metodetalking stick dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Prisma dan Limas Tegak di SMP Negeri 2 Pademawu Pamekasan.
D. Subjek Penelitian
Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas VIII F SMPN 2 Pademawu tahun pelajaran 20132014 dengan jumlah siswa 29 orang. Dikarenakan siswa
dalam kelas tersebut agak kurang cepat memahami materi pelajaran dan juga kurang begitu aktif di dalam kelas. Oleh karena itu peneliti ingin menjadikan
kelas tersebut sebagai subjek penelitian.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Pademawu Pamekasan yang beralamat di Jalan Raya Pademawu Barat Kecamatan Pademawu. Penelitian ini
akan dilaksanakan mendekati akhrisemester 2 tahun ajaran 20132014
F. Setting Penelitian
Penelitian ini menggunakan setting kelas.Kelas yang digunakan adalah kelas VIII F SMP Negeri 2 Pademawu Pamekasan.Kelas ini dipilih atas dasar
kesepakatan peneliti dan guru bidang studi metematika di kelas VIII F.
G. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas menggunakan model spiral dari Kemmis dan Taggart yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin MC Taggart
yang dikutip dari Arikunto 2006: 16 yang terdiri dari siklus-siklus dan masing-masing siklus menggunakan empat komponen tindakan, yaitu
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu spiral yang terkait, seperti pada gambar berikut :
Arikunto, 2010 : 137
a. Siklus pertama
1. Rencana Tindakan a Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP tentang materi
yang akan diajarkan sesuai dengan metode talking stick yang digunakan. RPP berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas. b Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi dengan bimbingan
dosen. c Menyusun pedoman lembar angket untuk siswa. Lembar angket itu
mempermudah peneliti untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran.
d Mempersiapkan soal tes untuk siswa yang disusun oleh peneliti dengan bimbingan dosen dan pertimbangan guru yang bersangkutan.
2. Pelaksanaan Tindakan Peneliti sebagai guru pengajar yang melaksanakan kegiatan belajar
mengajar berdasarkan rencana pembelajaran yang sudah disiapkan. Guru pengajar beserta satu orang menjadi observer dan mencatat segala
kegiatan dalam proses belajar mengajar dari awal sampai akhir dan mencatat hasil pengamatan.
Selama kegiatan berlangsung siswa ditugasi secara kelompok mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru, membaca,
memahami, dan mendiskusikan tentang materi volume limas.Sebelumnya guru sudah membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 5 atau
6orang. Dimana kelompok tersebut ditugasi: 1 membaca, memahami, dan mendiskusikan tentang materi volume limas, 2 memberikan tongkat
dari satu siswa ke siswa lain dengan cara estafet pada waktu penerapan metode talking stick, 3 siswa yang memegang tongkat harus menjawab
soal yang diberikan oleh guru, 4 mempersilahkan kepada para siswa untuk bertanya hal-hal yang kurang dipahami atau memberi tentang
materi volume limas pada saat proses metode talking stick selesai. a Observasi
Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
Dalam hal ini ditekankan kepada siswa seberapa faham materi yang diterima oleh siswa dan seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang
dilakukan serta seberapa jauh tindakan yang sedang berlangsung dapat menghasilkan perubahan yang diinginkan. Setelah itu memberikan
angket kepada siswa. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti sendiri dan dibantu
oleh satu orang teman sejawat sebagai observer yang bertugas mengamati berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
b Refleksi.
Refleksi yang dilakukan pada tindakan siklus I adalah untuk melihat keseluruhan proses pembelajaran.
Data yang diperoleh pada lembar observasi dianalisis, kemudian dilakukan refleksi.Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti
dan guru matematika yang bersangkutan. Diskusi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan yaitu dengan
cara melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi, masalah yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang
dilakukan. Setelah itu mencari jalan keluar terhadap masalah-masalah yang mungkin timbul agar dapat dibuat rencana perbaikan pada siklus
II.
b. Siklus Kedua
Siklus II dilaksanakan sebagai perbaikan dari siklus I, terutama jika terjadi kekurangan dalam perencanaan dan tindakan pada siklus I. Siklus II
tidak dilaksanakan jika hasil penelitian kelas sudah sesuai dengan target ketuntasan belajar 70 perorangan dan 85 klasikal. Sebaliknya bila target
ketuntasan belajar belum tercapai, siklus kedua akan dilaksanakan
H. Teknik Pengumpulan Data