pelanggaran overtredingen. sebuah tindakan dapat disebut sebagai kejahatan jika memang didapatkan unsur jahat dan tercela seperti yang di tentukan dalam
undang-undang. Sampai saat ini belum ada satu pun ketentuan hukum pidana yang
mengatur tindak pidana mutilasi ini secara jelas dan tegas. namun tidak berarti.
4. Pengertian Penyelidikan
Polisi dalam menjalankan tugasnya dapat dibedakan antara tugas yang
bersifat preventive dan tugas yang bersifat refresif. Tugas yang bersifat preventive
tersebut menghendaki kehadiran dan eksistensi Polisi di tengah-tengah kehidupan
masyarakat, dimaksudkan sebagai “upaya prevensi”. Dengan demikian kehadiran
dan keberadaan polisian dianggap mengandung preventive effect yang memiliki
daya cegah anggota masyarakat melakukan tindak kriminal. Sedangkan tugas
yang bersefat refrensif dilakukan dengan mengadakan penyidikan atas suatu kejahatan dan pelanggaran menurut ketentuan dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana dan Tindak Pidana Khusus yang diatur di luar KUHP.
16
16
M. Yahya Harahap, Op.Cit. hal. 90.
Berbicara mengenai penyidikan atau pemeriksaan pendahuluan menurut KUHAP berarti mengemukakan Penyelidikan dan Penyidikan serta berebagai
kewenangan Kepolisian di dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.
Pengertian Penyelidik
Pasal 1 butir 4 KUHAP merumuskan sebagai berikut :
“ Penyelidik adalah Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia yang diberi
wewenang oleh Undang-Undang ini untuk melakukan Penyelidikan”.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya sesuai dengan Pasal 4 KUHAP yang berwenang melaksanakan
fungsi penyelidikan adalah setiap pejabat Polisi Republik Indonesia. Tegasnya, Penyelidik adalah setiap pejabat POLRI. Jaksa atau pejabat lain tidak berwenang
melakukan penyelidikan . Penyelidikan “monopoli tunggal” POLRI.
17
1. Mendahului guna mempersiapkan tindakan-tindakan Penyelidikan yang
akan dilakukan.
Sementara itu yang dimaksud dengan Penyelidikan menurut Pasal 1 butir 5
KUHAP adalah sebagai berikut : “
penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna
menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam Umdang-Undang ini”
Maka pengertian Penyelidikan menurut KUHAP lebih cenderung
dilakukan mendahului tindakan-tindakan lain. Pada hakekatnya Penyelidikan menurut KUHAP bertujuan untuk :
2.
Mencegah terjadinya pelanggaran hak warga negara.
3.
Mengatasi penggunaan upaya paksa secara dini.
4. Menghindarkan penyidik kemungkinan timbulnya resiko tuntutan hukum
karena tindakan penyidikan yang dilakukan.
5. Membatasi dan mengawasi pelaksanaan penyelidikan agar dilakukan
secara terbuka pasal 104 KUHAP.
18
17
. Ibid, hal. 103.
18
ABRI MABES Kepolisian Negara Republik Indonesia, Himpunan JUKLAK dan
JUKNIS Tentang Proses Penyidikan Tindak Pidana, Jakarta, 1987, hal, 3.
Universitas Sumatera Utara
Penyelidikan dapat dilakukan dengan adanya laporan atau pengaduan, ataupun adanya tersangka tertangkap tangan, maupun pengatahuan petugas
pelaksana huku m sendiri, hal ini dapat kita lihat dalam Pasal 102 KUHAP yang menyatakan :
1.
Penyidik yang mengetahui, menerima laporan atau pengaduan tentang
terjadinya suatu peristiwa yang patut diduga merupakan tindak pidana
wajib segera melakukan tindakan penyelidikan yang diperlukan.
2.
Dalam hal tertangkap tangan tanpa menunggu perintah penyidik,
penyelidik wajib segera melakukan tindakan yang diperlukan dalam
rangka penyelidikan sebagaimana tersebut pada Pasal 5 ayat 1 huruf b.
3. Terhadap tindakan yang dilakukan tersebut pada ayati 1 dan ayat 2
penyelidik wajib membuat berita acara dan melaporkan kepada penyidik
sedaerah hukum.
Dengan adanya sumber tindakan ini dilakukanlah Penyelidikan untuk
menentukan apakah dapat dilakukan Penyidikan atau tidak. Adapun hasil dari usaha Penyelidikan ini akan berjalan pada dua saluran, yaitu :
a.
Saluran tindakan penyidikan.
b.
Saluran pembelaan diri bagi tersangkaterdakwa.
Dengan kedua saluran ini, pada akhirnya bermuara pada terwujudnya
keadilan, bebas, jujur dan tidak memihak.
19
19
Soesilo Yuwono, Penyelesaian Perkara Pidana Bedasarkan KUHAP, Bandung : Alumni, 1982, hal, 35.
Universitas Sumatera Utara
Jadi jelaslah bahwa lembaga Penyelidikan di sini mempunyai fungsi
sebagai penyaring apakah suatu peristiwa dapat dilakukan penyidikan atau tidak,
sehingga kekeliruan pada tindakan penyidikan yang sudah bersifat upaya paksa
terhadap seseorang dapat dihindarkan sedini mungkin.
20
Seperti kita ketahui bahwa setiap peristiwa yang terjadi dan diduga sebagai
tindak pidana merupakan tindak pidana. maka sebelum melangkah lebih lanjut
dengan melakukan penyidikan dengan konsekwensi digunakannya upaya paksa maka berdasarkan data atau keterangan yang didapat dari hasil penyelidikan
ditentukan lebih dahulu bahwa peristiwa yang terjadi dan diduga sebagai tindak pidana itu benar-benar merupakan tindak pidana sehingga dapat dilanjutkan
dengan penyidikan. Jadi di sini kita lihat bahwa penyelidikan memegang perana penting, penyelidikan merupakan tindakan awal, dan tindakan-tindakan dalam
rangka proses penyelesaian perkara itu tergantung pada penyelidikan yang
mengawalinya.
21
1.
Terang, penyidikan artinya membuat terang atau jelas. Pasal 1 butir jo. Pasal 6 ayat 1 KUHAP merumuskan sebagai berikut :
“ Penyidik adalah pejabat Polisi Negara Republik Indonesia atau Pejabat
Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khsusu oleh Undang- undang untuk melakukan penyidikan”.
Sementara itu penyidikan berasal dari kata “sidik” yang berarti :
20
Ibid, hal. 37.
21
Djoko Prakoso, POLRI Sebagai Pnyidik Dalam Penegakan Hukum , Jakarta : Bina Aksara, 1987, hal, 43.
Universitas Sumatera Utara
2.
Berkas sidik jari, menyidik berarti mencari berkas-berkas dalam hal ini
berkas-berkas kejahatan yang berati setelah berkas-berkas terdapat dan
terkumpul kejahatan menjadi terang.
22
Bertolak dari kedua kata “terang” dan “bekas” dari arti kata sidik itu maka penyidikan artinya membuat terang kejahatan, sehingga dapat diketahui peristiwa
pidana apa yang terjadi dan siapa pelakunya. Mengenai penyidikan ini dalam Pasal 1 ayat 2 KUHAP dikatakan :
“ Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut
cara yang diatur dalam Undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang
tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.
Dari rumusan tersebut diatas kita dapat melihagt unsur-unsur dari tindakan
penyidikan, yaitu :
1.
Merupakan serangkaian tindakan.
2.
Dilakukan oleh penyidik.
3.
Dalam hal yang diatur dalam KUHAP.
4.
Menurut cara yang diatur dalam KUHAP.
5. Untuk mencari dan mengumpulkan bukti dan guna membuat terang suatu
tindak pidana dan siapa tersangkanya.
23
5. Pengertian Penyidikan Pasal 1 butir jo. Pasal 6 ayat 1 KUHAP merumuskan sebagai berikut :