Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan Manfaat Umum

Gambar 1.2 Peta Kawasan Area Penelitian

1.2 Perumusan Masalah

Dalam tugas akhir ini, perumusan yang diidentifikasi adalah masalah bahwa daerah Kelurahan Asam Kumbang sering terjadi banjir diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi dan perubahan tata guna lahan di daerah tersebut.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar masalah dalam pembahasan ini tidak terlalu luas maka dibuat batasan masalah. Adapun permasalahan yang akan dibahas antara lain: 1. Kawasan Kelurahan Asam Kumbang meliputi areal seluas 4 km 2 . 2. Pada curah hujan digunakan dengan metode Rasional. 3. Perhitungan debit banjir rencana digukan metode Rasional dengan periode ulang banjir 25 tahun. 4. Perhitungan kapasitas saluran drainase rencana. 5. Perhitungan kolam retensi rencana. Universitas Sumatera Utara

1.4 Tujuan

Adapun tujuan penelitian pada Tugas Akhir Perencanaan Kolam Retensi Sebagai Usaha Mereduksi Debit Banjir di daerah Medan Selayang Kelurahan Asam Kumbang ini adalah untuk mengatasi permasalahan banjir di wilayah Kelurahan Asam Kumbang dengan cara memperbaiki kapasitas saluran dan membuat kolam retensi.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil dari pendesainan saluran drainase dan kolam retensi ini diharapkan dapat menjadi sebuah solusi untuk mengatasi banjir yang terjadi di daerah Kelurahan Asam Kumbang. 2. Sebagai bahan refrensi bagi siapa saja yang menghadapi masalah yang sama.

1.6 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini akan dibahas secara sistematis, rancangan sistematika penulisan secara keseluruhan pada penelitian ini terdiri dari 5 bab, yang mana uraian masing-masing bab adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang pekerjaan, tujuan, data umum dan lingkup pekerjaan yang dilaksanakan serta sistematika penulisan laporan penelitian. Universitas Sumatera Utara

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini mencakup segala hal yang dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan tema penelitian, penentuan langkah pelaksanaan dan metode penganalisaan yang diambil dari beberapa pustaka yang ada, yang memiliki tema sesuai dengan tema penelitian ini.

Bab III Metodologi

Bab ini menguraikan tentang metode yang akan digunakan dan rencana kerja dari penelitian serta mendeskripsikan lokasi penelitian.

Bab IV Analisa Data dan Pembahasan

Bab ini merupakan analisa tentang permasalahan, evaluasi, dan perhitungan terhadap masalah yang ada dilokasi penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Merupakan kesimpulan dari butir-butir kesimpulan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan. Kesimpulan juga disertai dengan rekomendasi saran yang ditujukan untuk penelitian selanjutnya atau untuk penerapan hasil penelitian di lapangan. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum

Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarkat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota. Secara umum, sistem drainase dapat didefenisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat berfungsi secara optimal. Sistem drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Saat ini sistem drainase sudah menjadi salah satu infrastruktur perkotaan yang sangat penting. Kualitas manajemen suatu kota dapat dilihat dari kualitas sistem drainase yang ada. Sistem drainase yang baik dapat membebaskan kota dari genangan air. Drainase perkotaan adalah sistem drainase dalam wilayah administrasi kota dan daerah perkotaan yang berfungsi untuk mengendalikan atau mengeringkan kelebihan air permukaan didaerah permukiman yang berasal dari hujan lokal, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Jenis drainase bila ditinjau berdasarkan dari cara terbentuknya, dapat dikelompokkan menjadi: Universitas Sumatera Utara a. Drainase alamiah natural drainage Drainase yang terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunan- bangunan penunjang seperti bangunan pelimpah, pasangan batubeton, gorong-gorong dan lain-lain. Saluran ini terbentuk oleh gerusan air yang bergerak karena gravitasi yang lambat laun membentuk jalan air yang permanen seperti sungai. b. Drainase buatan artificial drainage Drainase yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga memerlukan bangunan-bangunan khusus seperti selokan pasangan batubeton, gorong-gorong, pipa-pipa dan sebagainya. Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari cara konstruksinya, dapat dikelompokkan menjadi: a. Saluran Terbuka , yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak di daerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak membahayakan kesehatanmengganggu lingkungan. b. Saluran Tertutup , yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk aliran air kotor air yang mengganggu kesehatanlingkungan atau untuk saluran yang terletak di tengah kota. Universitas Sumatera Utara

2.2 Gambaran Umum Wilayah Studi