memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan-kegiatan
tersebut tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan-kegiatan tersebut tidak lain adalah kegiatan
pembangunan perekonomian masyarakat. c. Agent of Service
Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada
masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain
dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
2. Tingkat Kesehatan Bank
Penilaian untuk menentukan kondisi kesehatan suatu bank biasanya menggunakan analisis CAMELS Kasmir, 2008:50:
a. Aspek Permodalan Dalam aspek permodalan yang dinilai adalah permodalan yang ada
didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR Capital Adequacy Ratio
yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Perbandingan rasio tersebut adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
ATMR dan sesuai ketentuan pemerintah CAR tahun 1999 minimum harus 8.
b. Aspek Kualitas Aset Penilaian asset harus sesuai dengan peraturan oleh Bank Indonesia
dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva produktif. Kemudian rasio penyisihan
penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah
dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
c. Aspek Kualitas Manajemen Management Dalam mengelola kegiatan bank sehari-hari juga dinilai kualitas
manajemennya. Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusianya dalam bekerja. Kualitas manajemen juga dilihat dari
segi pendidikan dan pengalaman dari karyawannya dalam menangani berbagai kasus-kasus yang terjadi. Dalam aspek ini yang dinilai adalah
manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas.
d. Aspek likuiditas Liquidity Suatu bank dapat dikatakan likuid apabila bank yang bersangkutan
dapat membayar semua utang-utangnya terutama simpanan tabungan, giro, dan deposito, pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua
permohonan kredit yang layak dibiayai. Secara umum rasio ini merupakan rasio antara jumlah aktiva lancar dibagi dengan utang
lancar. Dalam rasio ini yang dianalisis adalah:
1. rasio kewajiban bersih Call Money terhadap aktiva 2. rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank seperti KLBI,
giro, tabungan, deposito, dan lain-lain.
e. Aspek rentabilitas Aspek rentabilitas merupakan ukuran kemampuan bank dalam
meningkatkan labanya apakah, setiap periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang
bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat. Penilaian juga dilakukan dengan:
1. rasio laba terhadap total asset ROA 2. perbandingan biaya operasional dengan pendapatan operasional
BOPO. Semua aspek penilaian di atas dikenal dengan penilaian analisis
CAMEL Capital, Asset, Management, Earning, dan Liquidity. Di samping dengan penilaian analisis CAMEL yang juga mempengaruhi
hasil penilaian terhadap kesehatan bank adalah penilaian terhadap: 1. ketentuan pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Kecil KUK dan
Pelaksanaan Kredit Ekspor 2. pelanggaran ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit
BMPK atau sering disebut Legal Lending Limit 3. pelanggaran Posisi Devisa Netto.
f. Aspek Sensitivitas Aspek ini mulai diberlakukan oleh Bank Indonesia sejak bulan Mei
2004. Dalam melepaskan kreditnya perbankan harus memperhatikan dua unsur yaitu tingkat perolehan laba yang harus dicapai dan risiko
yang akan dihadapi. Pertimbangan risiko yang harus diperhitungkan berkaitan erat dengan sensitivitas perbankan. Sensitivitas terhadap
risiko ini penting agar tujuan memperoleh laba dapat tercapai dan pada akhirnya kesehatan bank juga terjamin. Risiko yang dihadapi terdiri
Universitas Sumatera Utara
dari risiko lingkungan, risiko manajemen, risiko penyerahan, dan risiko keuangan.
3. Rasio Keuangan