Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
ucapan-ucapan yang biasanya disebut dengan ceramah. Beliau berceramah dengan suara lantang, tegas, serta sambil sesekali menirukan gaya tokoh
pewayangan nusantara terkenal yang bernama Cepot. Tentu keahlian cara penyampaian ceramah yang unik tersebut merupakan pemberian dari Allah
SWT yang diberikan kepada dirinya. Beliau selalu berceramah baik di pesantren yang secara rutin dilakukan dihadapan para santrinya selepas shalat
jum’at, mengisi ceramah pada acara-acara peringatan hari besar Islam, khutbah jum’at, undangan pengajian, sunatan, acara nikahan, ulang tahun,
baik diwarga sekitar atau pun warga luas, serta berceramah di televisi, dan lain sebagainya.
3
Dalam setiap ceramah yang di lakukan, Kiai Cepot selalu berpakaian unik sambil memegang tongkat dan sering kali melakukan gerakan-gerakan
yang menyerupai Cepot, sehingga tidak jarang menimbulkan senyuman atau pun tawa dari para mad’unya. Dengan cara berceramah seperti ini, tentu
dilakukan oleh beliau untuk menarik perhatian para mad’u agar
mendengarkan ceramahnya dan ceramah yang disampaikannya pun tidak terkesan monoton,
yang dapat menyebabkan mad’u malas mendengarkan ceramah beliau. Selain itu, agar
dapat membantu para mad’u dalam mencerna dan memahami isi pesan-pesan dakwah Islamiyah yang
disampaikan beliau. Walaupun beliau dalam berceramah sering menirukan gerak-gerik Cepot dan menimbulkan rasa humor saat beliau berceramah,
3
Wawancara dengan Ustad Agus Hermanto, Tangerang, Pada Tanggal 25 Maret 2011
d ihadapan para mad’unya, tentu tidak mengurangi isi pesan dakwah
Islamiyah yang disampaikan beliau. Dari keunikan cara ceramahnya, beliau selalu mendapat undangan
ceramah dari warga sekitar atau pun warga dari berbagai daerah, kelompok- kelompok pengajian, atau pun acara-acara pemerintah. Sampai saat ini, beliau
sudah berceramah keberbagai pelosok daerah di Indonesia, diantaranya Batam, Balik papan, Samarinda, Banjarmasin, Kutai, Jambi, Sukabumi,
Karawang, Garut, Tangerang, dan sebagainya, kecuali Papua.
4
Saat ini, beliau aktif berceramah di setiap undangan-undangan, beliau juga aktif mengisi ceramah di televisi. Yang terbaru adalah beliau mengisi
ceramah dalam program Indahnya Sore yang disiarkan oleh MNCTV setip hari Minggu sore pukul 15.00 WIB. Dalam Program Indahnya Sore tersebut,
Ki ai Cepot, berperan sebagai da’i yang berceramah dihadapan para audience.
Sebelum beliau mengisi ceramah dalam program Indahnya Sore, beliau juga pernah mengisi ceramah-ceramah agama di stasiun televisi SCTV, JakTV,
dan Banten TV. Dari penampilan ceramahnya di stasiun televisi dan masyarakat,
tentunya banyak dari para pemirsa dan pendengar yang menilai baik terhadap metode ceramah yang diterapkan Kiai Cepot dalam kegiatan dakwah
Islamiyahnya. Tidak sedikit da’i-da’i pemula mengikuti cirri khas beliau dalam setiap ceramah-ceramah yang mereka lakukan guna mendukung
keberhasilan ceramah yang mereka sampaikan.
4
Wawancara dengan Kiai Cepot, Tangerang, Pada Tanggal 25 April 2011.
Dari pemaparan di atas, tergambar jelas bahwa ceramah dengan menirukan gerak-gerik Cepot yang dilakukan Kiai Cepot merupakan ciri khas
beliau dalam penyampaian pesan dakwah Islamiyahnya. Dari sinilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang diangkat sebagai judul skripsi
“Respon Masyarakat Terhadap Metode Dakwah Kiai Cepot.” B.
Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas, penulis membatasi masalahnya pada respon warga Kenanga RT 004 RW 02 Cipondoh
Tangerang Banten terhadap metode ceramah yang digunakan Kiai Cepot. Dengan melihat tingkat respon kognitif, respon afektif, dan respon
konatif. 2.
Perumusan Masalah Dari penjelasan latar belakang di atas, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut: a.
Bagaimana respon kognitif warga Kenanga RT 004 RW 02 Cipondoh Tangerang Banten terhadap metode ceramah Kiai Cepot,?
b. Bagaimana respon afektif warga Kenanga RT 004 RW 02 Cipondoh
Tangerang Banten terhadap metode ceramah Kiai Cepot? c.
Bagaimana respon konatif warga Kenanga RT 004 RW 02 Cipondoh Tangerang Banten terhadap metode ceramah Kiai Cepot?