Maka dapat ditentukan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 96 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode
Proportionated stratified random sampling
, maka jumlah sampel yang harus diambil berdasarkan perhitungan proporsi dari setiap jurusan di FMIPA USU sebagai berikut.
Tabel 3.2 Penarikan Sampel dengan Proporsional No. Departemen
Program Studi Jumlah mahasiswa
Jumlah sampel
1 Matematika
Matematika S1 x 96
11 Ilmu Komputer D3
x 96 22
Statistika D3 x 96
12 2
Kimia Kimia S1
x 96 11
Kimia D3 x 96
13
3 Fisika
Fisika S1 x 96
11 Fisika D3
x 96 4
4 Biologi
Biologi S1 x 96
12 Total
96
3.2 Pengolahan Data
3.2.1 Input Data Mentah
Data hasil kuesioner yang disebarkan kepada 96 orang sampel adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Data Hasil Kuesioner
No. Nomor Item Pernyataan
X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
X
6
X
7
X
8
X
9
X
10
X
11
X
12
X
13
X
14
1 3
1 3
3 2
2 3
3 3
3 4
4 2
3 2
4 3
4 4
2 3
3 4
3 4
4 3
2 4
3 3
3 3
3 2
4 3
3 4
4 4
3 2
4
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
.
96 3
2 4
4 4
4 2
4 3
4 4
4 4
3 Data asli secara keseluruhan hasil kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.2.2 Penskalaan Data Ordinal menjadi Data Interval
Sebelum melaksanakan proses analisis faktor, maka data mentah yang masih berskala ordinal akan diubah ke bentuk skala interval. Teknik penskalaan yang
digunakan yaitu teknik MSI
Method of Successive Interval
dengan bantuan
software Microsoft Excel
2007. Langkah-langkah penskalaan dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Nomor item pernyataan yang akan di MSI adalah item 1 yaitu variabel X
1
. 2.
Skor jawaban responden dalam skala Ordinal
Likert
nilainya antara 1 - 4. 3.
Menghitung frekuensi masing-masing skor jawaban dalam skala ordinal. Alternatif jawaban 1 = 1
Alternatif jawaban 2 = 13 Alternatif jawaban 3 = 52
Alternatif jawaban 4 = 30 4.
Menghitung Proporsi P Proporsi diperoleh dari hasil perbandingan antara jumlah frekuensi perpoin
dengan total frekuensi, sehingga diperoleh proporsi sebagai berikut:
P
1
= = 0,010
P
2
= = 0,135
P
3
= = 0,542
P
4
= = 0,313 5.
Menentukan Proporsi Kumulatif PK Proporsi kumulatif diperoleh dengan menjumlahkan secara berurutan untuk
setiap nilai, sehingga nilai diperoleh sebagai berikut: PK
1
= 0,000 + 0,010 = 0,010 PK
2
= 0,010 + 0,135 = 0,145 PK
3
= 0,145 + 0,542 = 0,687 PK
4
= 0,687 + 0,313 = 1,000 6.
Mencari Nilai Z Nilai Z diperoleh dari tabel distribusi normal baku
critical value of Z
dengan asumsi bahwa proporsi kumulatif berdistribusi normal baku.
Untuk PK
1
= 0,01. Nilai p yang akan dihitung ialah 0,50 - 0,01 = 0,49. Cari nilai yang mendekati 0,49, ternyata nilai tersebut terletak diantara nilai
z = 2,33 dan z = 2,34. Oleh karena itu nilai z untuk daerah dengan populasi 0,49 diperoleh dengan
cara interpolasi: 0,4901 + 0,4904 = 0,9805
selanjutnya, = 2,001020408
di mana: 0,9805
: adalah jumlah antara dua nilai yang mendekati 0,49 dari tabel z 0,49
: adalah nilai yang diinginkan sebenarnya 2,0010
: adalah nilai yang digunakan sebagai pembagi dalam interpolasi Nilai z hasil interpolasi adalah:
= 2,311 Karena nilai z berada di sebelah kiri nol, maka z bernilai negatif. Dengan
demikian untuk PK
1
0,010 nilai z
1
= -2,311. Dengan cara yang sama diperoleh: z
2
= -1,055 z
3
= 0,489 z
4
= - 7.
Menentukan nilai densitas dari nilai Z yang diperoleh dengan cara memasukkan nilai Z ke dalam fungsi densitas normal baku sebagai berikut:
f z =
di mana nilai e = 2,7183 dan nilai = 3,14 atau Untuk nilai Z
1
= -2,311 hasilnya adalah:
f
z
1
= =
2,7183 =
2,7183 =
2,7183 =
0,069226028
f
z
1
= = 0,028
Dengan cara yang sama diperoleh:
f
z
2
= 0,229
f
z
3
= 0,354
f
z
4
= 0,000 8.
Menghitung
Scale Value SV
dengan rumus:
SV
=
SV
1
= =
= -2,651
SV
2
= =
= -1,486
SV
3
= =
= -0,231
SV
4
= =
= 1,133 9.
Menentukan
Scale Value min
sehingga
SV
terkecil
+
|
SV
min
| = 1
Scale Value
terkecil = -2,651 -2,651
+ |SV
min
| = 1 |
SV
min
| = 3,651 10.
Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus:
Y
=
SV
+ |
SV
min
|
Y
1
= -2,651 + 3,651 = 1,000
Y
2
= -1,486 + 3,651 = 2,165
Y
3
= -0,231 + 3,651 = 3,420
Y
4
= 1,133 + 3,651 = 4,784 Hasil akhir semua angka dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Penskalaan Variabel X
1
Skala Skor
Ordinal F
Proporsi Proporsi
Kumulatif Nilai
Z Densitas
{fz} Scale
Value Nilai Hasil
Penskalaan 1,000
1 0,010
0,010 -2,311
0,028 -2,651
1,000 2,000
13 0,135
0,146 -1,055
0,229 -1,468
2,165 3,000
52 0,542
0,688 0,489
0,354 -0,231
3,420 4,000
30 0,313
1,000 -
0,000 1,133
4,784 96
Dengan melakukan cara yang sama, maka akan diperoleh hasil penskalaan dari 14 variabel dengan bantuan
Microsoft Excel
2007, diperoleh hasil penskalaan data skala ordinal menjadi skala interval sebagai berikut:
Tabel 3.5 Hasil Penskalaan Semua Variabel X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
X
6
X
7
1 1,000
1,000 1,000
1,000 1,000
1,000 1,000
2 2,165
2,392 2,165
2,392 2,368
2,281 2,282
3 3,420
3,680 3,504
3,680 3,382
3,479 3,324
4 4,784
5,028 4,922
5,028 4,409
4,751 4,497
Sambungan Tabel 3.5 X
8
X
9
X
10
X
11
X
12
X
13
X
14
1 1,000
1,000 1,000
1,000 1,000
1,000 1,000
2 2,065
1,974 2,611
2,017 2,198
2,771 2,165
3 3,319
3,224 3,789
3,071 3,422
4,176 3,462
4 4,702
4,624 4,973
4,416 4,763
5,544 4,850
Perhitungan keseluruhan penskalaan variabel dapat dilihat pada Lampiran 2.
3.2.3 Uji Validitas