Tempat dan Waktu Metode Penelitian Umum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Peninjauan lokasi di mulai pada Semester A tahun ajaran 2014-2015 dan dilaksanakan di daerah Medan Sunggal, secara geografis terletak diantara 3 o 34’31,80” LU dan 98 o 37’19,06” BT.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk mengolah data dalam penulisan ini adalah metode deskriptif dan kuantitatif yaitu dengan cara mengumpulkan data primer yang ada di lapangan dan data sekunder dari instansi terkait serta mengumpulkan literatur yang berhubungan dengan tugas akhir ini. Kemudian menganalisa hasil pengolahan data tersebut sedemikian rupa untuk mendapatkan kesimpulan akhir dimensi kolam retensi yang diperlukan untuk mereduksi banjir di Kecamatan Medan Sunggal.. Data curah hujan digunakan untuk analisa hidrologi meliputi perhitungan curah hujan maksimum suatu wilayah. Perhitungan nilai intensitas hujan daerah aliran sungai serta perhitungan debit banjir rencana pada suatu penampang drainase dipengaruhi oleh iklim yang berupa kelembaban udara, besarnya nilai evaporasi akibat lamanya penyinaran sinar matahari, kondisi permukaan tanah dan jenis vegetasi yang terdapat didalamnya. Keseluruhan faktor diatas dapat memberikan gambaran terhadap besaran curah hujan yang jatuh dan mengalir diatas permukaan tanah. Universitas Sumatera Utara

3.3 Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan. Maka dari itu penelitian ini dibagi dalam beberapa bagian sesuai urutan di bawah ini: 1. Studi Literatur Rumusan-rumusan serta konsep-konsep teoritis dari berbagai literatur dipelajari dan dipahami agar landasan teoritis terpenuhi dalam mengembangkan konsep penelitian Perencanaan Kolam Retensi Sebagai Usaha Mereduksi Debit Banjir di daerah Kecamatan Medan Sunggal . 2. Survey Lokasi survey lokasi berguna untuk mengetahui kondisi eksisting dan topografi lokasi penelitian. Data yang didapat di lapangan digunakan untuk mendapatkan lokasi yang potensial dibuat Kolam Retensi. 3. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan hal yang harus dipenuhi sebelum melakukan sebuah penelitian, data-data yang terkait dengan studi ini sangat mendukung penyelesaian studi ini. Oleh karena itu penulis mencari informasi untuk mengetahui sumber-sumber data yang diperlukan, serta mengumpulkan data yang dibutuhkan tersebut. Adapun data yang diperlukan adalah sebagai berikut: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dengan pengamatan langsung di lapangan atau dengan kata lain data yang dikumpulkan peneliti secara langsung melalui obyek penelitian dan data ini biasanya belum diolah. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini yang termasuk data primer yaitu Survey dan kondisi eksisting. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang mendukung penelitian, yang mana data ini biasanya sudah dalam keadaan diolah. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data curah hujan dari stasiun curah hujan dengan rentang waktu pengamatan selama 10 tahun terakhir yang dapat di peroleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kota Medan, peta adminitrasi Kota Medan untuk pembagian catchment area dan data kontur Kecamatan Medan Sunggal. 4. Pengolahan dan Analisa Data Setelah semua data yang dibutuhkan diperoleh, langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Data-data yang diperoleh dari instansi terkait dan hasil survei lapangan akan di hitung guna dilakukan analisa data sehingga dapat diperoleh kesimpulan akhir yang berarti. Beberapa pengolahan data tersebut berupa: a. Perhitungan curah hujan rencana Menghitung curah hujan rata-rata dan menganalisa curah hujan rencana dengan menggunakan analisa frekuensi Metode Distribusi Normal, Distribusi Log Normal, Distribusi Log – Person III dan Distribusi Gumbel. Selanjutnya intensitas curah hujan rencana dihitung menggunakan persamaan Mononobe. Universitas Sumatera Utara b. Pembagian Catchmen Area Pembagian catchmen area diperlukan, guna menghitung kapasitas setiap saluran drainase yang ada, sehingga saluran drainase itu dibagi-bagi penyaluran airnya. c. Penentuan layout saluran utama Setelah catchment area salurannya dibagi, selanjutnya menentukan letak- letak saluran primer saluran utama dan saluran tersiernya. d. Perhitungan debit banjir Untuk perhitungan debit banjir rencana ada beberapa cara, dan disini saya menghitung dengan menggunakan rumus Rasional. e. Perencanaan dimensi saluran Mengevaluasi masing-masing nilai yang dihasilkan dari analisis data sekunder dan merencanakan dimensi salurannya. Saluran drainase dikatakan banjir apabila nilai debit banjir rencana hasil analisis lebih besar dari pada nilai debit maksimum saluran drainase yang dihitung dengan persamaan Manning. f. Perencanaan Kolam Retensi Mengevaluasi masing-masing nilai yang dihasilkan dari analisis data sekunder dan merencanakan dimensi kolam retensi. g. Penggambaran Setelah dimensi saluran didapatkan dari hasil perhitungan, selanjutnya bentuk saluran digambarkan dengan menggunakan progam AutoCAD. Universitas Sumatera Utara 5. Kesimpulan dan Saran Penarikan kesimpulan dapat dilakukan setelah hasil pengolahan dan analisa data diperoleh, ditambah dengan uraian, informasi yang diperoleh di lapangan dan juga teori-teori yang digunakan sebagai landasan berpikir studi ini. Alur pengerjaanya lebih jelas tergambar pada Gambar 3.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Tahapan Penelitian Tugas Akhir Sekunder - Data curah hujan - Topografi Studi Literatur Primer - Survey - Kondisi Eksisting Penentuan Layout arah aliran saluran utama Perhitungan Debit banjir Metode Rasional Perencanaan dimensi saluran Perhitungan curah hujan rencana Pembagian Catchment Area Penggambaran Kesimpulan dan Saran Selesai Perencanaan dimensi kolam retensi Mulai Survey Pengumpulan Universitas Sumatera Utara NO 1 Medan Tuntungan 2 Medan Selayang 3 Medan Johor 4 Medan Amplas 5 Medan Denai 6 Medan Tembung 7 Medan Kota 8 Medan Area 9 Medan Baru 10 Medan Polonia 11 Medan Malmun 12 Medan Sunggal 13 Medan Helvetia 14 Medan Barat 15 Medan Petisah 16 Medan Timur 17 Medan Perjuangan 18 Medan Deli 19 Medan Labuhan 20 Medan Marelan 21 Medan Belawan Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan KECAMATAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Umum

Kota Medan secara geografis terletak di antara 02º 27’ 00” – 02º 47’ 00” Lintang Utara LU dan 98º 35’ 00” – 98º 44’ 00” Bujur Timur BT dengan batas-batas sebagai berikut ini :  Batas Utara : Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka  Batas Selatan : Kabupaten Deli Serdang  Batas Timur : Kabupaten Deli Serdang  Batas Barat : Kabupaten Deli Serdang Bila ditinjau dari ketinggian di atas permukaan laut menurut Kabupaten Kota lokasi Kota Medan berada di ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. Luas wilayah kota Medan berdasarkan data BPS Kota Medan seluas 26.510 hektar yang secara administratif dibagi atas 21 kecamatan. Kecamatan tersebut seperti tertera pada Tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1. Perkecamatan Kota Medan Universitas Sumatera Utara Dari ke-21 Kecamatan di Kota Medan ini, maka yang dipilih menjadi daerah kajian untuk lokasi kolam retensi adalah Kecamatan Medan Selayang Kelurahan Asam Kumbang. Data mengenai luas dan jumlah penduduk perkelurahan Medan Selayang tertera pada Tabel 4.2 berikut ini : Tabel 4.2. Jumlah Penduduk, Luas Kelurahan dan Kepadatan Penduduk Medan Selayang Tahun 2007 No Kelurahan Luas km 2 Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Perkm 2 1 Sempakata 5.10 8,877 1,741 2 Beringin 0.79 7,592 9,610 3 PB Selayang II 7.00 14,309 2,044 4 PB Selayang I 1.80 9,686 5,381 5 Tanjung Sari 5.10 29,058 5,698 6 Asam Kumbang 4.00 14,626 3,657 Total 23.79 84,148 28,131 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan Kota Medan adalah salah satu kota yang sangat pesat pertumbuhannya, di mana daerah pinggiran yang selama ini adalah daerah pertanian ataupun lahan kosong berubah menjadi daerah pemukiman dan perumahan penduduk, yang mana selama ini merupakan daerah resapan air telah berubah fungsi menjadi penyumbang banjir karena tanah diatas perumahan tersebut tidak lagi menyerap air. Demikian juga sungai-sungai yang mengalir ke kota Medan seperti : Sungai Percut, Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Belawan dan sungai-sungai kecil lainnya, pada bagian hulu sungai telah mengalami kerusakan hutan yang semakin lama semakin parah. Hal ini akan memberikan sumbangan banjir terhadap kota Medan. Kedua hal tersebut di atas membuat kota Medan sangat rawan banjir, air yang masuk kedalam sungai tidak dapat tertampung lagi, hal ini menyebabkan banjir apabila terjadi hujan dalam jangka waktu yang pendek terjadi banjir di mana-mana, apalagi dalam jangka waktu yang agak lama dampak banjir tersebut sudah sangat mengganggu kehidupan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Kegunaan data curah hujan pada analisa hidrologi meliputi perhitungan curah hujan maksimum suatu wilayah. Perhitungan nilai intensitas hujan daerah aliran sungai serta perhitungan debit banjir rencana pada suatu penampang drainase dipengaruhi oleh iklim yang berupa kelembaban udara, besarnya nilai evaporasi akibat lamanya penyinaran sinar matahari, kondisi permukaan tanah dan jenis vegetasi yang terdapat di dalamnya. Keseluruhan faktor di atas dapat memberikan gambaran terhadap besaran curah hujan yang jatuh dan mengalir di atas permukaan tanah. Frekuensi curah hujan adalah besarnya kemungkinan suatu besaran hujan disertakan atau dilalui. Analisis frekuensi diperlukan seri data hujan yang diperoleh dari pos penakar hujan baik yang manual maupun otomatis. Analisa frekuensi ini didasarkan pada sifat statistik data kejadian yang telah lalu untuk memperoleh probabilitas besaran hujan yang akan datang. Solusi yang saya lakukan untuk mencegah banjir di Kecamatan Medan Selayang Kelurahan Asam Kumbang yaitu dengan membangun kolam-kolam retensi dibagian hulu sungai sebelum masuk ke daerah pemukiman, kolam-kolam retensi tersebut dapat menampung banjir pada saat hujan turun dan setelah hujan berhenti, air dapat kembali disalurkan ke sungai. Gambar 4.1 sd 4.3 di bawah ini merupakan lokasi rencana perletakan kolam retensi : Gambar 4.1. Lokasi rencana perletakan kolam retensi Sumber : Google Maps Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2. Lokasi kolam retensi Sumber : Foto Dokumentasi Gambar 4.3. Aliran sungai menuju Sungai Belawan Sumber : Foto Dokumentasi Universitas Sumatera Utara

4.2 Analisa Hidrologi