GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Insentif terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan Bandar udara merupakan titik awal dan titik akhir suatu kegiatan penerbangan, karena bandar udara adalah suatu tempat untuk tinggal landas dan mendaratnya pesawat udara, naik turunnya penumpang, membongkar dan memuat pos, barang, hewan dan tanaman, termasuk segala fasilitas penunjang penyelenggara kegiatannya, fasilitas keselamatan penerbangan dan usaha penunjang penerbangan lainnya. Bandar Udara Polonia Medan sebagai pintu gerbang utama bagi angkutan udara di Sumatera Utara umumnya dan Kota Medan khususnya, mempunyai peranan strategis terutama dalam pelayanan jasa angkutan penerbangan, baik dalam negeri domestik maupun mancanegara internasional. Bandar Udara Polonia Medan yang merupakan salah satu Bandar Udara Internasional yang ada di Nusantara ini, pada saat ini dikelola secara professional oleh PT Angkasa Pura II Persero terhitung mulai 1 Januari 1994. Perkembangan Bandar Udara Polonia Medan, setiap tahun semakin meningkat baik dari segi pemakai jasa angkutan udara, sisi operasional maupun fasilitas keselamatan penerbangan yang didukung dengan peralatan modern dan canggih. Seluruh perkembangan dan kemajuan yang dialami sekarang ini tidak terlepas dari dukungan seluruh pelaku sejarah dan para perintis yang telah banyak berjasa untuk membangun Bandar Udara Polonia Medan sejak zaman penjajahan sampai zaman pembangunan. Universitas Sumatera Utara a. Tahun 1968, pada tahun ini terjadi perubahan Departemen yakni Departemen Perhubungan Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, dipecah menjadi 2 dua departemen yakni: 1. Departemen Perhubungan 2. Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Sebagai akibat dari pemisahan, maka Direktorat Pekerjaan Sipil dirubah menjadi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menjadi unsur dari Departemen Perhubungan. Pelabuhan Udara Polonia Medan selanjutnya berada dalam naungan Departemen Perhubungan kantor wilayah-1 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. b. Tahun 1975, berdasarkan keputusan bersama antara Depertemen Perhubungan, Departemen Hankam dan Departemen Keuangan melalui SKB No. Kep30IX75, No. KM.393SPhb-75 dan Kep.927.JMKIV875 Tanggal 21 Agustus 1975, maka pengelolaan pelabuhan Bandar Udara Polonia menjadi hak pengelolaan bersama antara Pangkalan Udara AURI dan Pelabuhan Udara Sipil. c. Tahun 1977, Pembangunan Gedung Cargo seluas 1500 m 2 , untuk mendukung kegiatan ekspor impor serta pembangunan Gedung Operasi seluas 780 m 2 . d. Tahun 1980, Berdasarkan KM.50OTPhb-1978 Tanggal 8 Maret 1978, Pelabuhan Udara Polonia Medan dibagi menjadi dua instansi, yakni: 1. Pelabuhan Polonia Medan Mengelola kegiatan yang bersifat komersial, terutama kegiatan pelayanan jasa penumpang dan cargo serta kegiatan lalu lintas pesawat udara selama berada di darat. Universitas Sumatera Utara 2. Sentra Operasi Keselamatan Penerbangan SENOPEN Medan. Mengelola kegiatan operasi keselamatan penerbangan dan lalu lintas udara. Pada tahun ini juga oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam hal ini Proyek Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Udara dan Keselamatan Penerbangan. Penerbangan Udara Polonia Medan mendapat proyek perpanjangan landasan dengan sistem “cakar ayam” sepanjang 445 m. Dengan demikian panjang landasan Bandar Udara Polonia Medan menjadi 2900 m, dengan panjang landasan yang sedemikian itu, maka pelabuhan udara Polonia Medan sudah dapat menampung pesawat berbadan lebar setingkat dengan DC-10 atau B-474. Pada tahun ini juga dibangun fasilitas Gedung Pemancar seluas 437,50 m untuk mendukung kegiatan kegiatan keselamatan penerbangan. e. Tahun 1981, Pembangunan Gedung Terminal Dalam Negeri domestik seluas 1526 m 2 dan diresmikan oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia pada saat ini yakni Bapak Rusmin Nurjadin. f. Tahun 1982, Pengelolaan Pelabuhan Udara Polonia dipisah menjadi 2 dua bagian: a. Daerah kekuasaan Pelabuhan udara dikuasai TNI-AU b. Daerah pengelolaan Pelabuhan udara dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Dengan batas penguasaan dan pengelolaan adalah landasan pacurunway. Pada tahun ini juga dibangun fasilitas gedung terminal keberangkatan untuk internasional seluas 3000 m 2 . Universitas Sumatera Utara g. Tahun 1985, Pada Tanggal 3 Februari 1985, berdasarkan PP No.30 Tahun 1984 Pelabuhan Udara Polonia Medan diserahkan pengelolaannya dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada Perusahaan Umum Perum Angkasa Pura untuk dijadikan tambahan penyertaan modal negara serta pengembalian sebagian kekayaan Perum Angkasa Pura kepada negara. Dengan demikian secara resmi Pelabuhan Udara Polonia Medan masuk dalam jajaran Perusahaan Umum Perum Angkasa Pura. h. Tahun 1986, Ketentuan Pemerintah mengatakan bahwa sebutan “Pelabuhan Udara” diganti menjadi “Bandar Udara”, hal ini berdasarkan PP. No.25 Tahun 1986 Tanggal 19 Mei 1986. Pada tahun ini juga terjadi perubahan status dan nama Perum Angkasa Pura, menjadi Perum Angkasa Pura-1, dengan demikian maka namanya menjadi Perum Angkasa Pura-1 Bandar Udara Polonia Medan. i. Tahun 1987, Pada Tanggal 19 November 1987 tanggung jawab terhadap pengawasan pengendalian lalu lintas udara di dalam FIR Indonesia diatas sebagian Sumatera pada ketinggian tertentu, yang selama ini dilimpahkan kepada Kuala Lumpur, telah diambil alih dan dilaksanakan oleh Dinas ACC SENOPEN Medan didukung oleh FIC Jakarta, bahwa pendelegasian yang selama ini diberikan kepada Kuala Lumpur maupun kemudian pengambilalihan kembali oleh Medan adalah dengan tujuan menjamin berlangsungnya arus lalu lintas udara secara aman, lancar, teratur dan efisien. j. Tahun 1966, Komandan Pangkalan Udara Medan TNI-AU Letnan Kolonel Penerbangan Saefullah beserta jajarannya mengadakan Universitas Sumatera Utara pengukuran tanah disekitar Bandar Udara Polonia Medan bekerja sama dengan PEMDA Tingkat-I Sumatera Utara dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional Agraria dalam rangka persertifikasian tanah sekitar Bandar Udara Polonia Medan. Hal ini dilakukan karena secara “ de facto” tanah Bandar Udara Polonia Medan saat ini dalam kepemilikan TNI-AU Lanud Medan, sedangkan secara “de jure” sampai saat ini masih dalam proses persertifikasian. k. Tahun 1988, berdasarkan PP No.3 Tahun 1989, maka sentra operasi keselamatan penerbanganSENOPEN Medan dialihkan menjadi tambahan pernyataan modal near kedalam Perum Angkasa Pura-I Bandar Udara Polonia Medan. Penyerahan SENOPEN ini ditujukan agar dapat menngkatkan pelayanan keselamatan lalu lintas udara agar lebih berdaya guna yang lebih baik. Dengan penyerahan SENOPEN Medan kepada Perum Angkasa Pura-I Bandar Udara Polonia, maka seluruh kegiatan dari sisi darat telah dilaksanakan oleh Perum Angkasa Pura-I Bandar Udara Polonia Medan. l. Tahun 1993, pada Tanggal 2 Februari 1993, terjadi pengalihan status dari Perum Angkasa Pura-I menjadi PT Angkasa Pura I Persero berdasarkan PP No.5 Tahun 1992. Dengan demikian arah penguasaan Bandar Udara Polonia mewujudkan tercapainya tugas pokok, yaitu memupuk keuntungan melalui penyediaan dan penggunaan jasa bandar udara dalam rangka memberikan perkembangan perekonomian negara. Pada tahun ini juga diadakan renovasi Gedung Terminal Dalam Negeri, diantaranya adalah pemindahan ruangan gedung terminal dalam negeri, diantaranya Universitas Sumatera Utara adalah pemindahan ruangan keberangkatan menjadi ruang kedatangan dan sebaliknya serta peluasan ruangan Check-in dari lobby untuk pengantar. m. Tahun 1994, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S-33MK.0161994 Tanggal 22 Januari 1994 dengan PT Angkasa Pura I Persero menyerahkan pengoperasian dan pemilikan Bandar Udara Polonia Medan kepada PT Angkasa Pura I Persero terhitung mulai 1 Januari 1994 penyerahan tersebut meliputi : a. Perusahaan Bandar Udara Polonia sesuai dengan tugas dan fungsi bandar udara dalam lingkungan Perseroan Terbatas. b. Pemilikan seluruh kekayaan PT Angkasa Pura I Persero yang berupa aktiva tetap dan barang persediaan Bandar Udara Polonia Medan. c. Pembinaan para karyawan yang ditugaskan pada Bandar Udara Polonia Medan. d. Semua utang piutang dan pendaftaran yang diperoleh serta biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian Bandar Udara Polonia Medan setelah Tanggal 31 Desember 1993 menjadi tanggung jawab PT Angkasa Pura I Persero. Pelaksanaan serah terima tersebut adalah pada Tanggal 24 Maret 1994 di Jakarta. Dengan demikian terhitung mulai Tanggal 1 Januari 1994, secara resmi Bandar Udara Polonia Medan berada dibawah jajaran PT Angkasa Pura II Persero. n. Tahun 1995, Republik Indonesia dalam hal ini Departemen Perhubungan Republik Indonesia, sedang merancang pemindahan Bandar Udara Polonia Medan ke lokasi baru. Daerah dimaksud adalah daerah Kuala Namu Universitas Sumatera Utara Lubuk Pakam Deli Serdang Sumatera Utara. Selanjutnya sejarah bertahap berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 553MK1994 Tanggal 24 Januari 1994, PT. Persero Angkasa Pura II mendapat tambahan tugas untuk mengelola Bandar Udara Polonia Medan dan dilanjutkan lagi berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 278AU.001SKJ1994 Tanggal 19 April 1994 dibentuk 4 empat cabang bandar udara diantaranya di Bandung, Pekanbaru, Padang dan Banda Aceh. Mulai Tahun 2000 dalam jajarannya yang masuk ke PT. Persero Angkasa Pura berjumlah menjadi 12 dua belas bandar udara diantaranya: a. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang b. Bandar Udara Halim Perdana Kusuma di Jakarta c. Bandar Udara Sultan Mahmud Bandaruddin II di Palembang d. Bandar Udara Polonia Medan e. Bandar Udara Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh f. Bandar Udara Supario di Pontianak g. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim di Pekan Baru h. Bandar Udara Internasional Padang i. Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang j. Bandar Udara Sultan Thaha di Jambi k. Bandar Udara Husein Sastranegara di Bandung l. Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah di Pinang. Kantor cabang PT. Persero Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan mempunyai kegiatan di bidang jasa pelayanan operasi lalu lintas udara dan Universitas Sumatera Utara jasa bandar udara, pemeliharaan fasilitas bandar udara serta kegiatan atau tugas- tugas lain sesuai dengan kebijaksanaan yang digariskan direksi. Kantor cabang PT. Persero Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan bertugas menyiapkan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pelayanan operasi keselamatan lalu lintas udara, memelihara fasilitas teknik peralatan, operasional bandar udara dan komersial memelihara teknik elektronika dan listrik serta penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan administrasi dan keuangan. B. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan pengelolaan jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas yang mengutamakan penerbangan dan kepuasan pelanggan, dalam upaya memberikan manfaat utama pemegang saham, mitra kerja, pegawai, masyarakat dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis. 2. Misi Misi perusahaan adalah menjadi bandar udara bertaraf internasional yang mampu bersaing di kawasan regional. C. Tanggung jawab dan Wewenang Dalam melaksanakan tugas pokok perusahaan, kepala cabang, para kepala divisi, kelompok petugas operasi dan para kepala dinas serta kepala satuan organisasi lainnya wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun Universitas Sumatera Utara dengan satuan organisasi lain di luar perusahaan sesuai dengan tugas pokok atau tata kerja masing-masing. 1. Setiap kepala satuan di lingkungan kantor cabang perusahaan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasi bawahan masing-masing serta memberikan bimbingan, petunjuk bagi pelaksanaan tugas serta pengendalian produktivitas, efektifitas dan efisiensi kerja. 2. Setiap Kepala Satuan Organisasi di lingkungan Kantor Cabang Perusahaan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing, menyampaikan laporan tepat waktuya dan menyiapkan masukan untuk pengembangan perusahaan. 3. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Satuan Organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta memberikan petunjuk kepada bawahan. 4. Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan-satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. 5. Dalam melaksanakan tugasnya para Kepala Satuan Organisasi dibantu oleh kepala-kepala satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka memberikan bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. 6. Dalam melaksanakan tugas pembinaan dan pengawasan, Kepala Satuan Organisasi di kantor pusat berkewajiban mengadakan penlaian atas pelaksanaan tugas satuan-satuan organisasi di kantor cabang sesuai dengan Universitas Sumatera Utara fungsinya masing-masing dan dapat mengusulkan saran-saran pelaporan kepada kepala cabang melalui direksi. Dalam struktur organisasi PT Angkasa Pura I PerseroI Bandar Udara Polonia Medan terdapat pembagian tugas dan tnggung jawab yang berbeda-beda. Susunan organisasi kantor cabang terdiri dari : 1. General Manager General Manager mempunyai tugas menyelenggarakan usaha jasa kebandaruraan dan jasa keselamatan penerbangan dalam arti seluas-luasnya dan usaha lain yang mempunyai hubungan dengan usaha jasa kebandarudaraan di bandar udara yang bersangkutan sesuai dengan pedoman dan kebijakan yang digariskan direksi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, kantor cabang mempunyai fungsi: 1. Penyediaan, pengelolaan, pengusahaan dan pelayanan jasa kebandarudaraan dan jasa keselamatan penerbangan. 2. Penyediaan, pengelolaan pengusahaan bidang usaha lain yang mempunyai hubungan dengan usaha jasa kebandarudaraan. 3. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan komersial. 4. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemilihan fasilitas teknik elektronika dan listrik. 5. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan administrasi. 6. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan keuangan dan perlengkapan. Kelompok Petugas Operasi Officer In Charge Universitas Sumatera Utara a. Kelompok petugas operasi terdiri dari sebanyak-banyaknya 5 lima orang, setingkat kepala divisi yang merupakan pelaksana non struktural dalam menanggulangi permasalahan operasional tingkat pertama di Bandar Udara, bertugas secara bergantian mengkoordinir kegiatan tersebut. b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, kelompok petugas operasi bertanggung jawab kepada Kepala Cabang. 2. Manager Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara Manager pelayanan operasi lalu lintas udara mempunyai tugas: a. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan aerodomo dan approach controlterminal control area b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan area kontrol. c. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan bantuan operasi penerbanganpenerangan aeoronoutika. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, manajer pelayanan operasi lalu lintas udara mempunyai fungsi: a. Penyiapkan dan pelaksanaan kegiatan aeorodom dan approach controlterminal control area. b. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan area control. c. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan bantuan operasi penerbanganpenerangan aeoronoutika. Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara terdiri dari: 1. Dinas Pelayanan Aerodom dan Approach ControlTerminal Control Area ADC-APP.TMA yang mempunyai tugas melaksanakan Universitas Sumatera Utara kegiatan pengendalian dan pengawasan operasi lalu lintas udara terminal control area, di wilayah udara pendekatan termasuk control zone. 2. Dinas Pelayanan Area Control ACC yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan pengendalian dan pengawasan operasi keselamatan lalu lintas udara yang menjadi tanggung jawabnya. 3. Dinas Pelayanan Bantuan Operasi PenerbanganPenerangan Aeronoutika BOP Rangtika yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengiriman dan penerimaan berita-berita penerbangan melalui hubungan antar stasiun komunikasi penerbangan serta melakukan kegiatan pengelolaan, pengumpulan, penyampaian dan penyebaran informasi aeronoutika. 3. Manager Pelayanan Operasi Bandar Udara Manager Pelayanan Operasi Bandar Udara mempunyai tugas: a. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan tugas. b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran. c. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengamanan Bandar udara. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, divisi pelayanan operasi bandar udara mempunyai tugas: a. Penyimpanan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan Bandar udara. Universitas Sumatera Utara b. Penyimpanan dan pelaksanaan kegiatan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran. c. Penyimpanan dan pelaksanaan kegiatan pengamanan Bandar udara. Divisi Pelayanan Operasi Bandar Udara terdiri dari: 1. Dinas Pelayanan Bandar Udara mempunyai tugas melaksanakan pengaturan pelayanan di sisi udara Airside, pengaturan pelayanan di terminal dan fasilitasnya, sisi darat penerbangan dan pariwisata untuk pemakai jasa bandar udara serta sistem informasi operasional bandar udara. 2. Dinas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran PKP-PK mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta penanggulangan keadaan gawat darurat medik di lingkungan kerja bandar udara dan sekitarnya. 3. Dinas Pengamanan Bandar Udara mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengamanan di lingkungan kerja bandar udara. 4. Manager Teknik Elektronika dan Listrik Manager Teknik Elektronika dan Listrik mempunyai tugas: a. Menyimpan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas teknik elektronika. b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar. Universitas Sumatera Utara c. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas teknik listrik. d. Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik elektronika dan listrik sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan direksi. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, divisi teknik elektronika dan listrik mempunyai tugas: a. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas teknik elektronika. b. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar. c. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas teknik listrik. d. Pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik elektronika dan listrik sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan direksi. Divisi Teknik Elektronika dan Listrik terdiri dari: 1. Dinas teknik telekomunikasi dan elektronika bandara mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas telekomunikasi penerbangan, elektonika bandar udara dan komputer. 2. Dinas teknik navigasi udara dan radar mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar. 3. Dinas teknik listrik mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas listrik. Universitas Sumatera Utara 5. Manager Teknik Umum dan Peralatan Manager Teknik Umum dan Peralatan mempunyai tugas: a. Menyiapkan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas bangunan. b. Menyiapkan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas landasan dan lingkungan Bandar udara. c. Menyiapkan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas teknik mekanikal dan peralatan. d. Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik umum dan peralatan sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan direksi. Divisi Teknik Umum dan Peralatan terdiri dari: 1. Divisi teknik bangunan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas bangunan terminal bangunan operasional dan bangunan umum. 2. Dinas Teknik Landasan dan Tata Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas dan lingkungan Bandar udara. 3. Dinas Teknik Mekanikal dan Peralatan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas mekanikal dan peralatan. 6. Manager Administrasi dan Komersial Manager Administrasi dan Komersial mempunyai tugas: Universitas Sumatera Utara a. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengelolaan usaha komersial. b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan. c. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian, ketatausahaan dan umum. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Divisi Administrasi dan Komersial mempunyai tugas: a. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan usaha komersial. b. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan. c. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan akuntansi. d. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan administrasi perlengkapan. e. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan administrasi kepegawaian, ketatausahaan dan umum. Divisi Administrasi dan Keuangan terdiri dari: 1. Dinas komersial mempunyai tugas menyiapkan pengembangan dan melaksanakan kegiatan komersial yang meliputi pengumpulan data produksi, perhitungan dan pembuatan surat tagihan untuk jasa-jasa aeronoutika dan non aeronoutika maupun usaha-usaha lain yang mempunyai hubungan dengan usaha jasa kebandarudaraan. 2. Dinas keuangan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi keuangan dan anggaran. 3. Dinas akuntansi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan ekonomi. 4. Dinas perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengadaan, pergudangan dan adminstrasi perlengkapan. Universitas Sumatera Utara 5. Dinas kepegawaian dan umum mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian, kesejahteraan dan pelayanan kesehatan pegawai, kegiatan ketatausahaan, kerumahtanggaan, penyelenggaraan informatika manajerial dan pengelolaan data pelaporan serta penyiapan ikatan kerja. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN