BAB V PENYAJIAN DATA
V.1 Gambaran Umum Kebijakan Alokasi Dana Desa
Bantuan Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa adalah bantuan keuangan yang diterima oleh pemerintah desakelurahan dari
pemerintah kabupaten, dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, yang dimaksudkan untuk membiayai program pemerintahan
desakeluarahan dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat desakelurahan. Tujuan diberikannya dana Alokasi Dana Desa antara
lain meliputi: a.
Menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan; b.
Meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat;
c. Meningkatkan infrastruktur pedesaan;
d. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dalam
rangka mewujudkan peningkatan sosial; e.
Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat; f.
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat;
g. Mendorong peningkatan swadaya dan gotong royong masyarakat;
h. Meningkatkan pendapatan dan masyarakat melalui Badan Usaha Milik
Desa BUMD; i.
Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desakelurahan dalam melaksanakan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan sesuai dengan kewenangannya;
Universitas Sumatera Utara
j. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desakelurahan
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara partisipatif sesuai dengan potensi desakelurahan; dan
k. Meningkatkan pemerataan pendapatan , kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha bagi masyarakat desakelurahan. Penggunaan bantuan langsung Alokasi Dana Desa yang diterima oleh
masing-masing desa dibagi menjadi tiga komponen, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Honor Penghasilan Tetap Pemerintahan Desa
Honor Penghasilan Tetap Pemerintahan Desa yaitu untuk Kepala Desa , Sekretaris Desa, Ketua BPD, Wakil Ketua BPD, Sekretaris BPD, dan
Anggota berdasarkan keputusan yang berlaku dan sah dan khusus kepada Sekretaris Desa yang telah diangkat menjadi PNS tidak diperkenankan lagi
menerima honorpenghasilan tetap sejak yang bersangkutan menerima gaji Sekretaris sebagai PNS.
b. Biaya Operasional Pemerintahan Desa
Biaya Operasional Pemerintahan Desa dapat dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan
tugas-tugas kemasyarakatan desa. Biaya Operasional Pemerintah Desa ini terdiri dari biaya ATK pemerintah desa, biaya ATK BPD, biaya rapat
desa, biaya penunjang kelancaran pelaksanaan tugas kepala desa, biaya pelaporan tahunan keuangan desa, biaya operasional dan pengelola
Alokasi Dana DesaKelurahan pemberdayaaan masyarakat, biaya bantuan untuk PKK desakelurahan pemberdayaan masyarakat, bantuan untuk
Universitas Sumatera Utara
PKK sebesar Rp. 1.500.000,- satu juta lima ratus ribu rupiah, biaya bantuan administrasi pelaksanaan pemilihaan kepala desa bagi yang akan
melaksanakan, biaya pemeliharaan kendaraan, serta hal-hal lain yang dianggap perlu.
c. Biaya Pemberdayaan Masyarakat
Biaya Pemberdayaan Masyarakat digunakan untuk pembangunan prasarana dan sarana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
meningkatkan kesehatan masyarakat seperti pembukaan jalan,
pembangunanperbaikan irigasi, pembangunanperbaikan pasar desa, pembangunan MCK, sarana air bersih, dan lain-lain sebagaimana hasil
musrembang, khusus kelurahan biaya pemberdayaan masyarakat dapat dipergunakan untuk bantuan kepada PKK Kelurahan sebesar Rp.
1.5000.000,- satu juta lima ratus ribu rupiah serta kegiatan sosialisasipenyuluhan dalam rangka meningkatkan pemberdayaan
masyarakat untuk pengembangan sosial budaya dalam hal kesadaran membayar Pajak Bumi Bangunan, kebersihan lingkungan, ketahanan
keamanan lingkungan dan lain-lain dan sudah termasuk di dalamnya operasional tim pelaksana tingkat kelurahan. Sedangkan untuk biaya
operasional pemerintah kelurahan ditampung pada pos lain dalam APBD Kabupaten Tapanuli Utara.
Universitas Sumatera Utara
Larangan dalam pengelolaan dari Bantuan Alokasi Dana Desa , antara lain: a.
Memanfaatkan dana pemberdayaan masyarakat untuk kebutuhan yang sifatnya konsumtif;
b. Memanfaatkan dana untuk gajiupah lebih besar daripada pembangunan
sarana dan prasarana; c.
Mengingat Alokasi Dana DesaKelurahan adalah untuk mendorong partisipasiswadaya masyarakat, maka dilarang mengontrakkan kepada
pihak rekanan; d.
Dilarang tumpah tindih dengan kegiatan lain; e.
Perangkat desakelurahan kecuali bendahara desakelurahan dilarang menjadi Tim Pelaksana Tingkat DesaKelurahan.
Prinsip pemberian Alokasi Dana Desa adalah sebagai bantuan stimulant bagi pemerintah desakelurahan, sehingga sangat diharapkan kontribusi dan
partisipasi masyarakat untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Prinsip pemberian Alokasi Dana Desa harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a.
Penyaluran dana harus langsung ditujukan pada penerimapengelola, dalam hal ini rekening Pemerintah Desa;
b. Pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa adalah merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan yang terintegrasi dalam APBDesa, sedangkan untuk kelurahan tetap berpedoman kepada
ketentuan pengelolaan keuangan yang berlaku;
Universitas Sumatera Utara
c. Seluruh kegiatan Alokasi Dana DesaKelurahan, direncanakan,
dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka transparan dan akuntabel dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat desakelurahan;
d. Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan secara administratif,
teknis, dan hukum; e.
Alokasi Dana DesaKelurahan dilaksanakan dengan prinsip hemat, terarah dan terkendali.
f. Apabila sampai Bulan Desember tidakbelum melaksanakan kegiatan,
maka sisa dana tersebut dikembalikan ke Rekening Desa silpa dan menganggarkannya kembali pada APBDesaKelurahan Tahun Anggaran
berikutnya. g.
Apabila surat pertanggungjawaban Alokasi Dana DesaKelurahan Tahun Anggaran berjalan tidak disampaikan atau tidak melaksanakan kegiatan
Alokasi Dana Desa DesaKelurahan tersebut, maka pengalokasian Alokasi Dana Desa DesaKelurahan untuk tahun berikutnya akan menjadi bahan
pertimbangan. Organisasi Pengelola Bantuan Langsung Alokasi Dana Desa terdiri dari
pengelola tingkat kabupaten, pengelola tingkat kecamatan, serta pengelola tingkat desa. Adapun yang menjadi Tim Pembinan Pengelola Bantuan Alokasi Dana Desa
pada tingkat kabuapten terdiri dari: a.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara; b.
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Tapanuli Utara;
Universitas Sumatera Utara
c. Kepala Bagian Hukum dan Organisasi Sekretariat Wilayah Daerah
Kabupaten Tapanuli Utara; d.
Inspektorat Kabupaten Tapanuli Utara; e.
Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara; f.
Kepala Bagian Program Sekretariat Wilayah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara;
g. Dinas PUK Kabupaten Tapanuli Utara;
h. Bidang Pemerintahan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Kabupaten Tapanuli Utara; i.
Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tapanuli Utara.
Tugas Tim Pembina pengelola Bantuan Alokasi Dana Desa Tingkat Kabupaten terdiri dari:
a. Melaksanakan desimasisosialisasi tentang kebijakan Alokasi Dana Desa
Kelurahan; b.
Membantu Tim Pendampaing Tingkat Kecamatan untuk memberikan pelatihan kepada Tim Pelaksana Alokasi Dana DesaKelurahan di tingkat
desakelurahan; c.
Merumuskan besaran dana Alokasi Dana Desa yang diterima oleh tiap- tiap desakelurahan;
d. Melakukan kegiatan pembinaan, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan Alokasi Dana DesaKelurahan bersama Tim Pendamping Tingkat Kecamatan;
Universitas Sumatera Utara
e. Melakukan fasilitasi pemecahan masalah berdasarkan pengaduan
masyarakat serta pihak lainnya; f.
Menyusun dan membuat pedoman umum pelaksanaan pelaksanaan kebijakan Alokasi Dana DesaKelurahan Kabupaten Tapanuli Utara.
Tim Pengendali Tingkat Kecamatan beranggotakan camat dan unsur kepala seksistaff pada kantor camat danatau perangkat lainnya di kecamatan
sesuai dengan keputusan camat atas nama Bupati Tapanuli Utara. Tingkat desakelurahan sendiri terdiri dari kepala desalurah sebagai PembinaPengendali,
Panitia Tim Pelaksana Kegiatan yang terdiri dari Penanggung Jawab Operasional Kerja PJOK dan Penanggung Jawab Administrasi Kerja PJAK, serta Tim
Pelaksana Tingkat DesaKelurahan. Tim Pelaksana Tingkat DesaKelurahan dipilih dari Perangkat DesaKelurahanStaff, Anggota BPD, Anggota Lembaga
Partungkoan Masyarakat, Tim Penggerak PKK, Tokoh Masyarakat yang terdiri dari satu orang ketua, satu orang bendahara, dan tiga orang anggota.
Tugas Tim Pelaksana Tingkat DesaKelurahan sebagai berikut: a.
Menyusun Usulan Rencana Kerja URK dan Rencana Anggaran Biaya RAB serta Rencana Penggunaan Dana RPD tentang penggunaan dana
yang besumber dari Alokasi Dana Desa DesaKelurahan; b.
Melaksanakan kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam URK dan RAB; dan
Universitas Sumatera Utara
c. Menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada
kepala desalurah dan sebelum laporan dimaksud disampaikan kepada kepala desalurah, harus terlebih dahulu dievaluasi dan disetujui oleh
Penanggung Jawab Operasional Kegiatan PJOK.
Gambar 6: Struktur Organisasi Pelaksana Alokasi Dana Desa
Sumber: Dokumen Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tapanuli Utara
V.2
Alur Proses Pelaksanaan Alokasi Dana DesaKelurahan Kabupaten Tapanuli Utara
Kebijakan Alokasi Dana Desa di KabupatenTapanuli Utara merupakan kebijakan yang diamanatkan dari Pemerintah Pusat sebagaimana yang termuat
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
Desa. Dalam kedua kebijakan di atas mengamanatkan bahwa Alokasi Dana Desa merupakan salah satu unsur dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
APBDes yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan
TIM PEMBINA KABUPATEN
TIM PENDAMPING KECAMATAN
TIM PELAKSANA DESA
Universitas Sumatera Utara
daerah yang diterima oleh kabupatenkota untuk desa paling sedikit 10 sepuluh persen yang pembagiannya untuk setiap desa secara proporsional.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Pasal 68 Ayat 1 Huruf C, sumber anggaran untuk ADD berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah APBD kabupatenkota. Komponen APBD yang dialokasikan sekurang-kurangnya 10 persen bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan
daerah. Maksud dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima kabupatenkota adalah Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumber Daya Alam, ditambah
Dana Alokasi Umum DAU setelah dikurangi Belanja Pegawai.
Gambar 7: Sumber Anggaran ADD
Sumber: Buku Saku ADD
Kabupaten Tapanuli Utara menganggarkan dana bantuan Alokasi Dana Desa sebesar Rp. 10.954.480.600,- sepuluh miliar sembilan ratus lima puluh
empat juta empat ratus delapan puluh ribu enam ratus rupiah dengan rincian alokasi honorpenghasilan tetap pemerintahan desa sebesar Rp. 6.005.605.200,-,
biaya operasional pemerintahan desa sebesar Rp. 1.666.592.400,-, dan biaya pemberdayaan masyarakat sebesar Rp. 3.282.283.000,-. Dana Rp.
10.954.480.600,- sepuluh miliar sembilan ratus lima puluh empat juta empat
Dana Perimbangan
Daerah:
a. DAU b.Bagi Hasil Pajak