakin berkembang, maka permintaan atas tempat tinggal juga meningkat. Melihat peluang ini, maka didirikanlah PT. Multi Cipta Property. PT. Multi Cipta Property berdiri untuk menyediakan kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat. Keadaan ini dianggap sebagai suatu peluang bisnis, namun tidak berarti bahwa PT. Multi Cipta Property semata-mata hanya mengincar 27 Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Universitas Sumatera Utara keuntungan. Dengan didirikannya perusahaan ini juga membantu dalam menyediakan lapangan pekerjaan. Selain itu, PT. Multi Cipta Property adalah perusahaan perumahan yang bergerak dalam bidang perumahan bersubsidi, sehingga dapat dijangkau oleh setiap kalangan masyarakat. Selain menghimpun dana profit, PT. Multi Cipta Property juga melihat fenomena banyaknya kalangan masyarakat ‘bawah’ yang tidak memiliki pemukiman yang layak. Hal ini juga menjadi salah satu dasar berdirinya PT. Multi Cipta Property. B.3. Visi Misi PT. Multi Cipta Property Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa latar belakang didirikannya PT. Multi Cipta Proeprty selain didasarkan pada adanya peluang besar dalam dunia usaha perumahan, tetapi juga melihat keadaan sosial masyarakat. Tempat tinggal diakui pihak PT. Multi Cipta Property adalah salah satu penunjang kesejahteraan bagi masyarakat. Karenanya disebutkan bahwa visi dari PT. Multi Cipta Property adalah: “Kesejahteraan tidak hanya dimiliki oleh mereka yang berstatus kalangan elit”. Dengan misi: “Memberikan kenyamanan bagi setiap individu sosial kalangan masyarakat”. Visi dan misi ini diharapkan pihak PT. Multi Cipta Property dapat dilaksanakan.

C. Hubungan Konsumen dan Developer dalam Perjanjian Baku