27 bukan hanya menjumlahkan adanya orang – orang saja, diantara mereka harus ada
pertalian satu sama lain.
2.2.2 Masyarakat dan Macamnya
Masyarakat adalah satu kesatuan yang berubah yang hidup karena proses masyarakat yang menyebabkan perubahan itu. Masyarakat mengenal kehidupan yang
tenang, teratur dan aman, disebabkan oleh karena pengorbanan sebagian kemerdekaan dari anggota – anggotanya, baik dengan paksa maupun sukarela. Pengorbanan disini
dimaksudkan menahan nafsu atau kehendak sewenang– wenang, untuk mengutamakan kepentingan dan keamanan bersama, dengan paksa berarti tunduk kepada hukum–hukum
yang telah ditetapkan negara dan sebagainya dengan sukarela berarti menurut adaptasi dan berdasarkan keinsyafan akan persaudaraan dalam kehidupan bersama itu.
Cara terbentuknya masyarakat mendatangkan pembagian dalam : a.
Masyarakat Paksaan, umpamanya negara, masyarakat tawanan ditempat tawanan dan sebagainya.
b. Masyarakat merdeka terbagi pula dalam :
1. Masyarakat alam nature yaitu yang terjadi dengan sendirinya suku, golongan,
yang bertalian karena darah atau keturunan, umumnya yang masih sederhana sekali kebudayaanya dalam keadaan terpencil atau tak mudah berhubungan
dengan dunia luar 2.
Masyarakat budidaya, terdiri karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan keagamaan yaitu antara lain kongsi perekonomian, koperasi gereja dan
sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
28
2.2.3 Asal Mayarakat
Bermacam–macam penyelidikan dijalankan, untuk mendapat jawaban tentang asal masyarakat, tetapi tidak satupun yang dapat ditegaskan benar semua pendapat hanya
merupakan kira–kira dan pandangan saja. Antara lain orang berkesimpulan bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri, hidup dalam gua dipulau sunyi umpamanyas
selalu ia akan tertarik kepada hidup bersama dalam masyarakat, karena: a.
Hasrat yang berdasar naluri kehendak diluar pengawasan akal untuk memelihara keturunan, untuk mempunyai anak, kehendak akan memaksa ia mencari istri hingga
masyarakat keluarga terbentuk. b.
Kelemahan manusia selalu terdesak ia untuk mencari kekuatan bersama, yang terdapat dalam berserikat dengan orang lain, sehingga berlindung bersama–sama dan
dapat pula mengejar kebutuhan kehidupan sehari – hari dengan tenaga bersama. c.
Aristoteles berpendapat, bahwa manusia ini adalah zoon politikon, yaitu mahluk sosial yang hanya menyukai hidup berkelompok atau sedikitnya mencari teman
untuk hidup bersama lebih suka dari pada hidup sendiri. d.
Lain dari pada Aristoteles maka Bergson lahir 1895 berpendapat, bahwa manusia ini hidup bersama bukan karena oleh persamaan melainkan oleh karena perbedaan
yang terdapat dalam sifat, kedudukan dan sebagainya, demikian oleh karena pendapat ini berdasar kepada pelajaran dialektika, yang mencoba melihat kebenaran
dalam kenyataan dengan mengadakan perbedaan dan perbandingan Shadily, 1993 : 52
Universitas Sumatera Utara
29
2.3. Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat 2.3.1. Pengertian Jamkesmas