Uji Koefisien Determinan R Uji Hipotesis

81 d. Koefisien X 3 b 3 = 0,330, hal ini menunjukkan bahwa variabel pendidikan berpengaruh positif terhadap memulai usaha baru atau dengan kata lain jika variabel pendidikan semakin diperbaiki atau ditingkatkan sebesar satu satuan maka memulai usaha baru di Pajus Karona akan bertambah sebesar 0,330. e. Koefisien X 4 b 4 = 0,152, hal ini menunjukkan bahwa variabel minat dan bakat berpengaruh positif terhadap memulai usaha baru atau dengan kata lain jika variabel minat dan bakat dinaikkan atau dtingkatkan sebesar satu satuan maka memulai usaha di Pajus Karona akan bertambah sebesar 0,152.

4.3.3 Uji Koefisien Determinan R

2 Determinan digunakan utnuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada diatas 0,05 dan mendekati angka 1. Koefisien determinasi R-Square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R-Square adalah 0 sampai dengan angka 1. Apabila nilai R-Square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independennya memberikan smua informasi yang dibutuhkan utnuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil R-Square maka kemampuan variabel-variabel independennya dalam menjelaskan dependennya terbatas. Berikut adalah pengolahan data untuk koefisien determinasi. Tabel 4.29 Koefisien Determinasi Sumber: Hasil penelitian Februari,2014,diolah. Universitas Sumatera Utara 82 Dari tabel diatas 4.29 dapat diketahui bahwa angka R sebesar 0,590 menunjukkan bahwa antara variabel x dan y yang kuat karena R 0,5. Dimana nilai R yaitu 0,590 atau 59, sedangkan adjusted squarenya atau koefisien determinasinya adalah 0,304. Angka ini mengindikasikan bahwa keempat variabel independennya mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 30,4 dan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian. Untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas yaitu modal, pengalaman, pendidikan, minat dan bakat dianggap secara parsial atau simultan berpengaruh terhadap memulai usaha kecil menengah di Pajus dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis secara statistik dapat digunakan mengggunakan uji T dan uji F.

4.3.4 Uji Hipotesis

4.3.4.1 Uji T Uji T digunakan untuk menguji signifikan tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap dependen secara parsial. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t hitung ini adalah : H : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 = 0 Artinya secara parsial tidak dapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independe yaitu modal, pengalaman, pendidikan, minat dan bakat dengan variabel dependen yaitu memulai usaha baru. H a : b 1, b 2, b 3, b 4, ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan siginifikan dari variabel independen yaitu modal, pengalaman, pendidikan, minat dan bakat dengan variabel dependen memulai usaha. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-t dengan menggunakan SPSS : Terima H jika nilai probabilitas Sigα 0,05 Terima H a jika nilai probabilitas Sig ≤ α 0,05 Universitas Sumatera Utara 83 Tabel 4.27 Uji T Sumber : hasil penelitian Februari :2014, diolah. Berdasarkan tabel 4.27 diperoleh kesimpulan bahwa : 1. Variabel Modal X1 Pada variabel modal, dapat disimpulkan bahwa variabel modal berpengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial. Hal ini ditunjukkan dari nilai probabilitas Sig yaitu 0,720 lebih besar dari 0,05. Tidak signifikan artinya tidak memiliki pengaruh yang besar, besar kecilnya modal tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap memulai usaha. 2. Variabel Pengalaman X2 Pada variabel pengalaman, dapat disimpulkan bahwa variabel pengalaman berpengaruh positif dan signifikan secara parsial. Hal ini ditunjukan dari nilai probabilitasnya Sig 0,002 yaitu yang lebih kecil dari nilai 0,05. Artinya variabel pengalaman memiliki pengaruh yang signifikan atau besar terhadap memulai usaha. 3 Variabel Pendidikan X3 Pada variabel pendidikan, dapat disimpulkan bahwa variabel pendidikan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial. Hal ini ditunjukkan dari nilai probablitasnya Sig yaitu Universitas Sumatera Utara 84 0,044 yaitu lebih kecil dari nilai 0,05. Artinya variabel pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan atau besar terhadap memulai usaha. 4 Variabel minat dan bakat X4 Pada variabel minat dan bakat, dapat disimpulkan babhwa variabel minat dan bakat berpengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial. Hal ini ditunjukkan dari nilai probabilitasnya Sig yaitu 0,347 yaitu lebih besar dari nilai 0,05. Tidak signifikan artinya tidak memiliki pengaruh yang besar, artinya minat dan bakat tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap memulai usaha. 4.3.4.2 Uji Serempak Uji F Uji serempak Uji F dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang digunakan dalam model mempunyai pengaruh secara serempak terhadap variabel dependen. Berikut adalah pengujiannya : H = b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0 artinya variabel bebas yang terdiri dari modal, pengalaman, pendidikan, minat dan bakat secara bersama-sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat yaitu memulai usaha kecil menengah di Pajus Karona. H a = b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ artinya variabel bebas yang terdiri dari modal, pengalaman, pendidikan, minat dan bakat secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu memulai usaha kecil menengah di Pajus Karona. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F dengan menggunakan SPSS: Tolak H jika nilai probablitas Sig ≤ 0,05 Terima H a jika nilai probablitas Sig 0,05 Universitas Sumatera Utara 85 Tabel 4.28 Uji F Sumber : Hasil penelitian Februari,2014,diolah. Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.28 menunjukkan bahwa nilai F adalah 7,886 dengan tingkat signifikansi adalah 0,000 0,05. Dengan demikian,maka H ditolak dan H a diterima. Dimana hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari modal, penalaman, pendidikan ,minat dan bakat secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu memulai usaha baru di Pajus Karona.

4.3.5 Pembahasan Hasil Penelitian