Uji Normalitas Data Pengujian Asumsi Klasik

d. Variabel Return on Risk Assets RORA memiliki nilai minimum 0,1300 dan nilai maksimum 0,3410 dengan rata-rata sebesar 0,214652 dan standar deviasi 0,0490439. e. Variabel rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO memiliki nilai minimum 0,4960 dan nilai maksimum 1,2570 dengan rata-rata sebesar 0,866742 dan standar deviasi 0,1176918. f. Variabel Loan to Deposit Ratio LDR memiliki nilai minimum 0,3900 dan nilai maksimum 1,0200 dengan rata-rata sebesar 0,687727 dan standar deviasi 0,1565277. g. Variabel Perubahan Harga Saham memiliki nilai minimum -4.900,000 dan nilai maksimum 2.250,000 dengan rata-rata sebesar 47,045455 dan standar deviasi 1,1171338E3.

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini mengunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S dengan membuat hipotesis: H : Data residual berdistribusi normal, Ha : Data residual tidak berdistribusi normal. Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak atau Ha diterima. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi Unstandardized Residual N 66 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.07975633E3 Most Extreme Differences Absolute .272 Positive .156 Negative -.272 Kolmogorov-Smirnov Z 2.210 Asymp. Sig. 2-tailed .000 Sumber: Data yang diolah penulis, 2010 Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.3 diperoleh besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 2,210 dan signifikan pada 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05 maka Ha diterima yang berarti data residual tidak berdistribusi normal. Data yang tidak berdistribusi normal dapat disebabkan oleh adanya data yang outlier, yaitu data yang memiliki nilai yang sangat menyimpang dari nilai data lainnya. Beberapa cara mengatasi data outlier yaitu: − lakukan transformasi data ke bentuk lainnya, − lakukan trimming, yaitu membuang data outlier, − lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu. Untuk mengubah nilai residual agar berdistribusi normal, penulis melakukan transformasi data ke model logaritma natural Ln dari persamaan Universitas Sumatera Utara Perubahan Harga Saham = fCAR, ROE, NPM, RORA, BOPO, LDR menjadi Ln_Perubahan Harga Saham = fLn_CAR, Ln_ROE, Ln_NPM, Ln_RORA, Ln_BOPO, Ln_LDR. Setelah dilakukan transformasi data ke model logaritma natural, jumlah sampel n berkurang sebagai akibat dari proses penormalan data, yakni dari 66 sampel menjadi 40 sampel. Setelah data menjadi normal, kemudian data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas, berikut ini hasil pengujian dengan Kolmogorov-Smirnov. Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi Unstandardized Residual N 40 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.25426060 Most Extreme Differences Absolute .092 Positive .072 Negative -.092 Kolmogorov-Smirnov Z .583 Asymp. Sig. 2-tailed .886 Sumber: Data yang diolah penulis, 2010 Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.4 diperoleh besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,583 dan signifikan pada 0,886. Nilai siginifikansi lebih besar dari 0,05 0,886 0,05 maka H diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Data yang berdistribusi normal tersebut juga dapat dilihat melalui grafik histogram dan grafik normal plot data. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Histogram Sumber: Data yang diolah penulis, 2010 Grafik histogram pada gambar 4.1 menunjukkan pola distribusi normal karena grafik tidak menceng kiri maupun menceng kanan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Demikian pula hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal p-plot. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot Sumber: Data yang diolah penulis, 2010 Pada grafik normal p-plot terlihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH RASIO INDIKATOR TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC Pengaruh Rasio Indikator Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Rasio Indikator Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 4 10

PENGARUH RASIO INDIKATOR TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC Pengaruh Rasio Indikator Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 5 17

ANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN Analisis Camel Sebagai Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Konvensional Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008 – 2012.

0 1 13

ANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN Analisis Camel Sebagai Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Konvensional Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008 – 2012.

0 2 14

PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP PERTUMBUHAN LABAPADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1 1 15

Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Perusahaan Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia).

0 0 6

Pengaruh Penilaian Tingkat Kesehatan Keuangan Bank terhadap Perubahan Harga Saham Biasa Emiten Perbankan di Bursa Efek Indonesia.

1 3 26

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 141

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 26