2 Penyakit infeksi kulit dan selaput lendir
Kelompok ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan perorangan yang buruk. Pada umumnya dapat diturunkan dengan angka penyakit
dengan jalan menyediakan air yang cukup untuk kebersihan perorangan. Mutu mikrobiologis air tidak seketat mutu bagi air
minum, namun perlu diperhatian syarat mutu air bersih sehingga air tidak mengandung mikroba-mikroba yang menimbulkan penyakit
seperti : septis kulit bacterial, infeksi fungus pada kulit, penyakit konjungtivitis. Berjangkitnya penyakit-penyakit kelompok ini sangat
erat dengan kurangnya penyediaan air bersih untuk kebersihan perorangan.
3 Penyakit-penyakit infeksi yang ditimbulkan oleh insekta parasit pada
kulit dan selaput lendir Kelompok ini sangat ditentukan oleh tersedianya air bersih untuk
kebersihan perorangan yang ditujukan untuk mencegah investigasi insekta parasit pada tubuh dan pakaian. Insekta parasit akan mudah
berkembang biak dan menimbulkan penyakit bila kebersihan umum tidak terjamin.
c. Cara “water based”
Penyakit ini dalam siklusnya memerlukan pejamu host perantara. Pejamu perantara ini hidup di air, contoh penyakit ini adalah
scistosomiasis. Larva scistomiasis hidup dalam keong-keong air. Setelah waktunya larva ini akan mengubah bentuk menjadi cercaria dan
Universitas Sumatera Utara
menembus kaki kulit manusia yang berada dalam air tersebut. Air yang mengandung cercaria ini sangat berbahaya bagi manusia. Air yang
terdapat di alam sering berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari manusia seperti menangkap ikan, mencuci, mandi, dan sebagainya.
d. Cara “water related deseases”
Air merupakan tempat beberapa insekta yang merupakan vector beberapa penyakit. Beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh insekta
ini adalah : malaria, yellow fever, dengue. Nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vector penyakit dengue, berkembang biak di lingkungan
seperti: gentong air, pot, barang-barang bekas, dan sebagainya.
Pengaruh air yang diuraikan di atas terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia baru sebagian, yang sebenarnya jauh lebih luas lagi. Bila diperhatikan
peranan air dalam rantai makanan suatu ekosistem, maka nampak jelas pengaruh air secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia Suherman, 2001.
2.4 Perlindungan Sumur Gali Terhadap Pencemaran
Menurut Suherman 2001 salah satu penyebab dari kurang baiknya kualitas air sumur gali adalah karena sumur gali tidak terlindung dari pencemaran.
Untuk melindungi ini maka sumur gali harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Lokasi
- Apabila letak sumber pencemar lebih tinggi dari sumur gali dan
diperkirakan aliran air tanah mengalir ke sumur gali maka jarak minimal sumur gali terhadap sumber pencemar adalah 11 meter.
- Jika jarak sumber pencemar sama atau lebih rendah dari sumur gali
maka jarak minimal sumur gali itu 9 meter. -
Yang termasuk sumber pencemar adalah jamban, air kotorcomberan, tempat pembuangan sampah, kandang ternak, dan sumursaluran
peresapan. b.
Lantai sumur gali harus kedap air, minimum lebarnya 1 meter dari pinggir sumur, tidak tergenang air kemiringan 1-5.
c. Saluran pembuangan air limbah SPAL harus kedap air, tidak
menimbulkan genangan dan kemiringan minimal 2. d.
Bibir sumur mempunyai tinggi minimal 80 cm dari lantai, terbuat dari bahan yang kuat dan rapat air.
e. Dinding sumur minimal sedalam 3 meter dari permukaan tanah, dibuat
dari bahan kedap air dan kuat tidak mudah retak dan longsor. f.
Tutup sumur jika pengambilan air dengan pompa tanganlistrik, sumur harus ditutup rapat.
g. Jika pengambilan air dengan timba, harus ada timba khusus. Untuk
mencegah pencemaran, timba harus selalu digantung dan tidak boleh di lantai.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Syarat Air Minum