Air yang baik normal sebenarnya tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa biasanya disebabkan adanya pencemaran Parapat, 2008.
Persyaratan kualitas menggambarkan mutu dari air baku air bersih. Secara fisik air harus jernih. Air dikatakan tidak jernih atau keruh, apabila air tersebut
mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna rupa yang berlumpur dan kotor Panjaitan, 2010. Bila jumlah zat padat
terlarut bertambah, maka kesadahan air akan naik, dan akhirnya berdampak terhadap kesehatan. Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi,
baik yang bersifat organik, maupun anorganik Indirawati, 2009. Hasil penelitian Jumani 2011 bahwa sebanyak 78 responden 92,9 air
yang digunakan dapat memenuhi kebutuhan untuk mandi. Menurut Pardino 2005, kebutuhan pelayanan air bersih untuk masyarakat khususnya keluarga
hendaknya memperhatikan kualitas dan kuantitasnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga misalnya untuk mandi. Kekurangan air bersih, sering
menimbulkan gangguan kesehatan, seperti penyakit kulit, iritasi, dan gangguan penyakit perut.
2.3 Status Kesehatan Keluarga di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa sebagian besar status kesehatan keluarga yang tidak terganggu di Kelurahan Helvetia Tengah
Kecamatan Medan Helvetia sebanyak 62 keluarga 65,3 sedangkan status kesehatan keluarga yang terganggu sebanyak 33 keluarga 34,7. Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Panjaitan 2010 sebanyak 67 orang 83,8 responden yang menggunakan air mengalami keluhan kesehatan status kesehatan terganggu. Menurut penelitian
Jumani 2011, sebanyak 73,3 responden yang menggunakan air dengan tindakan baik tidak mengalami keluhan kesehatan.
Menurut Indirawati 2009, peranan air bersih dalam kehidupan masyarakat begitu penting, karena selain menjadi bahan konsumsi yang
dibutuhkan untuk minum dan memasak, air juga dapat menjadi media dalam menimbulkan berbagai gangguan kesehatan misalnya penyakit kulit yang salah
satu gejalanya yaitu terasa panas pada kulit. Penelitian Panjaitan 2010, ada sebanyak 35 responden 43,8 yang
menggunakan air mengalami kulit gatal dan merah-merah disebabkan karena kualitas air yang tidak memenuhi syarat kesehatan yang akan dapat menyebabkan
gatal-gatal pada kulit. Menurut Faisal 2010, water washed disease, cara penularan penyakit ini berkaitan erat dengan air bagi kebersihan umum, terutama
alat-alat dapur, makanan dan kebersihan perorangan. Kelompok penyakit ini adalah penyakit menular saluran pencernaan, kulit dan mata. Hal ini dapat diatasi
dengan terjaminnya kebersihan, yaitu tersedianya air yang cukup untuk mencuci, mandi dan kebersihan perorangan.
Penelitian Jumani 2011, sebanyak 23 orang 27,4 pengguna air di Pondok Pesantren di Kota Dumai mengalami gangguan diare disebabkan karena
prilaku tidak bersih dan kualitas air yang tidak memenuhi syarat
.
Menurut Musran 2009, pada umumnya penyebab utama kasus diare tersebut adalah rendahnya
ketersediaan air bersih, sanitasi yang buruk, dan prilaku hidup tidak bersih. Agent
Universitas Sumatera Utara
penyebab penyakit diare sering dijumpai pada sumber-sumber air yang sudah terkontaminasi dengan agent penyebab penyakit, air yang sudah tercemar apabila
digunakan oleh orang sehat bisa membuat terpapar dengan agent penyebab penyakit diare. Itulah sebabnya penyakit diare sebagai salah satu penyakit yang
ditularkan melalui air masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, khususnya keluarga. Pengetahuan, sikap, dan tindakan mempunyai hubungan
yang signifikan terhadap keluhan kesehatan pengguna air Jumani, 2011. Tingkat pendidikan berhubungan dengan tingkat pengetahuan, menurut
penelitian Felix dalam Jumani 2011 menjelaskan bahwa pengetahuan masyarakat tentang air berpengaruh secara signifikan terhadap gangguan
kesehatan. Demikian juga dengan penelitian Emilijiati dalam Jumani 2011 yang menyatakan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang
penggunaan air bersih dengan penyakit kulit di Desa Tiang Layar Kecamatan Pancur Batu tahun 2007.
Bila dihubungkan dengan kualitas dan kuantitas sumber air yang digunakan keluarga di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia
yang berdasarkan penelitian termasuk dalam kategori baik, maka status kesehatan keluarga tidak akan terganggu. Status kesehatan keluarga yang terganggu dapat
disebabkan karena menggunakan sumber air yang kualitas dan kuantitas menurun yang tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menurut Hutagaol 2010, air sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup, maka manusia berupaya memperoleh air yang cukup bagi
dirinya, Namun dalam banyak hal air yang digunakan tidak selalu sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
syarat kesehatan, sering ditemukan air tersebut mengandung bibit penyakit atau pun zat-zat tertentu yang dapat menimbulkan penyakit yang justru membahayakan
kelangsungan hidup manusia. Walaupun air kelihatan jernih dan bersih, tetapi hanya terkontaminasi dengan mikroorganisme patogen dapat membahayakan
kesehatan, dengan demikian sangat penting menjamin agar air dapat dikonsumsi Ginting 2000.
Dari sisi pemenuhan kesehatan keluarga, pemenuhan air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting. Kekurangan air bersih sering
menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat, seperti penyakit kulit, iritasi, dan gangguan penyakit perut misalnya diare. Bahaya langsung terhadap kesehatan
manusiamasyarakat dapat terjadi akibat mengkonsumsi air dengan kualitas air yang buruk, baik secara langsung diminum atau melalui makanan, dan akibat
penggunaan air yang tercemar untuk berbagai kegiatan sehari-hari Jumani, 2011. Jadi sumber air yang digunakan keluarga harus diperhatikan sesuai syarat
kualitas dan kuantitasnya agar status kesehatan keluarga khususnya di Kelurahan
Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia tidak terganggu.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan