= perkiraan faktor ke-i didasarkan pada nilai variabel X dengan koefisiennya W
i
= timbanganbobot atau koefisien nilai faktor ke-i
1.7 Metodologi Penelitian
1. Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data primer, data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang menjadi sampel, pemilihan sampel dilakukan
dengan menggunakan metode
Proportionated Stratified Random Sampling
. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa FMIPA USU.
2. Pengolahan Data
Data yang telah diperoleh selanjutnya diuji ketepatan dan keandalannya. a.
Uji Validitas kesahihan Validitas menunjukkan sejauh mana skornilaiukuran yang diperoleh benar-
benar menyatakan hasil pengukuranpengamatan yang ingin diukur. b.
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan Syafrizal, 2008. 3.
Analisis Faktor Secara garis besar tahapan dalam melakukan analisis faktor adalah:
a. Merumuskan masalah dan mengenali variabel yang akan dianalisis.
b. Membentuk matriks korelasi.
c. Memilih metode analisis faktor.
d. Menentukan banyaknya faktor.
e. Melakukan rotasi faktor.
f. Membuat interpretasi faktor.
g. Menghitung
factor scores
atau
surrogate variables
. h.
Menentukan ketepatan model
model fit
. 4.
Membuat kesimpulan
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Wirausaha
Meredith 2005 menyatakan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan usaha mengumpulkan
serta sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan. Para wirausaha merupakan
pengambil risiko yang telah diperhitungkan dan bersemangat dalam menghadapi tantangan. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari,
memanfaatkan serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan. Risiko kerugian merupakan hal biasa karena semakin besar risiko
kerugian yang akan dihadapi, maka semakin besar pula keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah rugi selama seseorang melakukan usaha dengan penuh
keberanian dan penuh perhitungan. 2.1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha dapat dibagi menjadi faktor lingkungan lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar, kepribadian
ekstraversi
, kesepahaman
agreebleness
, berani mengambil risiko, kebutuhan berprestasi, evaluasi diri, dan
overconfidence
, motif bekerja dan penyaluran ide kreatif, dan minat berwirausaha keterlibatan dalam kegiatan wirausaha dan
mindset
masa depan. a. Lingkungan
Salah satu faktor pendorong seseorang untuk berwirausaha adalah lingkungannya. Individu membutuhkan dukungan dalam setiap tahapan untuk
merintis usaha. Individu berwirausaha dengan cara meniru orang tua, saudara, atau lingkungan sekitar yang berwirausaha. Dukungan keluarga dan teman,
dukungan dari orang terdekat akan mempermudah individu sekaligus menjadi sumber kekuatan ketika menghadapi permasalahan. Dukungan dari lingkungan
terdekat akan membantu individu bertahan dalam menghadapi permasalahan yang terjadi.
b. Kepribadian Kebutuhan berprestasi
need for achievement
mendorong individu untuk menghasilkan yang terbaik. Seorang wirausaha membutuhkan kepribadian
yang khas agar mendukung minat berwirausaha individu tersebut serta dapat digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilannya dengan selalu
mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan karena dari setiap tindakan yang dilakukan selalu mengambil risiko yang telah diperhitungkan dengan baik
untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. c. Motif
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda Drucker, 1998. Penyaluran ide kreatif yang dimiliki oleh
seseorang dengan memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang didapat untuk bekerja dan meningkatkan harga diri, popularitas, dan terhindar dari
ketergantugan terhadap orang lain serta merencanakan masa depan cerah yang diinginkan.
d. Minat Berwirausaha Minat merupakan suatu persoalan yang objeknya berwujud serta dapat
menimbulkan dampak yang positif dan tidak jarang pula menimbulkan dampak yang negatif. Menurut Slameto, 2003 minat tidak dibawa sejak lahir,
melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Minat berwirausaha merupakan
suatu ketertarikan pada diri seseorang terhadap kegiatan wirausaha dan keinginan untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan.
2.2 Data