Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jalur sekolah di Indonesia semenjak kemerdekaan tahun 1945 boleh dikatakan tidak mengalami perubahan, terutama bila ditinjau dari penggal-penggal sekolahnya.Kenyataan menunjukkan bahwa pelajaran matematika diberikan di semua sekolah.Baik di jenjang pendidikan dasar maupun pendidikan menengah.Namun realitas menunjukkan bahwa pemahaman matematikanya masih kurang.Kenyataan semacam itu harus dikaji secara cermat agar dapat dicari upaya penanggulangannya. Adapun permasalahan yang menjadi rahasia umum di dunia pendidikan kita adalah hasil belajar matematika siswa yang relatif rendah. Rendahnya hasil belajar matematika disebabkan karena aktifitas dalam pembelajaran matematika masih sangat rendah. Siswa jarang sekali mengajukan pertanyaan walaupun guru telah memberi kesempatan untuk bertanya kepada siswa yang sekiranya belum dimengerti. Kurangnya aktivitas siswa di dalam kelas karena penggunaan metode mengajar yang tidak sesuai atau kurang tepat sehingga siswa tidak dapat dengan mudah memahami dan menguasai materi yang disampaikan. Agar kegiatan belajar mengajar berlangsung secara efektif, kreatif, aktif dan menyenangkan, maka guru harus pandai dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Keberhasilan siswa akan banyak bergantung kepada metode yang digunakan oleh guru. 1 Guru juga diharapkan mampu membangkitkan aktivitas belajar siswa serta mampu membuat siswa lebih memahami materi yang disampaikan. Salah satu metode pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif adalah metode pembelajaran Talking Stick. Metode pembelajaran Talking Stick yaitu suatu metode dimana dalam penerapannya diawali dengan guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi tersebut.Selanjutnya guru meminta kepada siswa menutup bukunya kemudian guru mengambil tongkat.Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu siswa diamana siswa yang mendapat tongkat tersebut harus menjawab pertanyaan dari guru demikian seterusnya.Metode Pembelajaran Talking Stick adalah salah satu metode pembelajaran yang diharapkan mampu membuat siswa lebih aktif dan lebih bersemangat untuk belajar sehingga nantinya dapat membuat siswa memahami materi matematika dengan cepat Huda, 2013: 224. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Handini Ari Astiti pada siswa kelas IV SDN 2 Gondang tahun pelajaran 20122013 menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 55 dengan ketuntasan klasikal sebesar 59,45 , sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa meningkat menjadi 77,93 terjadi peningkatan sebesar 22,93 dan ketuntasan klasikalnya meningkat menjadi 78,37 terjadi peningkatan sebesar 18,32. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Gondang tahun pelajaran 20122013. Ini menunjukkan bahwa metode talking stick bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu salah satu faktor yang juga membuat hasil belajar matematika siswa yang relatif rendah adalah materi pelajaran matematika yang memang dirasa sulit dimengerti oleh siswa. Ada beberapa materi pelajaran matematika yang membuat siswa merasa kesulitan dan kebingungan salah satunya yaitu tentang materi limas. Limas adalah salah satu bangun ruang sisi datar yang alasnya berbentuk segi banyak. Dari hasil survey Programme for International Student Assesment PISA pada tahun 2010 yang hasilnya menunjukkan bahwa 55,90 daya serap siswa dalam menentukan salah satu unsur dari balok atau kubus atau prisma atau limas, 80,30 daya serap siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan luas permukaan bangun ruang sisi datar dan 38,23 daya serap siswa dalam menghitung volume balok atau limas yang ukurannya diketahui. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi volume limas. Tidak hanya itu setelah saya melakukan wawancara terhadap salah satu siswa kelas VIII MTs yang bernama Ilham Ansori yang merupakan tetangga dekat peneliti. Dia mengatakan bahwa dia belum mengerti dan kebingungan tentang cara menhtiung volume limas yang bisa dicari dengan rumus sepertiga kali luas alas dikali tinggi, menentukan luas alas limas jika diketahui volume dan tingginya, dan menentukan tinggi limas jika diketahui volume dan luas alasnya. Terkait materi limas yang dirasa sulit dan membingungkan bagi siswa pada uraian di atas peneliti menemukan suatu masalah yang berhubungan dengan uraian di atas yaitu setelah peneliti mencoba mengunjungi beberapa sekolah dan salah satunya yaitu di sekolah SMP Negeri 2 Pademawu Pamekasan karena sekolah tersebut juga cukup dekat dengan tempat tinggal peneliti,maka peneliti mencoba untuk ke sekolah tersebut dan mencoba mewawancarai guru mata pelajaran matematika disana yaitu Ibu Niken. Setelah peneliti mewawancarai guru mata pelajaran matematika siswa kelas VIII, Ibu tersebut mengatakan bahwa siswa di SMPN 2 Pademawu agak kurang cepat memahami materi dan kurang begitu aktif. Oleh karena itu, peneliti akan mencoba melakukan penelitian disekolah tersebut. Dengan penggunaan talking stick tersebut diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran materi limas. Sehingga materi pembelajaran yang disampaikan bisa lebih mudah atau lebih cepat dipahami oleh siswa. Dengan penggunanan metode yang tepat diharapkan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang bisa membuatnya lebih meningkat baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mencoba menerapkannya dalam sebuah materi Limas. Adapun judul yang akan penulis angkat yaitu “Pembelajaran MetodeTalking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Prisma Dan Limas Di Kelas VIII SMP Negeri 2 Pademawu Pamekasan”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah pembelajaran metode talking stick untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi prisma dan limas tegak di kelas VIII SMPN 2 Pademawu Pamekasan tahun pelajaran 2013-2014 ?

C. Tujuan Penelitian