Imam Munawir Siregar : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada Tawanan Perang Dalam Persfektif Hak Asasi Manusia Dan Konvensi Jenewa 1949, 2008.
USU Repository © 2009
dijadikan sebagai tawanan perang. Tawanan perang itu sendiri telah diatur haknya didalam Konvensi Jenewa tahun 1949 sebagai Landasan Hukum Humaniter
Internasional. Akan tetapi didalam kenyataannya sangat jauh dari apa yang telah ditentukan didalam Konvensi tersebut.
Ada beberapa negara yang mengklaim sebagai suatu negara yang sangat menjunjung tinggi hak Asasi Manusia ternyata dengan jelas sekali dapat kita lihat
bahwa sebenarnya mereka itu sendirilah yang mengangkangi dan menelanjangi Hak Asasi Manusia itu serta terdapat diskriminasi yang cukup jelas dan nyata terhadap
suatu etnis, ras, warna kulit, budaya, bahasa, agama, golongan, jenis kelamin, dan
status sosial tertentu.
Konvensi Internasional Jenewa tahun 1949, mengatur mengenai perlakuan wajib terhadap tawanan perang. Konvensi Jenewa 1949 ditaati oleh negara-negara anggota
Perserikatan bangsa-bangsa, untuk memenuhi hak-hak dasar dari para tawanan perang.
2
B. Rumusan Masalah
Untuk dapat memahami atau memberi gambaran yang lebih jelas mengenai skripsi ini penulis mengambil judul “Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada
Tawanan Perang Dalam Persefektif Hak Asasi Manusia dan Konvensi Jenewa 1949”. Namun pembahasannya memerlukan pembatasan agar ruang lingkup yang diinginkan
dapat tercapai dan mempermudah pemahaman skripsi. Dalam hal ini untuk mendapatkan jawaban permasalahan, penulis melakukan pembatasan yang jelas dan
spesifik dari apa yang dituju guna mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan.
2
www.pikiran-rakyat.com, 12 Mei 2004
Imam Munawir Siregar : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada Tawanan Perang Dalam Persfektif Hak Asasi Manusia Dan Konvensi Jenewa 1949, 2008.
USU Repository © 2009
Bertitik tolak dari uraian-uraian diatas yang telah dikemukakan pada pembahasan terdahulu maka adapun yang menjadi batasan pada permasalahan dalam
skripsi ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana penegakan kejahatan terhadap kemanusiaan sebagai kejahatan internasional?
2. Bagaimana Hak Asasi Manusia di dalam Konvensi Jenewa 1949?
3. Bagaimana Pengadilan Kejahatan Internasional untuk kejahatan terhadap
kemanusiaan? 4.
Bagaimana penegakan terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap tawanan perang?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas. Penulisan skripsi ini juga bertujuan untuk: 1.
Untuk mengetahui penegakan kejahatan terhadap kemanusiaan sebagai kejahatan internasional.
2. Untuk mengetahui Hak Asasi Manusia di dalam Konvensi Jenewa 1949.
3. Untuk mengetahui Pengadilan Kejahatan Internasional untuk kejahatan terhadap
kemanusiaan. 4.
Untuk mengetahui penegakan terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap tawanan perang.
2. Manfaat Penulisan
Di samping itu tentunya diharapkan dengan adanya pembahasan ini, maka penulis berharap dapat memberikan masukan danmanfaayt untuk:
Imam Munawir Siregar : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada Tawanan Perang Dalam Persfektif Hak Asasi Manusia Dan Konvensi Jenewa 1949, 2008.
USU Repository © 2009
a. Manfaat Teoritis, yakni sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk melahirkan
konsep ilmiah yang dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan hukum internasional mengenai kejahatan terhadap kemanusiaan pada tawanan perang
dalam persefektif Hak Asasi Manusia dan Konvensi Jenewa 1949. Dan juga memberikan masukan dan manfaat dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan dan dimana dalam penulisan skripsi ini penulis memberikan analisa- analisa yang bersifat objektif.
b. Manfaat praktis, Yakni memberikan masukan sekaligus pengetahuan kepada para
pihak dalam kaitannya dengan penegakan kejahatan terhadap kemanusiaan pada tawanan perang dalam persefektif Hak Asasi Manusia dan Konvensi Jenewa 1949.
D. Keaslian Penulisan
Penulisan mengenai kejahatan terhadap kemanusiaan memang telah banyak diangkat dan dibahas, namun penulisan mengenai “Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
Pada Tawanan Perang Dalam Persefektif Hak Asasi Manusia dan Konvensi Jenewa 1949”, yang diangkat menjadi judul skripsi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara. Penulisan menyusun melalui referensi buku-buku, media elektronik, dan bantuan dari berbagai pihak.
E. Tinjauan Kepustakan
Pembahasan terhadap masalah yang telah disebut di atas penulis menggunakan data sekunder yang memiliki kekuatan mengikat ke dalam, dan dibedakan dalam:
a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yang terdiri
terdiri dari sumber-sumber hukum internasional dan ketentuan dalam perundang- undangan yang mempunyai kekuatan hukum mengikat.
Imam Munawir Siregar : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Pada Tawanan Perang Dalam Persfektif Hak Asasi Manusia Dan Konvensi Jenewa 1949, 2008.
USU Repository © 2009
b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan hukum yang erat kaitannya dengan
bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa dan memberikan penjelasan mengenai hukum primer.
c. Bahan hukum tertier, yakni bahan-bahan yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan-bahan hukum primer dan sekunder.
F. Metode Penelitian