c. Faktor ekonomis, meliputi status sosio ekonomis pendidikan,pekerjaan dan pendapatan
d. Dapat digunakannya pelayanan kesehatan yang meliputi jarak antara rumah pasien dengan tempat pelayanan kesehatan.
e. Variabel yang menyangkut kebutuhan need yang meliputi morbidity, gejala penyakit, status terbatasnya keaktifan yang kronis,dll.
2.5.3 Faktor Pendorong
Faktor-faktor pendorong terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dalam perilaku masyarakat. Untuk
berperilaku sehat, masyarakat bukan hanya perlu pengetahuan, sikap positif, dan dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan perilaku contoh dari para tokoh masyarakat, tokoh
agama, lebih-lebih para petugas kesehatan Notoatmodjo, 2003.
Petugas kesehatan adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga dan masyarakat Azwar, 1996. Petugas
kesehatan berdasarkan pekerjaannya adalah tenaga medis, dan tenaga paramedis seperti tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga penunjang medis dan lain sebagainya
Muninjaya, 2004.
2.6 Tipe- tipe Kategori Penggunaan Pelayanan Kesehatan
Notoatmodjo 2007 menjelaskan tipe-tipe kategori pelayanan kesehatan sebagai berikut :
a. Model Demografi Kependudukan
Universitas Sumatera Utara
Dalam model ini tipe variabel-variabel yang dipakai adalah umur, seks, status perkawinan, dan besarnya keluarga. Variabel- variabel ini digunakan sebagai ukuran
mutlak atau indikator fisiologis yang berbeda umur, seks dan siklus hidup status perkawinan, besarnya keluarga dengan asumsi bahwa perbedaan derajat kesehatan, derajat
kesakitan, dan penggunaan pelayanan kesehatan sedikit banyak akan berhubungan dengan variabel di atas.
Karakteristik demografi juga mencerminkan atau berhubungan dengan karakteristik sosial perbedaan sosial dri jenis kelamin mempengaruhi berbagai tipe dan ciri-ciri sosial.
b. Model-model struktur sosial Di dalam model ini tipe variabel yang dipakai adalah pendidikan, pekerjaan dan
kebangsaan. Variabel-variabel ini mencerminkan keadaan sosial dari individu atau keluarga di dalam masyarakat. Mereka mengingatkan akan berbagai gaya kehidupan yang
diperlihatkan oleh individu-individu dan keluarga dari kedudukan sosial tertentu. Penggunaan pelayanan kesehatan adalah salah satu aspek dari gaya hidup ini, yang
ditentukan oleh lingkungan sosial, fisik, dan psikologis. Masalah utama dari model struktur sosial dari penggunaan pelayanan kesehatan adalah bahwa kita tidak mengetahui mengapa
variabel ini menyebabkan penggunaan pelayanan kesehatan. Kita ketahui bahwa individu- individu yang berbeda suku bangsa, pekerjaan, dan tingkat pendidikan, mempunyai
kecenderungan yang tidak sama dalam mengerti dan bereaksi terhadap kesehatan mereka. Dengan kata lain pendekatan struktur sosial didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang
dengan latar belakang struktur sosial yang bertentangan akan menggunakan pula pelayanan kesehatan dengan cara yang tertentu pula.
Universitas Sumatera Utara
c. Model-model sosial psikologis Dalam model ini tipe variabel yang dipakai adalah ukuran dari sikap dan keyakinan
individu. Variabel-variabel sosiopsikologis pada umumnya terdiri dari 4 kategori : 1. Pengertian kerentanan terhadap penyakit
2. Pengertian keseluruhan dari penyakit 3. Keuntungan yang diharapkan dari pengambilan tindakan dalam menghadapi
penyakit 4. Kesiapan tindakan individu.
Masalah utama dengan model ini adalah menganggap suatu mata rantai penyebab langsung antara sikap dan perilaku yang belum dapat dijelaskan.
d. Model sumber keluarga Dalam model ini variabel bebas yang dipakai adalah pendapatan keluarga, cakupan
asuransi keluaraga atau sebagai anggota suatu asuransi kesehatan dan pihak yang membiayai pelayanan kesehatan keluarga dan sebagainya. Karakteristik ini untuk
mengukur kesanggupan dari individu atau keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan mereka. Ringkasnya, model sumber keluarga menekankan kesanggupan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan bagi anggotanya. Dengan demikian model sumber keluarga adalah berdasarkan model ekonomis.
Universitas Sumatera Utara
e. Model sumberdaya masyarakat Pada model ini tipe model yang digunakan adalah penyediaan pelayanan kesehatan
dan sumber-sumber di dalam masyarakat. Model sumber daya masyarakat selanjutnya adalah suplai ekonomis yang berfokus pada ketersediaan sumber-sumber kesehatan pada
masyarakat setempat. Dengan demikian model ini memindahkan pelayanan dari tingkat individu atau keluarga ke tingkat masyarakat.
f. Model-model organisme Dalam model ini variabel yang dipakai adalah pencerminan perbedaan bentuk-
bentuk sistem pelayanan kesehatan. Biasanya variabel yang digunakan adalah : 1. Gaya style praktik pengobatan sendiri, rekanan, atau grup
2. Sifat nature dari pelayanan tersebut membayar langsung atau tidak 3. Letak dari pelayanan tempat pribadi, rumah sakit atau klinik
4. Petugas kesehatan yang pertama kali kontak dengan pasien dokter, perawat, asisten dokter.
g. Model sistem kesehatan Keenam kategori model penggunaan fasilitas kesehatan tersebut tidak begitu
terpisah, meskipun ada perbedaan dalam sifat nature. Model sistem kesehatan mengintegrasikan keenam model terdahulu ke dalam model yang lebih sempurna. Untuk
itu maka demografi, ciri-ciri struktur sosial, sikap dan keyakinan individu atau keluarga, sumber-sumber di dalam masyarakat dan organisasi pelayanan kesehatan yang ada,
digunakan bersama dengan faktor-faktor yang berhubungan seperti kebijaksanaan dan struktur ekonomi pada masyarakat yang lebih luas negara.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian apabila dilakukan analisis terhadap penyediaan dan penggunaan pelayanan kesehatan oleh masyarakat maka harus diperhitugkan juga faktor-faktor yang
terlibat di dalamnya. Dalam melakukan penelitian perilaku sehubungan dengan penggunaanpencarian fasilitas-fasilitas kesehatan, semua variabel dari berbagai model
tersebut dihubungkan dengan perilaku mereka terhadap fasilitas, dan juga dilihat variabel mana yang paling dominan pengaruhnya.
h. Model kepercayaan kesehatan Model kepercayaan adalah suatu bentuk penjabaran dari model sosio-psikologis
seperti disebutkan di atas. Munculnya model ini didasarkan pada kenyataan bahwa problem-problem kesehatan ditandai oleh kegagalan-kegagalan orang atau masyarakat
untuk menerima usaha-usaha pencegahan dan penyembuhan penyakit yang
diselenggarakan oleh provider. i. Model sistem kesehatan
Anderson 1974 membuat model sistem kesehatan yang berupa model kepercayaan kesehatan. Di dalam model Anderson ini terdapat 3 kategori utama dalam pelayanan
kesehatan, yakni : karakteristik predisposisi, karakteristik pendukung, karakteristik kebutuhan.
1. Karakteristik predisposisi Predisposing characteristics Karakteristik ini digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa tiap individu
mempunyai kecenderungan untuk menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya ciri-ciri individu, yang
digolongkan ke dalam 3 kelompok.
Universitas Sumatera Utara
a. Ciri-ciri demografi, seperti jenis kelamin dan umur b. Struktur sosial, seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, kesukuan atau ras dan
sebagainya. c. Manfaat-manfaat kesehatan, seperti keyakinan bahwa pelayanan kesehatan
dapat menolong proses penyembuhan penyakit. Selanjutnya Anderson percaya bahwa :
- Setiap individu atau orang mempunyai perbedaan karakteristik, mempunyai perbedaan tipe dan frekuensi penyakit, dan mempunyai perbedaan pola
penggunaan pelayanan kesehatan - Setiap individu mempunyai perbedaan struktur social, mempunyai
perbedaan gaya hidup, dan akhirnya mempunyai perbedaan pola penggunaan pelayanan kesehatan.
- Individu percaya adanya kemanjuran dalam penggunaan pelayanan kesehatan.
2. Karakteristik pendukung Enabling characteristics Karakteristik ini mencerminkan bahwa meskipun predisposisi untuk menggunakan
pelayanan kesehatan, ia tidak akan bertindak untuk menggunakannya. Penggunaan pelayanan kesehatan yang ada tergantung kepada kemampuan konsumen untuk
membayar. 3. Karakteristik kebutuhan Need characteristics
Faktor predisposisi dan faktor yang memungkinkan untuk mencari pengobatan dapat terwujud di dalam tindakan apabila itu dirasakan sebagai kebutuhan. Dengan
Universitas Sumatera Utara
kata lain kebutuhan merupakan dasar dan stimulus langsung untuk menggunakan pelayanan kesehatan, bilamana tingkat predisposisi dan pendukung tidak ada.
Lewin 1954 sebagaimana dikutip Notoatmodjo 2007 menganut konsep bahwa individu hidup pada lingkup kehidupan sosial masyarakat. Di dalam kehidupan ini
individu akan bernilai, baik positif maupun negative, di suatu daerah atau wilayah tertentu. Apabila seseorang atau keberadaannya berada pada daerah positif, maka ia berarti ditolak
dari daerah negatif. Implikasinya di dalam kesehatan adalah penyakit atau sakit adalah suatu daerah negatif sedangkan sehat adalah wilayah positif.
Apabila individu bertindak untuk melawan atau mengobati penyakitnya ada empat variabel kunci yang terlibat di dalam tindakan tersebut, yaitu kerentanan yang dirasakan
terhadap suatu penyakit, keseriusan yang dirasakan, manfaat yang diterima, dan rintangan yang dialami dalam tindakannya melawan penyakitnya, dan hal-hal yang memotivasi
tindakan tersebut. 1. Kerentanan yang dirasakan perceived suscepbility
Agar seseorang bertindak untuk mengobati atau mencegah penyakitnya, ia harus merasakan bahwa ia rentan susceptible terhadap penyakit tersebut. Dengan kata lain suatu
tindakan pencegahan terhadap suatu penyakit akan timbul bila seseorang telah merasakan bahwa ia atau keluarganya rentan terhadap penyakit tersebut.
2. Keseriusan yang dirasakan perceived seriousness Tindakan individu untuk mencari pengobatan dan pencegahan penyakit akan
didorong pula oleh keseriusan penyakit tersebut terhadap individu atau masyarakat. Penyakit polio, misalnya akan dirasakan lebih serius bila dibandingkan dengan flu. Oleh
Universitas Sumatera Utara
karena itu, tindakan pencegahan polio akan lebih banyak bila dibandingkan dengan pencegahan flu.
3. Manfaat dan rintangan-rintangan yang dirasakan perceived benafis and barriers Apabila individu merasa dirinya rentan untuk penyakit-penyakit yang dianggap
serius, ia akan melakukan suatu tindakan tertentu. Tindakan ini akan tergantung pada manfaat yang dirasakan dan rintangan-rintangan yang ditemukan dalam mengambil
tindakan tersebut. Pada umumnya manfaat dari tindakan lebih menentukan daripada rintangan-rintangan yang mungkin ditemukan dalam melakukan tindakan tersebut.
4. Isyarat atau tanda-tanda cues Untuk mendapatkan tingkat penerimaan yang benar tentang kerentanan, kegawatan
dan keuntungan tindakan, maka diperlukan faktor-faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut misalnya pesan-pesan pada media massa, nasihat atau anjuran kawan-kawan atau anggota
keluarga lain dari si sakit dan sebagainya.
2.7 Jaminan Persalinan Jampersal