Dari tabel 5.9 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah yang pulang sembuhpulang berobat jalan yaitu 88,9, yang pulang
atas permintaan sendiri 7,9 dan yang meninggal dengan CFR 3,2 . Proporsi keadaan 2 orang ibu penderita KET sewaktu pulang dalam keadaan
meninggal terbesar pada kelompok umur ibu 20-39 tahun 100; Suku Batak 100; Agama Kristen Katolik 50; Agama Islam 50; pendidikan SLTP 50; pendidikan SD
50; pekerjaan ibu rumah tangga 100; tempat tinggal luar Kota Medan 100; usia kehamilan 4-8 minggu 100; keluhan nyeri perut 100; kadar Hb anemia 100;
tindakan laparatomi 50; tindakan salpingektomi 50; lama rawatan 3 hari; asal rujukan datang sendiri 50; asal rujukan dokter umum 50.
5.3. Analisa Statistik 5.3.1. Rata-Rata lama rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Tabel
5.10. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008
Lama Rawatan No
Keadaan Sewaktu Pulang n Mean SD
1 Pulang sembuhpulang berobat jalan
56 6,86
2,370
2
Pulang atas permintaan sendiri 5
7,20 4,087
3 Meninggal 2
3,00 0,000
F = 2,378 df = 2
p = 0,101 Dari tabel 5.10 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan pada 56 orang
ibu penderita KET yang pulang sembuhpulang berobat jalan adalah 6,86 hari dengan standar deviasi 2,370. Rata-rata lama rawatan pada 5 orang ibu penderita KET yang
pulang atas permintaan sendiri adalah 7,20 hari dengan standar deviasi 4,087. Rata-rata 37
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Ket Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository © 2008
lama rawatan pada 2 orang ibu penderita KET yang meninggal adalah 3 hari dengan standar deviasi 0,000.
Berdasarkan hasil uji statistik Anova diperoleh p = 0,101 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang pulang
sembuhpulang berobat jalan dengan ibu penderita KET yang pulang atas permintaan sendiri maupun dengan yang meninggal.
5.3.2. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia Kehamilan
Tabel
5.11. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Usia Kehamilan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008
Lama Rawatan No Usia
Kehamilan n Mean SD
1
4 minggu 7
7,29 1,254
2 4-8 minggu
49 6,47
2,631
3 8 minggu
7 8,29
2,628 F = 1,752
df = 2 p = 0,182
Dari tabel 5.11 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan pada 49 orang ibu penderita KET yang usia kehamilannya 4 minggu adalah 7,29 hari dengan standar
deviasi 1,254. Rata-rata lama rawatan pada 49 orang ibu penderita KET yang usia kehamilannya 4-8 minggu adalah 7,29 hari dengan standar deviasi 1,254. Rata-rata lama
rawatan pada 7 orang ibu yang usia kehamilannya 8 minggu adalah 8,29 hari dengan standar deviasi 2,628.
Berdasarkan hasil uji statistic Anova diperoleh p = 0,182 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang
memiliki usia kehamilan 4 minggu dengan yang mempunyai usia kehamilan 4-8 minggu maupun yang 8 minggu.
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Ket Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository © 2008
5.3.3. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb
Tabel
5.12. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008
Lama Rawatan No Kadar
Hb n Mean SD
1 Normal kadar Hb
≥11gr 6 5,00
1,414
2 Anemia kadar Hb 11gr
57 6,95
2,587 t = -1,806
df = 61 p = 0,076
Dari tabel 5.12 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan pada 57 orang ibu penderita KET yang mengalami anemia adalah 6,95 hari dengan standar deviasi
2,587. Rata-rata lama rawatan pada 6 orang ibu penderita KET yang mempunyai kadar Hb normal adalah 5 hari dengan standar deviasi 1,414.
Berdasarkan hasil uji statistic t-test diperoleh p = 0,076 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang
memiliki Kadar Hb Normal maupun yang Anemia. 5.3.4. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb
Tabel 5.13. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Ibu Penderita Kehamilan
Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008
Keadaan Sewaktu Pulang SembuhPBJ
PAPS Meninggal Total
No Tindakan Medis
n n n
n 1
Normal kadar Hb ≥11gr 5
83,3 1
16,7 6
100
2 Anemia kadar Hb11 gr
51 89,5
4 7,0
2 3,5
57 100
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Ket Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository © 2008
Dari tabel 5.13 diatas dapat dilihat bahwa dari 6 orang ibu penderita KET yang memiliki kadar Hb Normal terdapat 5 orang 83,3 yang pulang sembuhpulang berobat
jalan, ada sebanyak 1 orang 6,7 yang pulang atas permintaan sendiri. Dari 57 orang ibu penderita KET yang anemia terdapat 51 orang 89,5 yang pulang sembuhpulang
berobat jalan, 4 orang 7,0yang pulang atas permintaan sendiri dan 2 orang 3,5 yang meninggal.
Berdasarkan hasil uji statistic Chi Square, terdapat 4 sel 66,7 mempunyai nilai yang diharapkan kurang dari 5 sehingga analisa dengan menggunakan uji ini tidak dapat
dilakukan. 40
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Ket Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository © 2008
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Sosiodemografi 6.1.1. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu
Berdasarkan Umur
Gambar 6.1. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan Tahun 2003-2008
Dari gambar 6.1 diatas dapat dilihat bahwa proporsi Ibu penderita KET yang terbanyak adalah pada kelompok umur 20-39 tahun yaitu sebesar 92,1 dengan rata-rata
umur 29,84 tahun lihat tabel 5.1.2 sedangkan proporsi terkecil terdapat pada kelompok umur 20 tahun dan
≥40 tahun yaitu sebesar 7,9. Umur 20-39 tahun merupakan usia produktif seorang wanita untuk hamil
sehingga frekuensi KET lebih tinggi. Pada umur 20 tahun organ reproduksi wanita belum matang sepenuhnya dan pada usia
≥40 seorang wanita tidak produktif lagi.
7,9
92,1 1. 20-39 tahun
2. 20 tahun dan ≥ 40 tahun
41 41
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Ket Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009
USU Repository © 2008