Pengaruh Partisipasi Anggarn dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PERUM BULOG Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERUM

BULOG SUMATERA UTARA

OLEH

LINDA SELVIA LUBIS 070305034

PROGRAM STUDI STRATA SATU AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PERUM BULOG Sumatera Utara” adalah benar hasil karya saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademis guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga dan saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin dan dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Desember 2012

070503034


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan kemudahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Anggarn dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PERUM BULOG Sumatera Utara”.

Skripsi ini diajukan guna melengkapi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Drs. H. Arifin Lubis selaku pelaksana tugas Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi serta kepada Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

4. Bapak Drs. Syamsul Bahri Trb, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga sehingga Penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

5. Drs. Erwin Abubakar, MBA, Ak selaku Dosen Pembaca Penilai yang memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Kedua orang tua tercinta, IBU Saya Roslinda Nasution Spd, AYAH Saya ALM Diauddin Lubis dan kakak- kakak saya yang terbaik serta adik-adik saya yang selalu memberi dukungan dan pengorbanan baik secara moril maupun materil, serta selalu memberikan doa yang tiada henti agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. I Love You All…Terima kasih juga kepada Zul Arief Rahmat Pane yang sangat membantu saya dan memberi motivasi kepada penulis. Seluruh Staf Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Teman-Teman Mahasiswa Akuntansi Se-Angkatan Penulis di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat Penulis harapkan dari para Pembaca.

Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembacanya. Amin

Medan, Januari 2013

LINDA SILVIA LUBIS


(5)

ABSTRAK

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERUM

BULOG SUMATERA UTARA

Pengaruh partisipasi anggaran dan kinerja manajerial masih menunjukan ketidak konsistenan ini mungkin disebabkan adanya variabel yang mempengaruhi, penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya hubungan antar partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial.

Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. Metode pengumpulan data adalah metode simple sampling dan simple ramdon sampling dengan mengunakan pernyataan tertulis melalui pengisian kuesioner.

Hasil penelitian ini menunujukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, sedangkan komitmen organisasi berpengaruh positif dn signifikan terhadap kinerja manajerial.

Kata Kunci : Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Kinerja Manajerial


(6)

ABSTRACT

THE EFFECT OF BUDGET PARTICIPATION AND ORGANIZATION MOMMITMENT ON MANAGERIAL PERFORMANCE IN PERUM

BULOG SUMATERA UTARA

The effect of budget participation on managerial perfomane, still incontent, the unconsistency may bacaused by the existence of other variabel .this research is done to inve strgate the effect of budget participation and organization commitment on managerial performance.

The data which was used in the study is primer data and sekunder data, dat coll ecting method uses simple random sampling method using written guestions by filling out gehsiorme.

The result of research showed that budget participation influence managerial parformance wheeas, organization commitment have a positif signi tcant impact to managerial per formance.

Keyword : Budget Participation, Organization Commitment, Managerial Performance.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN……… i

KATA PENGANTAR……….. ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinjauan Teoritis ... 7

2.1.1Pengertian, Fungsi dan Peranan ... 7

2.1.1.1 Pengertian Anggaran ... 7

2.1.1.2 Fungsi Anggaran ... 8

2.1.1.3 Peranan Anggaran ... 10

2.1.2 Partisipsi dalam Penyusunan Anggaran ... 11

2.1.2.1 Pengertian Partisipasi ... 11

2.1.2.2 Pengaruh Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial ... 12

2.1.3 Komitmen Organisasi ... 12

2.1.3.1 Pengertian Komitmen Organisasi ... 12

2.1.3.2 Pengaruh Komtmen terhadap Manajerial ... 12

2.1.4 Kinerja Manajerial ... 13

2.1.4.1Pengertian Kinerja ... 13

2.1.4.2Pengertian Kinerja Manajerial ... 13

2.2Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 13

2.3Kerangka Konseptual ... 14


(8)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian ... 18

3.2Populasi dan Sempel Penelitian ... 18

3.3Jenis dan sumber data ... 20

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 20

3.5Definisi Operasional dan pengukuran variabel penelitian ... 21

3.6Metode Analisis Data ... 23

3.6.1Statistik Deskriptif ... 23

3.6.2Uji Kualitas Data ... 24

3.6.2.1Uji Validitas ... 24

3.6.2.2Uji Reliabilitas ... 24

3.6.3Asumsi Klasik ... 25

3.6.3.1Uji Normalitas Data ... 25

3.6.3.2Uji Multikolinearitas ... 26

3.6.3.3Uji Heterokedastisitas ... 26

3.6.4Pengujian Hipotesis ... 27

3.6.4.1Adjusted R2 ... 27

3.6.4.2 Uji – F ... 28

3.6.4.3 Uji – T ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum Perusahaan ... 30

4.1.1Sejarah Singkat Perum Bulog Sumut ... 30

4.1.2Visi dan Misi Perum Bulog Sumut ... 36

4.2Analisis Hasil Penelitian ... 36

4.2.1Analisis Statistik Deskriptif ... 36

4.2.1.1Partisipasi Anggaran ... 36

4.2.1.2Komitmen Organisasi ... 39

4.2.1.3Kinerja Manajerial ... 41

4.2.2Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data ... 44

4.2.2.1Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X1 ... 44

4.2.2.2Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X2 ... 45

4.2.2.3Hasil Uji Validitas dan Reabilitas variabel Y ... 47

4.3Hasil Uji Asumsi Klasik ... 48

4.3.1Hasil Uji Normalitas Data ... 48

4.3.2Hasil Uji Multikolinearitas ... 51

4.3.3Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 51

4.3.3.1Hasil Pengujian Hipotesis ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 56

5.2Keterbatasan ... 57


(9)

DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN ... 61


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 13

Tabel 3.1 Sampel Penelitian ... 19

Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 21

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Partisipasi Anggaran ... 36

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Komitmen Organisasi ... 39

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Kinerja Manajerial ... 40

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Partisipasi Anggaran ... 44

Tabel 4.5 Hasil Uji Reabilitas Item Pertanyaan Partisipasi Anggaran ... 45

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Komitmen Organisasi ... 46

Tabel 4.7 Hasil Uji Reabilitas Item Pertanyaan Komitmen Organisasi ... 46

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Kinerja Manajerial ... 47

Tabel 4.9 Hasil Uji Reabilitas Item Pertanyaan Kinerja Manajerial ... 48

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas ... 50

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas ... 51

Tabel 4.12 Variabel Masukan ... 53

Tabel 4.13 Model Summary ... 53

Tabel 4.14 Uji t ... 53


(11)

TABEL GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 16

Gambar 4.1 Grafik Histogram ... 49

Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot ... 52


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran i Lembar Kuesioner ... 62

Lampiran ii Statistik Deskriptif ... 68

Lampiran iii Uji Validitas dan Realibilitas ... 69

Lampiran iv Hasil Uji Normalitas ... 73

Lampiran v Hasil Uji Multikolinearitas dan Uji Heterokedastisitas ... 74


(13)

ABSTRAK

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERUM

BULOG SUMATERA UTARA

Pengaruh partisipasi anggaran dan kinerja manajerial masih menunjukan ketidak konsistenan ini mungkin disebabkan adanya variabel yang mempengaruhi, penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya hubungan antar partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial.

Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. Metode pengumpulan data adalah metode simple sampling dan simple ramdon sampling dengan mengunakan pernyataan tertulis melalui pengisian kuesioner.

Hasil penelitian ini menunujukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, sedangkan komitmen organisasi berpengaruh positif dn signifikan terhadap kinerja manajerial.

Kata Kunci : Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Kinerja Manajerial


(14)

ABSTRACT

THE EFFECT OF BUDGET PARTICIPATION AND ORGANIZATION MOMMITMENT ON MANAGERIAL PERFORMANCE IN PERUM

BULOG SUMATERA UTARA

The effect of budget participation on managerial perfomane, still incontent, the unconsistency may bacaused by the existence of other variabel .this research is done to inve strgate the effect of budget participation and organization commitment on managerial performance.

The data which was used in the study is primer data and sekunder data, dat coll ecting method uses simple random sampling method using written guestions by filling out gehsiorme.

The result of research showed that budget participation influence managerial parformance wheeas, organization commitment have a positif signi tcant impact to managerial per formance.

Keyword : Budget Participation, Organization Commitment, Managerial Performance.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem pengendalian manajemen, karena anggaran adalah sebagai alat perencanaan (planing), dan pengendalian (control) jangka pendek yang efektif dalam organisasi (Anthony & Govindarajah 2005). Perencanaan dan pengendalian anggaran yang baik akan membuat perusahaan bersaing dalam persaingan dunia usaha yang dirasakan saat ini. Di samping itu anggaran tidak hanya sabagai alat perencanaan keuangan dan pengendalian, tetapi juga sebagai koordinasi, komunikasi dan evaluasi kerja dan motivasi serta sebagai alat untuk mendelegasikan wewenang atasan kepada bawahan. Anggaran adalah suatu rancangan tentang berbagai kegiatan perusahaan terperinci untuk masa yang akan datang. Anggaran merupakan pedoman kerja yang khususnya memberikan manfaat bagi manajer puncak untuk meningkatkan kinerja dan motivasi para manajer tingkat menengah dan bawah dalam mencapai tujuan organisasi melalui anggaran. Penganggaran perusahaan (Budgeting) merupakan suatu peroses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang di nyatakan dalam suatu kegiatan dan satuan uang yang bertujuan untuk memproyeksi operasional perusahaan tersebut dalam proyeksi laporan keuangan. Anggaran adalah salah salah satu bentuk perencanaan yang diperlukan oleh perusahaan.


(16)

Dengan demikian kompleks permasalahan yang ada akan setiap kegiatan harus dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang baik.

Partisipasi merupakan konsep dimana bawahan ikut dalam pengambilan keputusan sampai tingkat tertentu bersama atasannya (Robbins, 2002: 179). Partisipasi anggaran adalah salah satu cara untuk menciptakan sistem pengendalian manajemen yang lebih baik sehingga diterapkan dapat tercapai tujuan institusi yang terkait partisipasi aparat pemerintah dalam proses penganggaran pemerintah daerah seberapa besar tingkat keterlibatan aparat dalam menyusun anggaran BUMN serta pelaksanaannya untuk mencapai target anggaran.

Menurut Nafarin (2004: 24), anggaran perusahaan (Bussiness Budgeting) adalah suatu pendekatan yang formal dan sistimatis dalam pelaksananan tangung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Anggaran juga merupakan suatu alat yang sangat penting karena dapat di gunakan manajer sebagai pedoman penelitian. Dari anggaran dapat diketahui penyimpangan yang terjadi dan mengambil langkah–langkah untuk memperbaiki penyimpangan tersebut.

Menurut Fadly dan Kartini (2002: 57), pelaksanaan anggaran yang efektif ditentukan oleh beberapa faktor yaitu pendidikan manajer, pengalaman kerja, kejelasan sasaran anggaran dan partisipasi penyusunan anggaran pengendalian manajemen di dalam perusahaan sangat diperlukan terutama untuk menyusun


(17)

perncanaan anggran. Anggaran partisipatif merupakan pendekatan manajerial yang umumnya dapat meningkatkan prestasi kerja manajer.

Penelitian Yoeti dan Ni Luh (2001:66) yang mengunakan motivasi dan pelimpahan wewenang sebagai variabel moderating dalam hubungan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial menyimpulkan bahwa motivasi tidak memoderasi (tidak memberikan interaksi secara signifikan) pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Sedangkan pelimpahan wewenang dan sistem desentralisasi mampu memoderasi pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.

Untuk merekonsiliasi hasil penelitian yang tidak konsisten tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan kontijensi (Riyadi, 2000: 72). Pendekatan ini secara sistematis mengevaluasi berbagai kondisi atau variabel yang dapat mempengaruhi hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan prestasi manajer. Dalam penelitian ini pendekatan kontijensi dilakukan dengan memasukan dua variabel moderasi yaitu sistem penggangaran dan komitmen organisasi.

Menurut Mulyadi (1993), anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diperhitungkan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya kondisi perusahaan. Tanpa anggaran, dalam jangka pendek perusahaan akan berjalan tanpa arah, dengan pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali. Sebelum anggaran disiapkan, organisasi seharusnya mengembangkan suatu rencana


(18)

strategis. Rencana strategis mengidentifikasi strategi-strategi untuk aktivitas dan operasi di masa depan, umumnya mencakup setidaknya untuk lima tahun ke depan. Organisasi dapat menerjemahkan strategi umum ke dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan-tujuan ini membentuk dasar anggaran. Hubungan erat antara anggaran dan rencana strategis membantu manajemen untuk memastikan bahwa semua perhatian tidak terfokus pada operasional jangka pendek.

Alasan terpilihnya sistem penganggaran karena tingkat partisipasi manajer bawahan cenderung meningkat pada sistem penganggaran yang baik yaitu melibatkan proses dan prosedur administratif secara menyeluruh. Sedangkan komitmen organisasi dipilih karena komitmen dapat mempengaruhi motivasi individu dalam melakukan sesuatu.

Sering kali perusahaan menggunakan anggaran sebagai satu-satunya pengukur kinerja manajemen. Pendekatan anggaran seperti ini dapat memungkinkan timbulnya slack. Penilaian kinerja berdasarkan tercapai atau tidaknya target anggaran akan mendorong bawahan untuk menciptakan slack dengan tujuan meningkatkan prospek kompensasi.

Komitmen organisasi merupakan dorongan dari individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan komitmen oeganisasi mempengaruhi motivasi individu untuk melakukan suatu hal.


(19)

Penelitian ini di lakukan pada Perum BULOG Sumatera Utara di pilih karena (1) proses penyusunan anggaran pada Perum BULOG Sumatera Utara memiliki tingkat kompleksitas yang lebih rendah dibanding usaha manufaktur, (2) Perum BULOG Sumatera Utara menimalkan biaya dan memaksimalkan pelayanan beras kepada masyarakat (3) Untuk meningkatkan pelayanan maka diperlukan perencanaan dan pengawasan biaya dengan tingkat kompleksitas yang berbeda.

Berdasarkan uraian di atas peneliti memilih Perum BULOG Sumatera Utara karena telah di tetapkan sistem anggaran bisnis kinerja BUMN. Di mana anggaran disusun berdasarkan program kerja, terdapat kejelasan maksud dan tujuan di mana penelitian ini untuk menemukan bukti empiris tentang pengaruh partisipasi anggaran dan komitmen organissi terhadap kinerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara secara parsial? 2. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja


(20)

3. Apakah partisipasi anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara baik secara simultan?

1.3 Tujuan Penelitin

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris tentang:

1. Menganalisis pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara secara persial. 2. Menganalisis pengaruh komitmen organisasi anggaran terhadap

kinerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara secara parsial.

3. Menganalisis pengaruh partsipasi anggaran dan komitmen organisasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara secara simultan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti; peneliti ini bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan dapat mengetahaui serta mempelajari masalah-masalah yang terkait dengan partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara

2. Bagi Perum BULOG Sumatera Utara; hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perusahaan dan penyusunan anggaran agar


(21)

lebih memperhatikan implikasi atau keterlibatan aspek perilaku manusia dalam hal partisipasi anggaran. Selain itu, penelitian ini juga memberikan informasi mengenai pentingnya partisipasi anggaran dan komitmen organisasi dalam kinerja manajerial.

3. Bagi penulis selanjutnya, hasil penelitan ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk penelitian lebih lanjut, terutama bagi peneliti yang melakukan penelitian yang berkaitan dengan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial yang lebih sempurna dan komprehensif.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Pengertian, fungsi, dan peranan anggaran 2.1.1.1. Pengertian Anggaran

Perarutan Pemerintah no 24 Tahun 2005, “anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan meliputi rencana pendapatan belanja, transfer dan pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode”. Pengertian anggaran menurut Adisaputro dan Asri (1989), adalah sebagai berikut: “Suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”.

Menurut Mulyadi (1993), anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diperhitungkan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya kondisi perusahaan.

Munandar (2001:1), mengungkapkan pengertian anggaran adalah sebagai berikut: “Suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.”


(23)

Menurut Mulyadi (2001), “Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kerja jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program (programming)”.

Sedangkan defenisi anggaran menurut Supriyono (2000:40), “Anggaran adalah suatu rencana terinci yang disusun secara sistematis dan dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun”.

2.1.1.2. Fungsi Anggaran

Anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.

1. fungsi perencanaan

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan salah satu dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainya.

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan perusahaan tersebut harus lebih dulu


(24)

merumuskan kegiatan – kegiatan apa yang akan dilaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut maka aktifitas akan terlaksana dengan baik. 2. fungsi pengawasan

Pengawasan merupakan usaha – usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat tercapai. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat di temukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan pengawasan adalah untuk menjamin tercapainya tujuan–tujuan dan rencana perusahaan. 3. Fungsi koordinasi

Fungsi koordinasi membuat adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dari perusahaan untuk mencapai tujuan. Menciptakan adanya koordinasi diperlukan perncanaan yang baik, yang dapat menunjukan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya.

4. Anggaran sebagai pedoman kerja

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moniter. Lazimnya penyusunan anggran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.


(25)

2.1.1.3. Peranan Anggaran

Pada umumnya anggaran (budget) yang disusun memiliki kegunaan. Menurut Harnanto (2002: 150), anggaran mempunyai kegunaan yang pada dasarnya sama, antara lain:

1. Perencanaan (planing)

Kegunaan anggaran dalam bidang perencanaan, yaitu:

a. Mendasarkan kegiatan – kegiatan pada penyelidikan, studi dan penelitian. Anggaran bermanfaat untuk membantu manajemen meneliti, mempelajari masalah – masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan.

b. Mengerahkan seluruh tenaga perusahaan dalam menentukan arah dan kegiatan yang paling menguntungkan.

c. Membantu atau menunjang kebijakan – kebijakan perusahaan d. Menentukan tujuan – tujuan perusahaan

e. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia f. Mengakibatkan pemakaian alat-alat listrik secara lebih efektif 2. Pengkoordinasian (Coordination)

Penggunaan anggaran dalam bidang pengkoordinasian yaitu:

a. Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan b. Menghubungkan aktifitas perusahaan dengan tren umum dalam dunia


(26)

c. Menempatkan penggunaan modal pada saluran–saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan atau sebelum membelanjakan uangnya. Perusahaan sama– sama terlebih dahulu saluran–saluran yang mana yang paling menguntungkan atau yang paling sesuai dengan program perusahaan. d. Untuk mengetahui kelemahan–kelemahan dalam organisasi.

3. Pengendalian / pengawasan (Control)

Kegunaan anggaran dalam bidang pengendalian yaitu: a. Untuk mengawasi kegiatan - kegiatan dan pengeluaran.

b. Untuk mencegah pemborosan yang dilakukan oleh perusahaan.

c. Memberikan standar yang memadai yang mengukur prestasi Mendorong kesadaran dan pengendalian biaya.

2.1.2 Partisipasi dalam penyusunan anggaran 2.1.2.1. Pengertian partisipasi

Menurut Robbins (2002:179) “partisipasi merupakan suatu konsep di mana bawahan ikut dalam pengambilan keputusan sampai tingkat tertentu bersama atasannya”. Partisipasi anggaran memerlukan kerja sama antara seluruh tingkat organisasi. Manajer puncak biasanya kurang mengetahui kegiatan sehari-hari, sehingga bisa mengandalkan informasi anggaran yang lebih rinci dari bawahannya. Dari sisi manajer puncak


(27)

perspektif yang lebih luas dari perusahaan secara keseluruhan yang sangat vital dalam pembuatan anggaran yang sangat umum.

2.1.2.2. Pengaruh partisipadi anggaran dengan kinerja manajerial Partisipasi anggaran dianggap sebagai sarana aktualisasi yang terbaik untuk para pekerja dalam rangka meningkatkan diri mereka kepada masing - masing tanggung jawab atau tugas yang diemban. Dengan demikian anggaran yang dianggap aktualisasi dapat meningkat dengan baik dan dapat memberi pengaruh baik terhadap kinerja manajerial. 2.1.3. Komitmen organisasi

2.1.3.1. Pengertian Komitmen Organisasi

Luthans dalam pasaribu (2006:249) menyatakan bahwa, komitmen organisasi paling sering diartikan sebagai “keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan berusaha keras sesuai dengan keingginan organisasi, keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi “.

2.1.3.2. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial Komitmen organisasi biasanya dipengaruhi karena individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi yang memiliki ikatan moral dan menerima nilai yang ada serta tekad mengabdi kepada organisasi bagi individu dengan komitmen organisasi yang tinggi, pencapaian tujuan organisasi merupakan hal penting, dan sebaliknya bagi individu dengan


(28)

komitmen organisasi yang rendah akan mempunyai perhatian yang rendah juga pada pencapaian tujuan organisasi ini cenderung berusaha memenuhi kepentingan pribadi.

2.1.4. Kinerja manajerial

2.1.4.1. Pengertian kinerja

Robbins (2002:272), menyatakan bahwa “kinerja merupakan fakta penting yang digunakan untuk mengukur efektifitas dan efisiensi organisasi“. Karena itu kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam satu perusahaan selama dalam periode waktu tertentu yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi tersebut.

2.1.4.2. Pengertian kinerja manajerial

Kinerja manajerial adalah seberapa jauh manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen dalam membangun perusahaan dan meningkatkan produktifitas serta kinerja perusahaan baik dari segi kinerja, kualitas sumber daya manusia serta kinerja keuangan.

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian ini hampir sama dengan penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial dan penelitian sebelumya dilakukan secara terpisah.


(29)

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Hasil penelitian Ekha yunora sinaga

(2009)

Pengaruh partisipasi anggran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pada PTPN III Sei Sikambing Medan

1.Partisipasi angaran dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial .

2. Tidak terdapat pengarauh antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial .

1.Terdapat pengaruh antara partisipasi angaran

dengan kinerja manajerial.

2. Terdapat pengaruh antara partisipasi dalam penyusunan angaran dengan komunikasi sebagai variabel moderating . Khairul Makhyar Batubara (2008) Pengaruh partisipasi anggaran dan Motivasi

terhadap kinerja Manajerial pada PT .

Siantar Top, Tbk.Cabang Medan 1.Tidak terdapat pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.

2. Terhadap pengaruh motivasi terhadap kinerja manajerial.

Elizar Sinambela (2003) Pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadapkinerja pegawai (Studi empiris pada perguruan tinggi Swasta di kota medan )

Partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai .

Sumber: Peneliti, 2012

Penelitian ini merupakan replika dari penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu mengunakan dua variabel independen yaitu partisipasi anggaran komitmen organisasi dan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Penelitian


(30)

ini menggabungkan variabel independen menjadi tiga yaitu partisipasi anggaran, komitmen organisasi, dan kenerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara yang sama dengan penelitian Rani Handayani (2011).

2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual

Partisipasi anggaran merupakan keterlibatan manajer pusat pertanggung jawaban mulai dari tingkat bawah, menengah dan tingkat atas dalam proses penyusunan anggaran. Keterlibatan mereka sangat penting dalam upaya motivasi mereka guna mencapai tujuan perusahaan.

Partisipasi merupakan suatu proses di mana individu–individu terlibat langsung di dalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan anggaran, menciptakan terjadinya komunikasi yang baik, interaksi satu sama lain serta kinerja evaluasi terhadap kinerja yang dilakukan lewat atasan langsung, teman, dirinya, dan bawahan.

Komitmen organisasi dapat diartikan sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan yang lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibanding kepentingan sendiri (Wiener dalam Handayani, 2011). Hal ini berarti bahwa individu yang memiliki komitmen yang tinggi akan lebih mengutamakan kepentingan organisasinya, kepentingan pribadi atau kelompoknya. Demi tercapainya tujuan organisasi, maka individu yang memiliki komitmen terhadap


(31)

organisasi ini sangat penting dimiliki, karena manajer merupakan orang yang membuat keputusan – keputusan penting bagi perusahaan. Komitmen yang tinggi terhadap organisasi akan mendukung kinerja manajerial yang baik.

Dengan demikian, kinerja Manajerial (Y) itu sendiri dapat dipengaruhi oleh partisipasi anggaran (X1), dan komitmen organisasi (X2), dan untuk menyederhanakan kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :

H1

H2

H3 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Theory yang digunakan dalam skripsi ini adalah theory the goal setting theory merupakan salah satu diantara banyak penelitian yang memiliki banyak tujuan pada dasarnya memberitahu manajemen apa yang harus dilakukandan berapa banyak usaha yang harus diperluas. Secara umum, semakin sulit tujuan, semakin tinggi kinerja yang diharapkan.

Dan dimana komitmen organisasi harus memiliki individu yang harus berkomitmen untuk menetapkan tujuan untuk menghasilkan hasil,tujuan yang

Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran (X1)

Komitmen Organisasi (X)

Kinerja Manajerial Perum BULOG Sumatera Utara


(32)

lebih sulit, semakin baik individu akan tampil. Individu membuhtuhkan manajemen umpan balik mekanisme rawed, dan sumber daya yang di butuhkan memaksimalkan kinerja ketika menerapkan penetapan tujuan.

Jadi H1, H2, H3 saling berhubungan ke Y di karenakan manajer dapat menetapkan tujuan untuk karyawan mereka, atau karyawan dan manajer dapat mengembangkan tujuan bersama salah satu keuntungan dari karyawan yang berpartisipasi dalam penetapan tujuan adalah bahwa mereka mungkin lebih cenderung untuk menuju tujuan mereka membantu mengembangkan tujuan untuk memberikan target motivasi kepada manajerial.

2.4.Hipotesis penelitian

Hipotesis menurut Rocheaty (2007:31) merupakan jawaban sementara yang akan diteliti. Berdasarkan kerangka konseptual diatas dapat dibuat hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Partisipasi anggaran dan komitmen organisasi secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara.

Pengujian hipotesis pada penelitian ini akan digunakan dan Uji-F. Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Uji-F dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :


(33)

: Partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara

: Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara.

: Komitmen Organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara.

: Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara

: Partisipasi anggaran dan Komitmen Organisasi tidak berpengaruh secara simutan terhadap kinerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara : Partisipasi anggaran dan Komitmen Organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja manajerial pada Perum BULOG Sumatera Utara


(34)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif kausal dan informasi yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih (Sugiono, 2007:11). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah partisipasi anggaran sebagai variabel independen berpengaruh terhadap kineja manajerial sebagai variabel dependen dengan objek penelitian pada Perum BULOG Sumatera Utara.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu (Rochaety 2007: 63). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ojek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang di terapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2007:11). Populasi dalam penelitian ini adalah para manajer atau kepala bidang yang terdiri atas beberapa divisi yang terdapat di Perum BULOG Sumatrata Utara.


(35)

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

NO Bidang Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Bidang Pelayanan publik Bidang pengadaan Bidang persedian Bidang perawatan Bidang penyaluran

Bidang jasa dan pengadaan Bidang perdagangan Bidang SDM dan Hukum Bidang keuangan

Bidang Akuntansi Bidang Tata usaha

3 3 4 1 3 1 2 4 4 4 4 Total 33

Sampel penelitian ini adalah dari unit–unit populasi yang diperoleh dari seluruh pegawai Perum BULOG Sumatera Utara dan sampel penelitian adalah bagian dari populasi (Erlina dan Sri Mulyani, 2008:74). Teknik dalam pengambilan sampel adalah dengan metode sensus, karena seluruh populasi yang ada dijadikan sampel yaitu sejumlah 33 sampel. Penelitian ini merupakan sampel besar (n > 30), teknik sensus yang digunakan penuh dengan pertimbangan.

a. Relatif sedikitnya jumlah populasi dan tersebar di suatu perusahaan yang berada di suatu Provinsi Sumatera Utara,

b. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi maka peluang kesalahan generalisasi makin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi maka makin besar kesalahan generalisasi (Sugiyono, 2008: 79).


(36)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data ini merupakan data cross section. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian dari objek penelitian. Dalam penelitian ini berupa hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden, yaitu pegawai pada level manajemen yang bekerja pada Perum BULOG Sumatera Utara, tentang partisipasi anggaran, komitmen organisasi, dan kinerja manajerial. Kuesioner diambil pada penelitian sebelumnya yang telah teruji. Instrumen dalam kuesioner partisipasi penyusunan angggran diadopsi dari Milani dalam Oktavia (2009: 66); kuesioner komitemen organisasi diadopsi oleh Mowday dalam Oktavia (2009:67); dan kuesioner kinerja manajerial diadopsi oleh Mahhoney dalam Oktavia (2005:69); data ini merupakan data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu dengan beberapa objek dengan tujuan menggambarkan keadaan (Suliyanto, 2006:134).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuesioner. Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya. Langkah–langkah dalam pengumpulan data primer adalah sebagai berikut:


(37)

1. kuesioner-kuesioner diberikan langsung kepada semua responden .

2. Setelah 1 (satu) minggu peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah di isi responden.

3. Jika ada responden yang belum mengembalikan daftar pertanyaan tersebut, maka kepada mereka di berikan 1 (satu) minggu lagi untuk mengisi pertanyaan tersebut.

4. Setelah batas waktu yang telah ditentukan dan kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden maka peneliti telah mengolah data tersebut. 3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel independen terdiri dari variabel bebas (variabel independen) dan Variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas adalah partisipasi anggaran dan komitmen organisasi, sedangkan variabel terikat adalah kinerja manajerial.

Tabel 3.2

Tabel Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Defenisi

Operasional

Pengukuran

Variabel Skala

Variabel Independen 1.Partisipasi Anggaran

Partisipasi anggran adalah partisipasi dalam penyusunan anggaran sebagai

Mengunakan indikator yang di kembalikan milani (1975) dalam sinaga


(38)

proses di mana individu terlibat langsung dalampenyusuanan target anggaran kemudian individu tersebut di evaluasi kinerjanya dan memperoleh penghargaan berdasarkan target anggaran (supomo dan Indrianto 1998)

yang terdiri dari: keterlibatan dalam penyusunan anggaran alasan melakukan refisi anggaran, memberikan pendapat, dimintai pendapat penyelesaian akhir dan kontribusi dalam penusunan anggaran . 2.Komitmen Organisasi Variabel dependen 1.kinerja manajerial Komitmen organisasi menurut Luthans dalam pasaribu (2006:245) adalah “ dalam keinggianan kuat untuk menjadi anggota organisasi tertentu keinginan untuk berusaha keras sesuai dengan

keingginan ,organissi ,keyaakinan tertentu,dan

penerimaan nilai dan tujuan organisasi“

Kinerja manajerial menurut Robbins (2002:272 )adalah “ factor penting yangdigunakan untuk mengukur efektivitas dan efesiensi orgnisasi “.

Mengunakan indikator yang di kembangkan oleh Mowday (1979) dalam sinaga (2009) antara lain: kerja keras,kebanggaan, keikhlasan kesamaan nilai, menyukai perkerjaan, inspirasi,dan perasaan senang. Mengunakan indikator yang dikembangkan oleh Mahoney (1963) dlam sinaga “perencanaan investasi pengkoordinasian ,evaluasi ,pengawasan pemilihan staf f ,negoisasi

Skala interval


(39)

,perwakilan kinerja secara menyeluruh “.

3.6 Metode Analisis Data

Metode statistik yang digunakan adalah regresi berganda. Analisis regresi pada dasarnya studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel jelas atau bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau untuk memperediksi rata–rata populasi atau nilai rata–rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel dependen yang di ketahui.


(40)

Model persamaan regresi untuk menguji dengan formulasi sebagai berikut:

Y= α + e

Keterangan :

Y = Kinerja Manajerial

α =

=Koefisien Regresi =Partisipasi Anggaran

=Komitmen Terhadap Organisasi e =Error (Tingkat Kesalahan)

3.6.1 Statistik Deskritif

Menurut Yunora (2009), statistik deskripif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karateristik dari data. Statistik deskriptif memberikan gambaran/deskripsi tentang jawaban para responden atau kuesioner yang diberikan untuk setiap variabel penelitian.

3.6.2. Uji kualitas Data 3.6.2.1.Uji Validitas


(41)

Vadilitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidak suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner dapat mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Pengujian validitas menggunakan korelasi bivariat yang dilakukan dengan menghitung kolerasi antara skor dengan masing-masing butir pertanyaan dengan total variabel.

kriteria pengujian vadilitas adalah sebagai berikut :

Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid

Jika r hitung negatif atau rhitung < r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid

3.6.2.2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten jika diulangi beberapa kali (Hafiz: 2007). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2002: 1330).

3.6.3.Uji Asusmsi Klasik 3.6.3.1.Uji Normalitas Data

Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Cara mendeteksinya yaitu dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan dengan data


(42)

observasi dengan yang mendekati distribusi normal. Menurut Ghozali (2008:110), ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdisribusi normal atau tidak dengan analisis garafik dan analisis statistik.

1. Analisis grafik

Untuk melihat norrmalitas dapat dilakukan dengan melihat dengan melihat historigram atau pola distribusi data. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka modal regresi memenuhi asumsi normalitas

2. Analisis statistik

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov Smirnov (K-S). Pedoman pengambilan keputusan tentang data tersebut mendekati atau merupakan disribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat di lihat dari:

a. Nilai Sig. atau signifikan atau probalitas <0,05, maka distribusi data adalah tidak normal

b. Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas >0,05, maka distribusi data adalah normal (Ghozali ,2008:115)

3.6.3.2.Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk meneliti apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi di antara variabel independen. Jika terjadi korelasi,


(43)

berarti terjadi masalah multikolinieritas. Modal regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan lawanya variance factor (VIF) . batasan umum yang di pakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance <0,01 atau sama dengan VIF >10 (Ghozali, 2008:91).

3.6.3.3.Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005:105) “Uji heteroskedastitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. “suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan Heteroskedastisitas, antara lain:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertntu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas.


(44)

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi berganda karena subvariabel dalam penelitian lebih dari satu. Pengujian ini bertujuan untuk menunjukan apakah variabel independen yaitu pertisipasi anggaran komitmen organisasi secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja manajerial.

3.6.4.1.Adjusted

Pengujian Adjusted digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Adjusted berkisar antara nol sampai dengan 1 (0 Adjusted 1). Hal ini berarti bila Adjusted = 0 menunjukkan tidak ada pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen, bila Adjusted semakin besar mendekati 1, menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila Adjusted semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen .

3.6.4.2.Uji – F

Uji ini pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama–sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya:


(45)

Ho : = 0, artinya semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ho : 0, artinya suatu variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Kriteria timbalan keputusan:

Jika probabilitas < 0,05 maka Ha di terima atau Ho ditolak. Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak atau Ho di terima. 3.6.4.3.Uji – t

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifiksi indifidual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen . Bentuk pengujianya adalah:

Ho : = 0, artinya semua variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen,

Ha : 0, artinya suatu variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen .

Kriteria pengambilan keputusan:

Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak, Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak atau Ho diterima.


(46)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Jika ditelusuri, sejarah Bulog tidak dapat terlepas dari sejarah lembaga pangan di Indonesia sejak zaman sebelum kemerdekaan sampai pemerintah sekarang ini. Secara umum tugas lembaga pangan tersebut adalah untuk menyediakan pangan bagi masyarakat pada harga yang terjangkau diseluruh


(47)

daerah serta mengendalikan harga pangan ditingkat produsen dan konsumen. Instrumen untuk mencapai tujuan tersebut dapat berubah sesuai kondisi yang berkembang.

Campur tangan tangan pemerintah dalam komoditas beras diawali sejak Maret 1933 yaitu di zaman pemerintah Belanda. Saat itu, untuk pertama kalinya pemerintah Belanda mengatur kebijakan perberasan, yaitu dengan menghapus impor beras secara bebas dan membatasi impor melalui sistem lisensi. Latar belakang ikut campur pemerintah Belanda dalam perberasan waktu itu adalah karena terjadinya fluktuasi harga bers yang cukup tajam (tahun 1919/1920) dan sempat merosot tajam pada tahun 1930, sehingga petani mengalami kesulitan untuk membayar pajak.

Menjelang pecahnya perang dunia ke II, pemerintah Belanda memandang perlu untuk secara resmi dan permanen mendirikan suatu lembaga pangan. Tanggal 25 April 1939, lahirlah suatu lembaga pangan yang di sebut Voeding Middelen Fonds (VMF). Lembaga pangan ini banyak mengalami nama maupun fungsi. Secara ringkas, perkembangannya sebagai berikut: Tugas BULOG semakin bertambah. Komoditi yang bertambah menjadi gula pasir (1971), terigu (1971), daging (1974), jagung (1978), kedelai (1977), kacang tanah (1979), kacang hijau (1979), telur dan daging ayam pada hari raya, Natal/Tahun Baru. Kebijaksanaan stabilitas harga beras yang berorientasi pada operasi bufferstock di mulai pada tahun 1970.

Stabilisasi harga bahan pangan terutama yang di kelola BULOG masih tetap menjadi tugas utama di era 1980 an. Orientasi bufferstock bahkan


(48)

ditunjang dengan dibangunnya gedung- gedung yang tersebar di wilayah Indonesia. Stuktur organisasi BULOG diubah sesuai keppres NO.39/19/1978 tanggal 6 November 1978 dengan tugas membantu persediaan dalam rangka menjaga kestabilan harga bagi kepentingan petani maupun konsumen sesui dengan kebijaksanaan umum pemerintah.

Penyempurnaan organisasi terus dilakukan melalui keppres RI NO. 50/1995 BULOG ditugaskan mengendalikan harga dan mengelola persediaan beras, gula, tepung terigu, kedelai, pakaian, dan bahan pangan lainnya. Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi global, tugas pokok BULOG dipersempit melalui keppres NO. 45/1997 tanggal 1 November 1997 yaitu hanya mengendalikan harga dan mengelola persediaan beras dan gula. Selang beberapa bulan, sesuai LOI tanggal 15 Januari 1998, bulog hanya memonopoli beras saja.

Liberalisasi beras mulai dilaksanakan sesuai keppres RI NO.19/1998 tanggal 21 Januari 1998 dan tugas pokok BULOG hanya mengelola beras saja. Tugas pokok BULOG diperbaharui kembali melalui keppres NO.29/2000 tanggal 26 Februari 2000 yaitu melaksanakan tugas umum pemerintah dan pembangunan dibidang manajemen logistik melalui pengelolaan persediaan, distribusi, pengendalian harga beras dan usaha jasa logistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas tersebut tidak bertahan lama karena mulai 23 Nopember 2000 keluar keppres No.166/2000 di mana tugas pokoknya melaksakan tugas pemerintah bagian manajemen logistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Akhirnya


(49)

keppres No.103/2001 tanggal 13 September 2001 mengatur kembali tugas dan fungsi BULOG. Tugasnya melaksakan tugas pemerintahan dibidang manajemen logistik sesuai peraturan perundang - undangan yang berlaku, dengan kedudukan sebagi lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawab langsung melalui presiden.

Selama lebih dari 30 tahun bulog telah melaksanakan penugasan dari pemerintah untuk menangani bahan pokok khususnya beras dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional. Manajemen bulog tidak banyak berubah dari waktu ke waktu meskipun ada perbedaan tugas dan fungsi dalam berbagai periode. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, status hukum BULOG adalah sebagai lembaga pemerintah Non Departemen (LPND) berdasarkan Keppres RI No.39 Tahun 1978. Namun sejak krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 timbul tekanan yang sangat kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis sehingga kepentingan nasional termasuk pangan harus diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Tekanan tersebut timbul dari Negara – Negara maju pemberi pinjaman khususnya AS dan lembaga keuangan internasional seperti IMF dan World Bank .

Konsekuensi logis yang harus diterima dari tekanan tersebut adalah bulog harus berubah secara total. Dorongan untuk melakukan perubahan datangnya tidak hanya dari luar negeri, namun juga dari luar negeri. Pertama, perubahan kebijakan pangan pemerintah dan pemangkasan tugas dan fungsi bulog sehingga hanya di perbolehkan menangani komoditas beras, penghapusan nomopoli impror seperti yang tertuang dalam beberapa keppres dan SK


(50)

Menperindag RI No.103 tahun 1998. Keppres RI No. 103 tahun 2001 menegaskan bahwa bulog harus beralih status menjadi BUMN selambat-lambatnya Mei 2003. Kedua, berlakunya beberapa UU baru, khususnya UU No.5 tahun 1999 tentang larangan peraktek monopoli, dan UU No.22 Tahun 2000 tentang Otonomi daerahyang membatasi kewenagan pemerintah pusat dan di hapusnya instansi vertikal. Ketiga , masyarakat luas menghendaki agar Bulog terbebas dari unsur – unsur yang bertentangan dengan tuntutan reformasi, bebas dari KKN dan bebas dari pengaruh dari partai politik tertentu, sehingga Bulog mampu menjadi lembaga yang efesien,efektif, transparan dan mampu melayani kepentingan publik secara memuaskan. Keempat, perubahan ekonomi global yang mengarah pada liberalisasi pasar, khususnya dengan adanya WYO yang mengharuskan pengapusan non tarif barrier seperti monopoli menjadi tarif barrier serta pembukaan pasar dalam negeri. Dalam LOI yang ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan IMF pada tahun 1998, secara khususnya ditekankan perlunya perubahan status hukum bulog agar menjadi lembaga yang efesien, transparan dan accountable.

Sehubungan dengan adanya tuntutan untuk melakukan perubahan, Bulog telah melakukan kajian – kajian baik oleh intern Bulog maupun pihak ekstern. Pertama, tim intern Bulog pada tahun 1998 telah mengkaji ulang peran Bulog sekarang dan perubahan lembaganya di masa mendatang. Hal ini dilanjutkan dengan kegiatan sarasehan pada bulan januari 2000 yang melibatkan Bulog dan dolog selindo dalam rangka menetapkan arahan untuk penyesuaian tugas dan fungsi yang kemudian disebut sebagai “Paradigma Baru Bulog”. Kedua, kajian


(51)

dari ahli dari Universitas Indonesia (UI) paada tahun 1999 yang menganalisa berbagai bentuk badan hukum yang dapat dipilih oleh Bulog, yakni LPND seperti sekarang, atau berubah menjadi persero, Badan Hukum Milik Negara (BHMN), perjen atau perum. Hasil kajian tersebut menyarankan agar Bulog memilih perum sebagai bentuk badan hukum untuk menjalankan dua fungsi bersamaan, yaitu fungsi publik dan komersial. Ketiga, kajian auditor internasional Arthur Andersen pada tahun 1999 yang telah mengaudit tingkat efisiensi operasional Bulog. Secara khusus, Bulog disarankan agar menyempurnakan struktur organisasi, dan memperbaiki kebijakan internal, sistem, proses dan pengawasan sehingga dapat memperbaiki efesiensi dan memperkecil terjadinya KKN di masa mendatang. Keempat, kajian bersama dengan Bernas Malaysia pada tahun 2000 untuk melihat berbagai perubahan yang dilakukan oleh Malaysia dan merancang kemungkinan penerapannya di Indonesia. Kelima, kajian konsultan internasional Price Waterhause Coopers (PWC) pada tahun 2001 yang telah menyusun perencanaan korporasi termasuk perumusan visi dan misi serta strategi Bulog untuk berubah menjadi lembaga perum. Keenam, dukungan politik yang cukup kuat dari anggota DPR RI, khususnya komisi III dalam berbagai hearing antar bulog dengan komisi III DPR RI selama periode 2000 – 2002.

Berdasarkan hasil kajian, ketentuan dan dukungan politik DPR RI, disimpulkan bahwa status hukum yang paling sesuai bagi Bulog adalah perum. Dengan bentuk Perum, Bulog tetap dapat melaksanakan tugas publik yang dibebankan oleh pemerintah terutama dalam pengamanan harga dasar


(52)

pembelian gabah, pendistribusian beras untuk masyarakat miskin yang kurang pangan, pemupukan stok nasional untuk berbagai keperluan publik menghadapi keadaan darurat dan kepentingan publik lainya dalam upaya mengendalikan gejolak harga. Di samping itu, Bulog dapat memberikan kontribusi operasionalnya kepada masyarakat sebagai salah satu pelaku ekonomi dengan melaksanakan fungsi usaha yang tidak bertentangan dengan hukum dan kaidah transparansi. Dengan kondisi ini gerak lembaga Bulog akan lebih fleksibel dan hasil dari aktivitas usahanya sebagian dapat digunakan untuk mendukung tugas publik, mengingat semakin terbatasnya dana pemerintah di masa mendatang. Dengan kondisi tersebut manfaat kepada masyarakat luas.

Dan pada akhirnya era baru itu datang juga, sejak tanggal 20 Januari 2003 LPND Bulog secara resmi berubah menjadi perum Bulog berdasarkan peraturan pemerintah RI No.7 Tahun 2003 yang kemudian direvisi menjadi PP RI No.61 Tahun 2003. Peluncuran Perum Bulog ini dilakukan di gedung arsip nasional Jakarta pada tanggal 10 Mei 2003.

4.1.2 Visi dan misi perusahaan Visi perusahaan

Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan yang handal dalam mewujudkan pangan yang cukup, aman dan terjangkau bagi rakyat.

Misi perusahaan


(53)

4.2Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis statistik deskriptif ( )

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Dari 33 kuesioner yang disebarkan kepada responden, seluruhnya dikembalikan. Hal ini berarti respons rate sebesar 100% dengan observasi berjumlah 33 sampel.

4.2.1.1Partisipasi Anggaran

Table 4.1 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner

Table 4.1

Statistic deskriptif Partisipasi Anggaran

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PA_1 33 1 5 2.61 1.456

PA_2 33 1 5 3.36 1.025

PA_3 33 1 5 2.61 1.298

PA_4 33 1 4 2.73 1.008

PA_5 33 1 5 3.27 1.839

PA_6 33 1 5 3.03 1.159

Valid N (listwise) 33

Sumber: Ouput SPSS, diolah Penulis, 2012


(54)

1) Jawaban terhadap pertanyaan pertama, berkaitan dengan seberapa besar unsur keterlibatan manajer di Perum Bulog Sumatera Utara dalam proses penyusunan anggaran. Jawaban terendah adalah 1, dan jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 2,61 ini menunjukan bahwa manajer memberikan kontribusi terhadap anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,456 menunjukan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak dapat data yang outlier. Dikatakan outlier apabila data tersebut nilainya lebih besar dari 2,5 standar deviasi.

2) Jawaban terhadap pertanyaa kedua, berkaitan dengan seberapa masuk akal alasan atasan manajer di Perum Bulog Sumatera Utara dalam melakukan revisi anggaran. Jawaban terendah adalah 1 jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata rata 3,36. Ini menunjukan bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,025 menunjukan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 3) Jawaban terhadap pertanyaa ketiga, berkaitan dengan seberapa sering

manajer di Perum Bulog Sumatera Utara memberi pendapat, atau opini tentang anggaran. Jawaban terendah adalah 1 jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 2,61. Ini menunjukan bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,298 menunjukan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier


(55)

4) Jawaban terhadap pertanyaan keempat, berkaitan dengan seberapa sering manajer di Perum Bulog Sumatera Utara dimintai pendapat atau usulan ketika penyusunan anggran. Jawaban terendah adalah 1 jawaban tertinggi adalah 4, dengan rata rata 2,73. Ini menunjukan bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,008 menunjukan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier

5) Jawaban terhadap pertanyaa kelima, berkaitan dengan seberapa banyak pengaruh manajer di Perum Bulog Sumatera Utara yang tercermin dalam anggaran final/akhir. Jawaban terendah adalah 1 jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata rata 3,72. Ini menunjukan bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,839 menunjukan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 6) Jawaban terhadap pertanyaan keenam, berkaitan dengan seberapa

penting kontribusi manajer di Perum Bulog Sumatera Utara, dalam proses penyusunaan anggaran. Jawaban terendah adalah 1 jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata rata 3,03. Ini menunjukan bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,159 menunjukan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier 4.2.1.2Komitmen organisasi ( )


(56)

Tabel 4.2 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner komitmen organisasi.

Tabel 4.2

Statistic deskriptif komitmen organisasi Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KO_1 33 1 5 3.91 1.487

KO_2 33 1 5 4.12 1.960

KO_3 33 1 5 3.82 1.158

KO_4 33 2 5 3.73 1.069

KO_5 33 1 5 3.82 1.261

KO_6 33 1 5 3.97 1.045

KO_7 33 1 5 3.85 1.121

KO_8 33 1 5 3.97 1.287

KO_9 33 2 5 4.12 1.139

Valid N (listwise) 33

Sumber :Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.3,dapat dideskripsikan Sembilan jawaban responden .

1) Pertanyan pertama berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer di Perum Bulog sumatera utara dalam melaksanakan tugas perencanaan. Rata – rata jawaban respoben adalah 3,91 ini menunjukan responden memiliki kinerja yang tinggi dalam hal perencanaan. Nilai standar deviasi sebesar 1.487 menunjukan bahwa tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier.

2) Pertanyaan kedua berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer di Perum Bulog sumatera utara dalam melaksanakan tugas investasi. Rata – rata jawaban responden adalah 4,12 memiliki kinerja yang tinggi dalam hal investasi. Nilai standar deviasi sebesar 0,960 menunjukan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak ada data yang outlier.


(57)

3) Pertanyaan ketiga menunjukan seberapa baik manajer di Perum Bulog Sumatera Utara dalam melaksanakan tugas koordinasi. Rata – rata jawaban responden adalah 3,82 ini menunjukan bahwa responden memiliki kinerja tinggi dalam koordinasi. Standar deviasi adalah 1,158 artinya tidak terdapat data yang outlier.

4) Pertanyaan keempat berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer Perum Bulog Sumatera Utara dalam melaksanakan tugas evaluasi. Rata – rata jawaban responden adalah 3,73. Ini menunjukan bahwa responden memiliki kinerja tinggi dalam evaluasi. Standar deviasi adalah 1,069 artinya tidak terdapat data yang outlier.

5) Pertanyaan kelima berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer Perum Bulog sumatera utara dalam melaksanakan tugas pengawasan. Rata – rata jawaban responden adalah 3,82. Ini menunjukan bahwa responden memiliki kinerja tinggi dalam pengawasan. Standar deviasi adalah 1,261 menunjukan bahwa tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier

6) Pertanyaan keenam berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer Perum Bulog sumatera utara dalam melaksanakan tugas staffing. Rata – rata jawaban responden adalah 3,97 ini menunjukan bahwa responden memiliki kinerja tinggi dalam hal staffing. Standar deviasi adalah 1,045 menunjukan bahwa tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.


(58)

7) Pertanyaan ketujuh berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer Perum Bulog sumatera utara dalam melaksanakan tugas negosiasi. Rata – rata jawaban responden adalah 3,85 ini menunjukan bahwa responden memiliki kinerja tinggi dalam hal negosiasi. Standar deviasi adalah 1,121 menunjukan bahwa tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

8) Pertanyaan kedelapan berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer Perum Bulog sumatera utara dalam melaksanakan tugas perwakilan. Rata – rata jawaban responden adalah 3,97 ini menunjukan bahwa responden memiliki kinerja tinggi dalam hal perwakilan. Standar deviasi adalah 1,287 menunjukan bahwa tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

9) Pertanyaan kesembilan berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer Perum Bulog sumatera utara dalam mengevaluasi kinerja secara menyeluruh. Rata – rata jawaban responden adalah 4.12 ini menunjukan bahwa responden memiliki kinerja yang tinggi disemua bidang pekerjaan. Standar deviasi adalah 1,139 menunjukan bahwa tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

4.2.1.3 Kinerja manajerial ( Y )

Tabel 4.3 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner kinerja manajerial.

Tabel 4.3

Statistic deskriptif kinerja manajerial


(59)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KM_1 33 2 5 3.21 .927

KM_2 33 1 5 3.21 1.023

KM_3 33 1 5 3.39 .933

KM_4 33 1 5 3.33 .990

KM_5 33 1 5 3.48 1.034

KM_6 33 1 5 3.24 1.091

KM_7 33 1 5 3.00 1.146

KM_8 33 1 5 3.06 1.197

Valid N (listwise) 33

Sumber ;output SPSS

Berdasarkan Tabel 4,2 dideskripsikan delapan pertanyaan responden.

1) Pertanyaan pertama menunjukan seberapa keras manajer Perum Bulog Sumatera Utara agar perusahaan tersebut berjalan dengan baik. Rata – rata jawaban responden adalah 3,21 yang menunjukan tingginya kemauan untuk bekerja keras dari apa yang kita harapkan standar deviasi adalah 0,972 artinya tidak dapat data yang outlier.

2) Pertanyaan kedua menunjukan seberapa bangga manajer Perum Bulog sumatera utara terhadap perusahaan tempat dia bekerja. Rata – rata jawaban desponden 3,21 yang menunjukan bangganya responden pada perusahaan tempat dia bekerja Standar deviasinya adalah 1,023 artinya tidak ada data yang outlier.

3) Pertanyaan ketiga seberapa baik manajer Perum Bulog sumatera utara dalam menerima tugas apa saja agar dapat tetap bekerja di perusahaan ini. Rata – rata jawaban responden adalah 3,39 yang menunjukan tingginya kesetiaan responden agar tetap bekerja di perusahaan tempat dia bekerja standar deviasi adalah 0,933 tidak ada data yang outlier.


(60)

4) Pertanyaan keempat menunjukan seberapa baik Perum Bulog sumatera utara dengan kesamaan nilai tempat dia bekerja. Rata – rata jawaban responden adalah 3,39 yang menunjukan tingginya kesamaan nilai yang dianut responden dengan nilai yang dianut perusahaan tempatnya bekerja. Standar deviasi adalah 0,990 artinya tidak dapat data yang outlier.

5) Pertanyaan kelima menunjukan seberapa bangga manajer di Perum Bulog sumatera utara mengatakan kepada orang lain tempat dia bekerja. Rata – rata jawaban responden adalah 3,48 yang menunjukan kebanggaan responden tempatnya bekerja. Standar deviasi adalah 1,034 artinya tidak dapat data yang outlier.

6) Pertanyaan keenam menunjukan seberapa sering perusahaan memberikan inspirasi manajer Perum Bulog sumatera utara dalam mencapai kinerja responden. Standar deviasi adalah 1,091 artinya tidak terdapat data yang outlier.

7) Pertanyaan ketujuh menunjukan seberapa senang manajer Perum Bulog Sumatera Utara dalam memilih perusahaan tempatnya bekerja. Rata-rata jawaban responden 3,00 yang menunjukan kesenangan responden dalam memilih tempatnya bekerja. Standar deviasi adalah 1,146 artinya tidak terdapat data yang outlier.

8) Pertanyaan kedelapan menunjukan seberapa baik manajer Perum Bulog Sumatera Utara menganggap perusahaan tempat dia kerja. Rata–rata jawaban reponden adalah 3,06 yang menunjukan tingginya


(61)

responden menganggap perusahaan sebagai tempat kerja. Standar deviasi adalah 1,197 artinya tidak terdapat data yang outlier.

4.2.2Hasil uji kualitas data

Uji validitas dilakukan dengan melihat kolerasi antara skor butir dengan skor faktor yang harus berkolerasi positif, kemudian membandingkan r-tabel dengan r hitung dengan tiap butir pertanyaan pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan (n-k). Untuk data sejumlah (n) = 33 sampel, dengan degree of freedom (df) = n-2 = 31, dimana digunakan n–2 karena penelitian ini mengunakan 2 variabel independen, penggunaan derajat signifikasi (α) sebesar 5 % akan menghasilkan r-tabel sebesar 0,344. Sedangkan nilai reliabilitas dilihat dari cronbach alpha masing – masing instrumen penelitian harus lebih besar dari 0,6.

4.2.2.1Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Partisipasi Anggaran (

Tabel 4.4 berikut hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel partisipasi anggaran.

Tabel 4.4

Hasil Uji Vadilitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran Item

Corrected Item – Total

Correlation ( r-hitung )

r- tabel Keterangan

Pertanyaan 1 0,637 0,344 Valid

Pertanyaan 2 0,429 0,344 Valid

Pertanyaan 3 0,768 0,344 Valid

Pertanyaan 4 0,608 0,344 Valid

Pertanyaan 5 0,480 0,344 Valid

Pertanyaan 6 0,364 0,344 Valid


(62)

Berdasarkan hasil pengujian seperti tabel 4.4 keenam pertanyaan menghasilkan r-hitung yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga keenam pertanyaan mampu mengukur partisipasi responden dalam penyusunan anggaran

Tabel 4.5 berikut ini uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel partisipasi anggaran.

Tabel 4.5

Hasil Uji Reabilitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.788 6

Sumber:Output SPSS

Hasil pengujian kualitas terhadap kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu 0,788. Berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reabilitas yang tinggi.

4.2.2.2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Komitmen Organisasi

Tabel 4,6 berikut menyajikan hasil uji vadilitas terhadap item pertanyaan variabel komitmen organisasi

Tabel 4,6

Hasil Uji Vadilitas Item Pertanyaan Komitmen Organisasi

Item

Corrected Item – Total

Correlation ( r-hitung )

r- tabel Keterangan

Pertanyaan 1 0,397 0,344 Valid

Pertanyaan 2 0,714 0,344 Valid


(63)

Pertanyaan 4 0,691 0,344 Valid

Pertanyaan 5 0,803 0,344 Valid

Pertanyaan 6 0,551 0,344 Valid

Pertanyaan 7 0,852 0,344 Valid

Pertanyaan 8 0,711 0,344 Valid

Pertanyaan 9 0,762 0,344 Valid

Sumber: Peneliti, 2012

Berdasarkan hasil pengujian seperti tabel 4.6 kedelapan pertanyaan menghasilkan r-hitung yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga kedelapan pertanyaan mampu mengukur partisipasi responden dalam penyusunan anggaran

Tabel 4.7 berikut ini menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel komitmen organisasi.

Tabel 4.7

Hasil Uji Reabilitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi

Statistics

Cronbach's

Reliability Alpha N of Items

.906 9

Sumber : Output SPSS

Hasil pengujian kualitas terhadap kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu 0,906. Berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi.

4.2.2. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kinerja Manajerial (Y)

Tabel 4.8 berikut hasil uji vadilitas terhadap item pertanyaan variabel kinerja manajerial.


(64)

Tabel 4.8

Hasil Uji Vadilitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja manajerial ( Y )

Item

Corrected Item – Total

Correlation ( r-hitung )

r- tabel Keterangan

Pertanyaan 1 0,668 0,344 Valid

Pertanyaan 2 0,836 0,344 Valid

Pertanyaan 3 0,806 0,344 Valid

Pertanyaan4 0,842 0,344 Valid

Pertanyaan 5 0,594 0,344 Valid

Pertanyaan 6 0,717 0,344 Valid

Pertanyaan 7 0,677 0,344 Valid

Pertanyaan 8 0,825 0,344 Valid

Sumber; peneliti ,2012

Berdasarkan hasil pengujian seperti tabel 4.8 kesembilan pertanyaan menghasilkan r-hitung yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga kesembilan pertanyaan mampu mengukur partisipasi responden dalam penyusunan anggaran

Tabel 4.9 berikut ini uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel kinerja manajerial.

Tabel 4.7

Hasil Uji Reabilitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja manajerial

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.923 8

Sumber : Output SPSS

Hasil pengujian kualitas terhadap kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu 0,923. Berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi. 4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik


(65)

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Uji – uji ini terdiri dari uji normalitas data, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.

4.3.1 Hasil Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam hal model regresi variabel pengangggu atau residul memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik tidak valid untuk jumlah sempel kecil. Cara yang digunakan peneliti adalah dengan cara analisis grafik dan statistik. Dalam analisis grafik, dilakukan dengan melihat grafik Histogram dan normal P- Plot, sedangkan dalam analisis statistik dilakukan dengan alat uji kolmogorov Smirnov. Berikut grafik Histogram dan normal P –Plot.

Sumber:Output SPSS

Gambar 4.1 Grafik Historigram


(66)

Gambar 4.2 Grafik normal P-Plot

Melihat gambar histogram maupun grafik normal p-plot maka dapat disimpulkan bahwa grafik hidtogram pola distribusi maupun yang tidak miring kekiri atau kekanan menunjukan data yang telah didistribusikan secara normal. Pada grafik normal p-plot terlihat titi menyebar ke titik diagonal,dan penyebaranya tidak jauh dari garis diagonal. Kedua grafik tersebut menunjukan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas.

Pengujian data dengan Uji Kolmogorov- Smirnov ( Uji K-S ). Jika tingkat signifikasinya lebih besar dari 0,05 distribusi data dinyatakan normal. Dan sebaliknya jika nilai signifikasinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data tidak normal. Hasil pengujian normalitas bertahap variabel independen dan variabel dependen akan disajikan pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas

Total_KM Total_KO Total_PA


(67)

Normal Parametersa,b Mean 25.94 35.30 17.61

Std. Deviation 6.754 8.017 4.802

Most Extreme Differences Absolute .165 .207 .146

Positive .101 .113 .146

Negative -.165 -.207 -.093

Kolmogorov-Smirnov Z .950 1.192 .839

Asymp. Sig. (2-tailed) .328 .117 .481

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan Tabel 4.10, dapat di lihat bahwa nilai nilai signifikasi variabel independen dan variabel dependen menunjukan data terdistribusi secara normal karna hasilnya adalah di atas 0,05 yaitu partisipasi anggaran 0,239, komitmen organisasi 0,151 dan kinerja manajerial 0,264 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2 Hasil Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi antara korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainya. Variabel–variabel ini disebut bebas tidak orthogonal. Variabel–variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai kolerasi diantaranya sama dengan nol. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada tabel 4,11 berikut ini.

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikolinieritas Coefficient


(68)

a.Dependent Variable : kinerja manajerial

Sumber:Output SPSS

Hasil yang disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai VIF lebih besar dari 10. Dari hasil analisis, di dapaat dari nilai VIF untuk partisipasi anggaran dan komitmen organisasi adalah 1.346 ( < 10). Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa variabel partisipasi anggaran dan komitmen organisasi lolos uji gejala multikolinearitas.

4.3.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Untuk pengujian ini peneliti mengunakan alat analisis grafik ( Scatterlpot). Deteksi ada tidanya gejala heterokedastisitas adalah ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai . Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi gejala heterokedastisitas. Hasil pengujian gejala heterokedastisitas disajikan dalam gambar 4.3.

Model Collinearity statistcs

Tolerance VIF 1 (constant )

Parisipasi anggaran Komitmen organisasi

.734 1.346 .734 1.346


(69)

Sumber: Output SPSS

Gambar 4.3 Grafik scatterplot

Berdasarkan gambar 4.3, terlihat bahwa titik titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

4.3.3.1 Hasil pengujian hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel dependen.pengujian dengan regresi berganda ditunjukan dalam tabel- tabel di bawah ini.

Tabel 4.12 Variabel Masukan


(70)

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 komitmen

organisasi, partisipasi

anggaran

. Enter

Berdasarkan Tabel 4.12 diatas, maka analisis statistik deskriptif adalah sebagai berikut.

a. Variabel yang di masukan kedalam persamaan adalah variabel independen yaitu partisipasi anggaran dan komitmen organisasi,

b. Tidak ada variabel independen yang dikeluarkan,

c. Metode yang di gunakan untuk masukan data yaitu metode enter Tabel 4.13

Model Summary

Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .615a .378 .337 5.500

a. Predictors: (Constant), komitmen organisasi, partisipasi anggaran b. Dependent Variable: kinerja manajerial


(71)

Dari uji ANOVA (Analisis of variance) atau uji F, maka didapat Fhitung sebesar 9.126 dengan tingkat signifikan 0,001, jauh lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu,maka model regresi bias dipakai untuk memprediksi kinerja manajerial. Secara Quick look bila nilai F dihitung lebih besar dari pada F- tabel ( 3,327) maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata Ha di terima, yang menyatakan semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat hasil analisis regresi secra keseluruhan menunjukan adjusted 0,337 yang berarti bahwa variabel independen (kinerja manajerial) mampu dijelaskan oleh variabel independen (partisipasi anggaran dan komitmen organisasi) sebesar 35,5% dan sebaliknya dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini, kemungkinan seperti variabel motifasi, gaya kepemimpinan, kenaikan gaji, kejelasan sasaran anggaran, dan sebaliknya.

Tabel 4.14 Uji-F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 552.230 2 276.115 9.126 .001a

Residual 907.648 30 30.255

Total 1459.879 32

a. Predictors: (Constant), komitmen organisasi, partisipasi anggaran b. Dependent Variable: kinerja manajerial


(72)

Tabel 4.15 Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.389 4.676 1.366 .182

Total_KO .384 .141 .456 2.728 .011

Total_PA .341 .235 .242 1.449 .158

Berdasarkan tabel 4.15 pada kolom unstandarized coefficients bagian B diperoleh modal persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y= 8,175 + 0,206 X1 + 0,407 X2 + e

Konstanta sebesar 8,175 menyatakan bahwa jika tidak berpartisipasi dan memiliki komitmen ,maka kinerja manajerial adalah sebesar 8,175. Berdasarkan tabel, diperoleh uji t yang diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen. Pada kolom signifikansi, konstanta memiliki tingkat signifikansi jauh diatas 0,05 yaitu 0,164.

Jika disimpulkan, bila bergerak secara parsial, komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajerial dengan tingkat signifikansi variabel independen 0,000 (< 0,05), sedangkan partisipasi anggaran berpengaruh negatif terhadap kinerja manajerial dengan tingkat signifikaasi variabel independen 0,164 (> 0,05). Hal ini berarti secara parsial menemukan bahwa partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Komitmen yang kuat dalam diri para manajer tersebut terbukti secara signifikan mampu menaikkan kinerja manajerial


(73)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan menguji apakah partisipasi anggaran dan komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial pada Perum Bulog Sumatera Utara. Disisi dihubungkan dua variabel independen dengan satu variabel dependen. Sampel yang di pilih sebanyak 33 karyawan di level manajer. Pengujuan hipotesis dilakukan dengan metode statistik uji F, uji-t dan koefisien determinasi setelah sebelumnya dilakukan uji kualitas data dan uji asumsi klasik, hasil penelitian yang di temukan di ungkapkan di bawah ini.

1. Secara silmultan, Partisipasi anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Perum Bulog Sumatera Utara.

2. Secara parsial, di temukan bahwa partisipasi anggaran tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitaian ini secara parsial sejalan dengan penelitain Batubara (2008) yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran tidak berpngaruh terhadap kinerja manajerial PT. Siantar Top Tbk penelitian ini tidak sejalan dengan pnelitian yang di lakukan Sinaga (2009) yang menemukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial .


(1)

Kinerja Manajerial

Scale: ALL VARIABLES

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KM_1 22.73

37.205

.668

.919

KM_2 22.73

34.517

.836

.906

KM_3 22.55

35.756

.806

.909

KM_4 22.61

34.809

.842

.906

KM_5 22.45

37.068

.594

.925

KM_6 22.70

35.155

.717

.915

KM_7 22.94

35.121

.677

.919

KM_8 22.88

32.860

.825

.906

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100.0 Excludeda 0 .0 Total 33 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .923 8


(2)

LAMPIRAN IV


(3)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Total_KM Total_KO Total_PA

N 33 33 33

Normal Parametersa,b Mean 25.94 35.30 17.61 Std. Deviation 6.754 8.017 4.802 Most Extreme Differences Absolute .165 .207 .146

Positive .101 .113 .146

Negative -.165 -.207 -.093

Kolmogorov-Smirnov Z .950 1.192 .839

Asymp. Sig. (2-tailed) .328 .117 .481

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(4)

Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

1

(Constant)

TOTAL_PO

.743

1.346

TOTAL_PA

.743

1.346

Hasil Uji Heteroskedastisitas

LAMPIRAN VI

Hasil Uji Regresi


(5)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .615a .378 .337 5.500

a. Predictors: (Constant), Total_PA, Total_KO b. Dependent Variable: Total_KM

ANOVA

Model

b

Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 552.230 2 276.115 9.126 .001a

Residual 907.648 30 30.255

Total 1459.879 32

a. Predictors: (Constant), Total_PA, Total_KO b. Dependent Variable: Total_KM

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 komitmen

organisasi, partisipasi anggaran

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kinerja manajerial


(6)

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.389 4.676 1.366 .182

partisipasi anggaran .384 .141 .456 2.728 .o11 komitmen organisasi .341 .235 .242 1,449 .158 a. Dependent Variable: kinerja manajerial


Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Pdam Tirtanadi Sumatera Utara

4 37 75

Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara

1 31 108

Pengaruh Pendelegasian Wewenang dan Komitmen Organisasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara

10 69 113

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo).

0 1 16

Pengaruh Pendelegasian Wewenang dan Komitmen Organisasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara

0 0 12

Pengaruh Pendelegasian Wewenang dan Komitmen Organisasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Pendelegasian Wewenang dan Komitmen Organisasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara

0 0 8

Pengaruh Pendelegasian Wewenang dan Komitmen Organisasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara

3 5 24

Pengaruh Pendelegasian Wewenang dan Komitmen Organisasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Pendelegasian Wewenang dan Komitmen Organisasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara

0 0 18