Syarat Air Minum Air 1 Pengertian Air

2.5 Syarat Air Minum

Menurut Ginting 2000 rencana penyediaan air bersih sebagai air minum harus diperhatikan syarat-syarat dari air tersebut, maka langkah yang perlu diperhatikan adalah antara lain: a. Syarat Kuantitas Jumlah air minum untuk keperluan rumah tangga perorang per hari tidak sama pada setiap negara. Pada umumnya negara-negara yang sudah maju pemakaian air perorang per hari akan lebih besar daripada negara- negara berkembang. Hal ini disebabkan karena kegiatan lebih kompleks dan lebih rumit disbanding negara yang sedang berkembang. Di Indonesia diperlukan 40-60 liter perorang per hari pada daerah pedesaan dan 100 liter perorang per hari pada daerah perkotaan. Menurut Dirjen Pemberantasan Pencegahan Penyakit Menular P2M Departemen Kesehatan RI kebutuhan air perorang per hari di daerah pedesaan antara 40-60 liter dengan perincian sebagai berikut: - Minum dan masak : 5 – 8 literoranghari - Mandi : 20 – 25 literoranghari - Mencuci : 10 – 15 literoranghari - Kebersihan : 1 – 3 literoranghari - WC : 4 – 9 literoranghari Jumlah : 40 – 60 literoranghari + Rata-rata 50 literoranghari Universitas Sumatera Utara Pada daerah perkotaan di Indonesia diperluka 100 literoranghari dengan rincian sebagai berikut: - Minum : 5 literoranghari - Masak : 5 literoranghari - MembersihkanCuci : 15 literoranghari - Mandi : 30 literoranghari - WC : 45 literoranghari Jumlah : 100 literoranghari + b. Syarat Kualitas Menurut Ginting 2000 secara umum syarat-syarat kualitas air meliputi: 1. Syarat fisika adalah air bebas dari pencemaran dalam arti kekeruhan, warna, rasa, dan bau. a. Kekeruhan Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisik seperti berikut jernih atau tidak keruh. Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat. Semakin banyak kandungan tanah liat maka air semakin keruh Faisal, 2010. Universitas Sumatera Utara b. Tidak berwarna Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan Faisal, 2010. c. Tidak Berasa Bau dan rasa yang timbul dalam air karena kehadiran mikroorganisme, bahan mineral, gas terlarut, dan bahan-bahan organik. Polusi dapat dapat menimbulkan bau dan rasa yang tidak dikehendaki Panjaitan, 2010. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik Faisal, 2010. d. Tidak berbau Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami penguraian oleh mikroorganisme air Faisal, 2010. e. Temperaturnya normal Air yang baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur udara 20 - 29 C. Air yang secara mencolok mempunyai temperatur di atas atau di bawah temperatur udara berarti Universitas Sumatera Utara mengandung zat-zat tertentu yang mengeluarkan atau menyerap energi dalam air Faisal, 2010. f. Tidak mengandung zat padatan Bahan padat adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 103-105 C Faisal, 2010. 2. Syarat kimia adalah dalam air minum tidak boleh mengandung zat kimia yang beracun sehingga dapat mengganggu kesehatan. 3. Syarat bakteriologi adalah air yang dipengaruhi sebagai air minum bebas dari kuman penyakit, dimana termasuk bakteri, protozoa, virus, cacing dan jamur. 4. Syarat radioaktif adalah air minum tang bebas dari sinar alfa dan beta yang dapat merugikan kesehatan. Universitas Sumatera Utara BAB III KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Ibu dalam Pemenuhan Gizi Balita dan Status Gizi Balita di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Helvetia

4 46 71

Pengaruh Media Transnasional Terhadap Penyimpangan Perilaku Remaja Di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan

0 51 129

ANALISIS POSITIVE DEVIANCE STATUS GIZI BALITA PESERTA TAMAN KANAK-KANAK PADA KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN HELVETIA TIMUR KECAMATAN MEDAN HELVETIA.

0 2 18

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR POSITIVE DEVIANCE STATUS GIZI ANAK TK PADA KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN HELVETIA TIMUR KECAMATAN MEDAN HELVETIA.

0 3 21

Analisis Perilaku Keluarga dan Keberadaan Jentik pada Rumah dengan Kejadian Demam Berdarah di Lingkungan XX Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2015

0 0 16

Analisis Perilaku Keluarga dan Keberadaan Jentik pada Rumah dengan Kejadian Demam Berdarah di Lingkungan XX Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2015

0 0 2

Analisis Perilaku Keluarga dan Keberadaan Jentik pada Rumah dengan Kejadian Demam Berdarah di Lingkungan XX Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2015

0 0 10

Analisis Perilaku Keluarga dan Keberadaan Jentik pada Rumah dengan Kejadian Demam Berdarah di Lingkungan XX Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2015

0 0 50

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Keluarga 1.1 Pengertian Keluarga - Sumber Air Utama dan Status Kesehatan Keluarga di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia

0 1 26

Sumber Air Utama dan Status Kesehatan Keluarga di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia

0 0 9