BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, tanpa memperhatikan asal daging sapi dan daging kambing
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu penyiapan preparasi di lakukan di Laboratorium Kimia Bahan Makanan Fakulatas Farmasi USU dan pengukuran kadar
dengan Spektrofotometer Serapan Atom dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan.
3.2 Alat – alat
Spektrofotometer Serapan Atom GBC Avanta ∑, Australia dengan nyala
udara-asetilen, lampu kalium GBC Avanta ∑, Australia, lampu natrium GBC
Avanta ∑, Australia, neraca listrik AND GF-200, Japan, hot plate Schott, pisau
stainless, lemari asam, spatula dan alat – alat gelas.
3.3 Bahan – bahan
Semua bahan yang digunakan dalam penelitian ini berkualitas pro analisis keluaran E. Merck yaitu Asam nitrat, larutan standar kalium 1000 mcgml, larutan
standar natrium 1000 mcgml, terkecuali aquadest Lab. Kimia Farmasi kuantitatif Fakultas Farmasi USU.
3.4 Sampel
Sampel yang diperiksa adalah sampel daging sapi dan daging kambing segar.
Universitas Sumatera Utara
3.4.1 Pengambilan sampel
Sampel yang digunakan adalah sampel daging segar yang banyak tersedia pasar – pasar tradisional seperti Pusat Pasar, Pasar Sore Padang Bulan, Pasar
Simpang Limun, Pasar Pringgan, dan Pasar Inpres yang sumbernya berasal dari rumah potong hewan di Tanjung Mulia. Sampel yang digunakan diambil secara
purposif di Pasar Pringgan. Metode pengambilan sampel purposif yang ditentukan atas dasar pertimbangan bahwa sampel yang diambil mempunyai karakteristik yang
sama homogen dengan sampel yang diteliti Sudjana, 2001.
3.4.2 Penyiapan Sampel
Daging segar dicuci dengan air hingga bersih, lalu ditiriskan, dipotong kecil – kecil, lalu dihaluskan dengan menggunakan blender.
3.5 Proses Destruksi
Sampel daging yang telah dihaluskan masing – masing ditimbang sebnayak 25 gram, dimasukkan kedalam erlenmeyer, lalu direndam dengan masing – masing
25 ml HNO
3
pekat, didiamkan selama 24 jam, lalu dipanaskan pada hotplate dengan suhu 250
O
C selama ± 10 menit sampai terbentuk larutan bewarna kuning . Prosedur ini merupakan modifikasi dari prosedur Darmono.
Berikut ini adalah Prosedur Darmono. Sampel dimasukkan kedalam gelas erlenmeyer kemudian ditambahkan HNO
3
pekat sebanyak 10 ml, ditutup dengan gelas arloji kemudian dipanaskan diatas hot plate pada suhu 115
o
C selama 8 – 10 jam sampai larutan menjadi bewarna putih, lalu ditutup dibuka supaya menguap dan
kering. Sampel kering tersebut dilarutkan dalam HNO
3
10 sebanyak 5 – 10 ml tergantung berat sampel nya lalu dibaca melalui mesin AAS.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Pembuatan Larutan Sampel
Larutan dari proses destruksi dimasukkan kedalam labu takar 100 ml kemudian ditambahkan aquadest hingga garis tanda. Homogenkan dengan dikocok,
lalu disaring dengan menggunakan kertas saring Whatman No. 42. Filtrat yang diperoleh dijadikan sebagai larutan sampel.
3.7 Analisa Kuantitatif Secara Spektrofotometri 3.7.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Logam Kalium