Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keluhan Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb Anemia

100 34,2 9 20 40 60 80 100 120 Nyeri perut Perdarahan vaginal Amenorea Keluhan p rop or si

6.2.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keluhan

Gambar 6.7. Diagram Bar Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keluhan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Dari gambar 6.7 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah dengan keluhan nyeri perut sebesar 100 dan yang paling sedikit adalah penderita dengan keluhan amenorea sebesar 9,0. Dari 63 orang ibu penderita KET seluruhnya mengalami keluhan nyeri perut dengan sensitivitas 100. Hal ini berarti bahwa semua ibu penderita KET harus memiliki keluhan nyeri perut, bila ibu tidak memiliki keluhan nyeri perut maka ibu tersebut tidak menderita KET. Dari 63 ibu penderita KET, terdapat 38 orang yang mengalami keluhan utama perdarahan vaginal dengan sensitivitas 34,2. Dari 63 orang ibu penderita KET, terdapat 10 orang ibu yang mengalami keluhan utama Amenorea dengan sensitivitas 9,0. Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada berbagai pengamatan dari sejumlah kehamilan ektopik terganggu dilaporkan semuanya mengalami keluhan nyeri perut. Perdarahan pervaginam merupakan tanda penting kedua 48 Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Ket Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository © 2008 pada kehamilan ektopik terganggu. Perdarahan pervaginam ditemukan terjadi pada 40- 70 kasus. 14 Amenorea sensitivitas 9 menunjukkan bahwa amenorea bukan merupakan tanda yang penting pada kehamilan ektopik terganggu, sehingga sebagian besar ibu penderita KET tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil. Hal ini sesuai dengan penelitian Marpaung 2007 di RS St.Elisabeth Medan menemukan bahwa proporsi terbanyak ibu penderita KET adalah yang mengalami keluhan nyeri perut yaitu sebesar 100. 18

6.2.3. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb Anemia

Gambar 6.8. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb Anemia di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Dari gambar 6.8 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah yang mengalami anemia berat kadar Hb7 gr menjelang terminasi kehamilan yaitu 43,9 dan proporsi terendah anemia sedang kadar Hb 7-8 gr yaitu 26,3. 26,3 29,8 43,9 7 gr 9-10 gr 7-8 gr Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Ket Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository © 2008 Perdarahan pervaginam merupakan gejala penting pada kehamilan ektopik terganggu. Perdarahan biasanya sedikit, namun dapat terjadi terus menerus sehingga sebagian besar ibu penderita KET mengalami Anemia. Dari 63 orang ibu penderita KET terdapat 57 orang ibu yang anemia 90,5. Dari 57 orang ibu penderita KET yang anemia terdapat 25 orang yang mengalami anemia berat dengan sensitivitas 43,9. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu penderita KET yang datang ke Rumah Sakit dalam keadaan Anemia dan yang Anemia sebagian besar adalah anemia berat. Hal ini kemungkinan terlamabatnya ibu penderita KET terdeteksi untuk dirujuk ke Rumah Sakit. Anemia berat yang dialami ibu penderita KET disebabkan oleh perdarahan vaginal yang telah lama dialami oleh ibu penderita KET. Hal ini sejalan dengan penelitian Zuliani 2001 di RSU Dr.Pirngadi Medan yang menemukan bahwa proporsi ibu penderita KET terbanyak adalah yang mengalami anemia menjelang terminasi kehamilan yaitu sebesar 78,7. 15

6.2.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Tindakan Medis