Imam Munawir Siregar : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada Tawanan Perang Dalam Persfektif Hak Asasi Manusia Dan Konvensi Jenewa 1949, 2008.
USU Repository © 2009
BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI HAK ASASI MANUSIA
A. Pengertian dan Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapapun.
Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Melanggar Hak Asasi Manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran Hak
Asasi Manusia di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikantuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat terwujud ke arah
yang lebih baik. Salah satu tokoh HAM di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.
9
Hak Asasi Manusia terbagi atas:
10
1. Hak Asasi Pribadi Personal Right
a. Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pindah tempat
b. Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
c. Hak kebebasan memilih dan aktif diorganisasi atau perkumpulan
d. Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agaman dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing. 2.
Hak Asasi Politik Political Right
9
http:www.organisasi.org. Organisasi-Komunitas dan Perpustakaan Online Netter Indonesia.
10
Ibid.
Imam Munawir Siregar : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada Tawanan Perang Dalam Persfektif Hak Asasi Manusia Dan Konvensi Jenewa 1949, 2008.
USU Repository © 2009
a. Hak untuk memilik dan dipilih dalam suatu pemilihan
b. Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
c. Hak memnuat dan mendirikan parpol atau partai politik dan organisasi politik.
d. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.
3. Hak Asasi Hukum Legal Equality Right
a. Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
b. Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil
c. Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak Asasi Ekonomi Property Right
a. Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
b. Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
c. Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
d. Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu
e. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi PeradilanProcedural Right
a. Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
b. Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahan dan
penyelidikan di mata hukum. 6.
Hak Asasi Sosial Budaya Social Culture Right a.
Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan b.
Hak mendapatkan pengajaran c.
Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat. Hak asasi manusia yang berlaku saat ini merupakan senyawa yang dimasak di
kancah Perang Dunia II. Selama perang tersebut, dipandang dari segi apapun akan
Imam Munawir Siregar : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada Tawanan Perang Dalam Persfektif Hak Asasi Manusia Dan Konvensi Jenewa 1949, 2008.
USU Repository © 2009
terlihat bahwa satu aspek berbahaya dari pemerintahan Hitler adalah tiadanya perhatian terhadap kehidupan dan kebebasan manusia. Karenanya, perang melawan
kekuatan Poros dibela dengan mudah dari segi perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan yang mendasar. Negara Sekutu menyatakan di dalam “Deklarasi
Perserikatan Bangsa-bangsa” Declaration by United Nations yang terbit pada 1 Januari 1942, bahwa kemenangan adalah “penting untuk menjaga kehidupan,
kebebasan, independensi dan kebebasan beragama, serta untuk mempertahankan hak asasi manusia dan keadilan”.
11
Dalam pesan berikutnya yang ditujukan kepada Kongres, Presiden Franklin D. Roosevelt mengidentifikasikan empat kebebasan yang
diupayakan untuk dipertahankan di dalam perang tersebut: kebebasan nerbicara dan berekspresi, kebebasan beragama, kebebasan dari hidup berkekurangan, dan
kebebasan dari ketakutan akan perang.
12
Hak asasi telah diidentifikasikan dan diatur dalam berbagai perjanjian internasional dan regional. Contoh yang paling bagus diantaranya adalah Deklarasi
Umum Hak-Hak Asasi Manusia the Universal Declaration of Human Right tahun1948, yang mengatur anggota masyarakat internasional untuk menghormati hak-
Pembunuhan dan kerusakan dahsyatyang ditimbulkan Perang Dunia II menggugah suatu kebulatan tekad untuk melakukan sesuatu guna mencegah perang
untuk membangun sebuah organisasi internasional yang sanggup meredakan krisis internasional serta menyediakan suatu forum untuk diskusi dan mediasi. Organisasi
ini adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang telah memainkan peran utama dalam pengembangkan pandangan kontemporer tentang hak asasi manusia.
11
Untuk naskah “Declaration by United Nations” tertanggal 11 Januari 1942, lihat H.F. Van Panhuys, dkk., ed., International Organization and Integration The Hague: Martinus Nijhoff, 1981, vol. 1A.
12
Douglas Lurton, Roosevelt’s Foreign Policy, 1933. 1941: franklin D. Rossevelt’s Unidited Speeches Toronto: Longmans, Green, 1942, 324.
Imam Munawir Siregar : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada Tawanan Perang Dalam Persfektif Hak Asasi Manusia Dan Konvensi Jenewa 1949, 2008.
USU Repository © 2009
hak semua manusia untuk hidup, untuk memperoleh penghidupan yang layak, untuk kebebasan dan keamanan, untuk kebebasan mengeluarkan pendapat dan berekspresi,
dan untuk berpartisipasi dalam pemerintahan di negaranya. Pada tahun 1976, dua kovenan internasional muncul dengan dorongan Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB,
yang pertama mencakup hak-hak Sipil dan Politik dan yang kedua adalah mengenai hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
13
Umumnya, para pakar Eropa berpendapat bahwa lahirnya Hak Asasi Manusai dimulai dengan lahirnya Magna Charta pada tahun 1215 di Inggris. Magna Charta
antara lain mencanangkan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolut raja yang menciptakan huku, tetapi ia sendiri tidak terikat pada hukum, menjadi dibatasi
kekuasaannya dan mulai dapat dimintai pertanggungjawaban di muka umum.Lahirnya Magna Charta ini kemudian diikuti leh perkembangan yang konkret dengan lahirnya
Bill of Rights di Inggris pada tahun 1689. Pada masa itu, mulai timbul adagium yang intinya adalah bahwa manusia sama di muka hukum equality before the law.
Hak-hak sipil dan politik dikenal luas sebagai hak-gak ‘generasi pertama’, dan kadang-kadang disebut sebagai ‘hak-hak negatif’ karena menuntut negara untuk tidak
menggunakan tindakan-tindakan seperti penyiksaan terhadap warga negaranya atau menyangkal hak untuk berbicara. Sementara itu, hak-hak ‘generasi kedua’ yang
mencakup hak-hak ekonomi, sosial dan budaya, di satu sisi, sering disebut sebagai ‘hak positif’, karena menuntut tindakan pemerintah untuk menyediakan pelayanan
seperti rumah atau sekolah. Baik hak-hak manusia generasi pertama maupun kedua, diatur dalam merespon kebutuhan individu yang memiliki hak telah dilanggar dalam
merespon kebutuhan individu yang memiliki hak telah dilanggar dalam puluhan terakhir ini, dan saat ini telah mendapat pengakuan dan penerimaan publik.
13
http:www.wahanalingkunganhidup.com
Imam Munawir Siregar : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada Tawanan Perang Dalam Persfektif Hak Asasi Manusia Dan Konvensi Jenewa 1949, 2008.
USU Repository © 2009
Adagium ini memperkuat dorongan timbulnya negara hukum dan demokrasi. Bill of Rights melahirkan asas persamaan.
Para pejuang HAM dahulu sudah berketetapan bahwa persamaan harus diwujudkan betapapun beratnya resiko yang dihadapi karena hak kebebasan baru
dapat diwujudkan kalau ada hak persamaan. Untuk mewujudkan semua itu, maka lahirlah teori Roesseau tentang contract socialperjanjian masyarakat, Montesqueu
dengan Trias Politiknya mengajarkan pemisahan kekuasaan guna mencegah tirani, Jhon Locke di Inggris dan Thomas Jefferson di Amerika dengan hak-hak dasar
kebebasan dan persamaan yang dicanangkannya.
14
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American Declaration of Independence yang lahir dario paham Roesseau dan Montesqueu. Jadi,
walaupun di Perancis sendiri belum dirinci apa HAM itu, tetapi di Amerika Serikat lebih dahulu mencanangkan secara lebih rinci. Mulailah dipertegas bahwa manusia
adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir, ia harus terbelenggu.Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French
Declaration, di mana hak-hak yang lebih rinci lagi melahirkan dasar The Rule of Law. Antara lain dinyatakan, tidak boleh ada penangkapan dan penahanan yang semena-
mena, termasuk ditangkap tanpa alasan yang sah dan ditahan tanpa surat perintah yang sah dan ditahan tanpa surat perintah yang dikeluarkan oleh pejabat yang sah.
15
Dinyatakan pula presumption of innocence, artinya orang-orang yang ditangkap kemudian ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah sampai ada
keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum yang tetap yang menyatakan ia
14
http:www.ham.go.idorg.sejarah.asp.
15
Makalah Ifdal Kasim, Hak atas Lingkungan Hidup dan Tanggung Gugat Korporasi International, Fokus Group Discusion, WALHI, Kontras, Jatam, Koalisi EEKoSOB, Komnas HAM, 18 Agustus 204,
hal 1.
Imam Munawir Siregar : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada Tawanan Perang Dalam Persfektif Hak Asasi Manusia Dan Konvensi Jenewa 1949, 2008.
USU Repository © 2009
bersalah. Dipertegas juga dengan Freedom of Expression bebas mengeluarkan pendapat, The Right of Property perlindungan terhadap hak milik, Right of Live
hak Hidup dan hak-hak dasar lainnya, Jadi dalam French Declaration sudah tercakup semua hak, meliputi hak-hak yang menjamin tumbuhnya penegak HAM,
demokrasi maupun negara hukumyang asas-asasnya sudah dicanangkan sebelumnya. Perlu juga diketahui, The Four Freedoms dari Presiden Roosevelt yang
dicanangkan pada tanggal 6 januari 1941, dikutip dari Encyclopedia Americana, p. 654 tersebut di bawah ini: “The first is freedom of speech and expression everywhere
in the world. The second is freedom of every person to worship God in his own way every where in the world. The third is freedom from want which, translated into world
terms, mean economic ubderstanding which secure to every nation a healthy peacetime life for its inhabitans-every where in thw world. The fourth is freedom from
fear-which, translated into world terms, mean a worldwide reduction of armement to such a point and in such a through fashion that no nation will be in a position to
commit an act of physical agression againts any neighbor-anywhere in the world”.
16
B. Teori-Teori Hak asasi Manusia