dipengaruhi oleh banyak faktor, tidak hanya oleh periklanan. Kreativitas pada iklan merupakan inti dari efektivitas suatu iklan, sebab hal itu akan
dapat menangkap perhatian konsumen dan membuat iklan menjadi lebih diingat. Sehingga diharapkan pesan yang disampaikan kepada pemirsa
dapat diterima dengan baik, dan dapat mempengaruhi minat seseorang untuk membeli produk yang ditawarkan. Iklan yang efektif adalah iklan
yang memikirkan dan memahami kebutuhan pelanggan, iklan yang mengkomunikasikan keuntungan-keuntungan yang spesifik, iklan yang
menekankan pada tindakan spesifik yang harus diambil oleh konsumen. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Indriani dan Hendiarti 2009 yang menunjukkan bahwa semakin tinggi efektivitas iklan maka semakin tinggi minat beli konsumen. Hasil
penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriani dan Hendiarti 2009 meneliti mengenai “Studi Mengenai Efektivitas Iklan
terhadap Citra Merek Maskapai Garuda Indonesia”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 semakin tinggi kreativitas iklan maka semakin
tinggi efektivitas iklan. Hasil penelitian pun membuktikan bahwa kreativitas iklan merupakan faktor dalam meningkatkan efektivitas pesan
suatu iklan, 2 hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin tinggi efektivitas iklan maka semakin tinggi minat beli.
3. Pengaruh
Brand Trust
terhadap Minat Beli Minuman Berkarbonat Merk Coca Cola pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
brand trust
diperoleh nilai t hitung sebesar 6,753 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 0,0000,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar
0,435; maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh positif
brand trust
terhadap minat beli minuman berkarbonat merk Coca Cola pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta ”.
Kepercayaan terbangun karena adanya harapan bahwa pihak lain akan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Ketika
seseorang telah mempercayai pihak lain maka mereka yakin bahwa harapan akan terpenuhi dan tak akan ada lagi kekecewaan menurut Ryan,
2002 sedangkan Lau dan Lee 1999 menyatakan bahwa kepercayaan terhadap merek adalah kemauan konsumen mempercayai merek dengan
segala resikonya karena adanya harapan yang dijanjikan oleh merek dalam memberikan hasil yang positif bagi konsumen.
Kepercayaan pada merek dapat diwujudkan apabila sebuah produk telah memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen, dimana mereka
akan puas terhadap produk tersebut. Kepercayaan akan timbul apabila konsumen telah merasakan kepuasan karena telah mengkonsumsi atau
menggunakan produk dengan merek tertentu. Konsumen yang merasa nyaman dan percaya karena sebuah produk, tidak akan mudah
meninggalkan atau mengganti produk tersebut dengan produk merek lain. Oleh karena itu merek juga berperan penting untuk menjadi identitas
produk tersebut. Suatu merek harus dapat memberikan kepercayaan terhadap konsumen bahwa merek tersebut benar-benar dapat dipercaya.
Dengan dibangunnya sebuah
brand trust
oleh sebuah perusahaan, maka masyarakat akan yakin bahwa produk-produk yang dikeluarkan oleh
merek tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Menurut Lau dan Lee 1999:344, terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi kepercayaan terhadap merek, yaitu 1 merek itu sendiri, 2 karakteristik perusahaan pembuat merek, dan 3 karakteristik
konsumen. Selanjutnya Lau dan Lee memproposisikan bahwa kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan minat beli. Kepercayaan bersumber
dari harapan konsumen akan terpenuhinya janji merek. Ketika harapan mereka tidak terpenuhi maka kepercayaan akan berkurang bahkan hilang.
Ketika kepercayaan konsumen hilang maka akan sulit bagi perusahaan untuk menumbuhkan kembali. Kepercayaan konsumen terhadap merek
jelas-jelas mempengaruhi minat pembelian, karena konsumen memiliki sikap yang lebih waspada terhadap merk yang belum dikenal.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Elisabeth Desi Arista 2011 yang meneliti mengena
i “Analisis Pengaruh Iklan,
Brand Trust
dan
Brand Image
terhadap Minat Beli Konsumen Telkom Speedy di Kota Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen adalah
variabel
brand trust
0,334, diikuti oleh variabel iklan 0,237 dan terakhir adalah variabel
brand image
-0,57. Hasil Uji t membuktikan bahwa variabel
brand trust
0,001 mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli Telkom Speedy, artinya variebel
brand trust
dianggap penting ketika akan membeli Telkom Speedy.
4. Pengaruh Kreativitas Iklan, Efektivitas Iklan dan
Brand Trust
terhadap Minat Beli Minuman Berkarbonat Merk Coca Cola pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
Dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 57,366 dengan signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 0,0000,05, maka penelitian ini mampu membutkikan hipotesis keempat
yang menyatakan “Terdapat pengaruh kreativitas iklan, efektivitas iklan dan
brand trust
secara simultan terhadap minat beli minuman berkarbonat merk Coca Cola pada mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta ”.
Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan stimuli dari luar
dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai
dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk
memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli.