Absorpsi kalium dari makanan adalah secara pasif dan tidak memerlukan mekanisme spesifik. Absorpsi berlangsung di usus kecil selama konsentrasi di
saluran cerna lebih tinggi daripada didalam darah. Ginjal adalah regulator utama kalium didalam tubuh yang menjaga kadarnya
tetap didalam darah dengan mengontrol eksresinya. Kadar kalium yang tinggi dapat meningkatkan eksresi natrium, sehingga dapat menurunkan volume darah dan
tekanan darah Anonim,2004 Kalium merupakan bagian essensial semua sel hidup, sehingga banyak
terdapat dalam bahan makanan. Kebutuhan minimum akan kalium ditaksir sebanyak 2000 mg sehari. Kalium terdapat dalam semua makanan mentahsegar, terutama
buah, sayuran dan kacang โ kacangan Almatsier, 2001.
2.3 Hubungan antara Natrium dan Kalium terhadap tekanan darah
Pengeluaran air dari tubuh diatur oleh ginjal dan otak. Hipotalamus mengatur konsentrasi garam didalam darah, dengan merangsang kelenjar pituitari
mengeluarkan hormon antidiuretika ADH. ADH dikelurkan bila volume darah atau tekanan darah terlalu rendah. ADH merangsang ginjal untuk menahan atau menyerap
kembali air dan mengeluarkannya kembali kedalam tubuh. Bila terlalu banyak air keluar dari tubuh, volume darah dan tekanan darah
akan turun. Sel โsel ginjal akan mengeluarkan enzim renin. Renin mengaktifkan protein didalam darah yang dinamakan angiotensinogen kedalam bentuk aktifnya
angiotensin. Angiotensin akan mengecilkan diameter pembuluh darah sehingga tekanan darah akan naik. Disamping itu angiotensin mengatur pengeluaran hormon
aldosteron dari kelenjar adrenalin. Aldosteron akan mempengaruhi ginjal untuk menahan natrium dan air. Akibatnya, bila dibutuhkan lebih banyak air, akan lebih
Universitas Sumatera Utara
sedikit air dikeluarkan dari tubuh dan tekanan darah akan naik kembali Almatsier, 2001.
Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium didalam cairan ekstraselular meningkat. Untuk menormalkannya, cairan intraselular ditarik
keluar, sehingga volume cairan ekstraselular meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraselular tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah Astawan,
2003. Disamping itu, konsumsi garam dalam jumlah yang tinggi dapat mengecilkan
diameter dari arteri, sehingga jantung harus memompa lebih keras untuk mendorong volume darah yang meningkat melalui ruang yang semakin sempit dan akibatnya
adalah hipertensi. Hal yang sebaliknya juga terjadi, ketika asuan natrium berkurang maka begitu pula volume darah dan tekanan darah pada beberapa individu Hull,
1993. Konsumsi kalium dalam jumlah yang tinggi dapat melindungi individu dari
hipertensi. Asupan kalium yang meningkat akan menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik Hull, 1993. Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium.
Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya didalam cairan intraselular, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraselular dan
menurunkan tekanan darah Astawan, 2003. Rasio kalium dan natrium dalam diet berperan dalam mencegah dan mengendalikan hipertensi.
2.4 Spektrofotometri Serapan Atom