3.3.3 Menentukan Banyaknya Faktor
Penentuan banyaknya faktor yang dilakukan dalam analisis faktor maksudnya adalah mencari variabel terakhir yang saling bebas satu sama lain dan tidak
berkorelasi, yang jumlahnya lebih sedikit dari variabel awal tetapi masih memiliki informasi variabel asli.
Ada beberapa prosedur dalam menentukan banyaknya faktor, yaitu: 1.
Dilihat dari Initial Eigenvalues Total Berdasarkan Tabel 3.14 terbentuk 5 faktor atau komponen yang memiliki nilai
eigenvalue
1, yaitu sebagai faktor 1 dengan
eigenvalue
3,654 dengan varian sebesar 26,102 , faktor 2 dengan
eigenvalue
1,564 dengan varian sebesar 11,174, faktor 3 dengan
eigenvalue
1,264 dengan varian sebesar 9,028, faktor 4 dengan
eigenvalue
1,164 dengan varian sebesar 8,316, faktor 5 dengan
eigenvalue
1,069 dengan varian sebesar 7,635. Total sumbangan varian dari 5 faktor tersebut adalah 62,255.
2. Menentukan banyaknya faktor dengan
Scree Plot Scree plot
merupakan suatu gambaran yang diperoleh dengan membuat
eigenvalue
sebagai suatu sumbu vertikal dan banyaknya faktor sebagai sumbu horizontal. Bentuk
plot
dipergunakan untuk menentukan banyaknya faktor. Dengan bantuan
SPSS Statistics
17.0 diperoleh
Scree plot
sebagai berikut:
Gambar 3.1
Scree Plot
Jika total varian menjelaskan perolehan sejumlah faktor dengan angka, maka
Scree plot
memperlihatkan hal tersebut melalui grafik yang terbentuk. Dapat dilihat bahwa dari faktor 1 dan faktor 2 garis sumbu dari komponen 1 ke 2 arah
garis cukup menurun tajam, dan bergerak menurun secara perlahan sampai pada faktor ke-5. Pada faktor ke-6 garis sudah dibawah angka 1 dari sumbu
eigenvalue
. Hal tersebut menunjukkan bahwa terbentuk 5 faktor dari 14 variabel awal yang
diteliti.
3.3.4 Melakukan Rotasi Faktor
Dalam analisis faktor hal yang sangat penting adalah Matriks Faktor atau disebut juga Komponen Matriks. Matriks Faktor memuat koefisien yang dipergunakan
untuk mengekspresikan variabel yang dibakukan dinyatakan dalam faktor. Koefisien ini merupakan
factor loading
, mewakili koefisien korelasi antara faktor dengan variabel. Koefisien dengan nilai mutlak
absolute
yang besar menunjukkan bahwa faktor dan variabel sangat terkait. Koefisien dari matriks
faktor dapat dipergunakan untuk menginterpretasi faktor. Dengan bantuan
SPSS Statistics
17.0 diperoleh Matriks Faktor sebagai berikut: Tabel 3.15 Matriks Faktor
a
Sebelum Dirotasi Var
Faktor Loading1
Faktor Loading 2
Faktor Loading 3
Faktor Loading 4
Faktor Loading 5
Komuna- litas
X
1
0,421 -0,324
0,496 0,108
-0,241 0,598
X
2
0,267 -0,106
0,546 0,568
0,245 0,764
X
3
0,578 -0,066
-0,219 0,337
0,004 0,500
X
4
0,322 0,539
0,013 0,227
-0,294 0,557
X
5
0,406 0,229
0,232 -0,643
0,261 0,752
X
6
0,389 0,287
-0,204 0,134
0,695 0,776
X
7
0,352 -0,564
0,124 -0,144
0,395 0,633
X
8
0,676 -0,203
-0,036 0,014
-0,225 0,550
X
9
0,594 -0,130
-0,515 0,177
-0,093 0,675
X
10
0,640 0,095
0,151 -0,365
-0,296 0,663
X
11
0,648 -0,322
0,119 -0,083
-0,038 0,545
X
12
0,678 0,070
-0,358 -0,114
-0,032 0,607
X
13
0,284 0,683
0,359 -0,046
0,011 0,678
X
14
0,590 0,243
0,011 0,026
0,091 0,416
Walaupun matriks faktor komponen awal yang belum dirotasi menunjukkan hubungan antara faktor komponen dengan variabel secara
individu, akan tetapi masih sulit diambil kesimpulan tentang banyaknya faktor yang bisa diekstraksi, hal ini disebabkan karena faktor komponen berkorelasi
dengan banyak variabel. Misalnya Matriks Faktor sebelum dirotasi bahwa Faktor
1 memiliki korelasi yang kuat dengan variabel X
3
, X
8
, X
9
, X
10
, X
11
, X
12
, X
14
. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan proses rotasi pada
faktor-faktor yang terbentuk agar lebih jelas posisi setiap variabel. Metode yang digunakan adalah
Varimax procedure. Varimax procedure
adalah metode yang paling banyak digunakan karena rotasi
orthogonal
dapat meminimumkan banyaknya variabel yang memiliki
factor loading
yang tinggi pada sebuah faktor, sehingga lebih mudah menginterpretasi faktor. Rotasi
orthogonal
menghasilkan faktor-faktor yang tidak berkorelasi satu sama lain. Hasil rotasi terhadap faktor
dapat dilihat pada Matriks Faktor setelah dirotasi. Dengan bantuan
SPSS Statistics
17.0 diperoleh Matriks Faktor sebagai berikut: Tabel 3.16 Matriks Faktor
a
Setelah Dirotasi Var
Faktor Loading 1
Faktor Loading 2
Faktor Loading 3
Faktor Loading 4
Faktor Loading 5
X
1
0,207 0,205
0,644 -0,027
-0,314 X
2
-0,015 -0,132
0,822 0,104
0,244 X
3
0,634 -0,082
0,216 0,090
0,190 X
4
0,254 -0,016
0,060 0,699
0,023 X
5
-0,014 0,840
-0,037 -0,015
0,212 X
6
0,220 0,116
0,020 0,046
0,843 X
7
0,206 0,245
0,355 -0,010
0,679 X
8
0,641 0,237
0,255 -0,002
-0,137 X
9
0,809 -0,072
-0,064 -0,017
0,107 X
10
0,611 0,434
0,106 0,185
-0,218 X
11
0,502 0,346
0,368 -0,184
-0,062 X
12
0,692 0,294
-0,111 0,074
0,157 X
13
-0,091 0,352
0,179 0,679
0,227 X
14
0,393 0,313
0,158 0,258
0,268
Tujuan dilakukannya rotasi faktor adalah untuk memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Dapat dilihat perbedaan antara Matriks Faktor
sebelum dirotasi dan Matriks Faktor setelah dirotasi.
3.3.5 Interpretasi Faktor