Hubungan Antara Wanprestasi, Keadaan Memaksa, dan Risiko

Denggan Mauli Tobing : Risiko Hukum Yang Terjadi Di Dalam Perjanjian Kredit Bank Dalam Kaitannya Dengan Perlindungan Konsumen, 2008. USU Repository © 2009

2. Hubungan Antara Wanprestasi, Keadaan Memaksa, dan Risiko

Sebelum kita membahas permasalahan pokok skripsi ini, ada baiknya terlebih dahulu ditinjau hubungan antara wanprestasi, keadaan memaksa dan risiko karena ada hubungan satu sama lainnya. Wanprestasi artinya alpa, lalai atau cidera janji. Seseorang atau salah satu pihak dari suatu perjanjian dikatakan wanprestasi apabila seseorang itu tidak menepati kewajibannya dalam perjanjian, yang dapat berupa: 1. Tidak melakukan apa yang disanggupinya akan dilakukan 2. Melaksanakan apa yang dijanjikan ,tetapi tidak sebagaimana mestinya 3. Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat 4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. 8 Apabila salah satu pihak yang wajib melakukan prestasi debitur melakukan wanprestasi, maka diancamkan sanksi atau hukuman yang berupa: 1. Membayar ganti rugi 2. Pembatalan atau pemecahan perjanjian 3. Peralihan risiko 4. Membayar biaya perkara, apabila sampai diperkarakan dimuka hakim. 9 Sanksi wanprestasi yang ada hubungan dengan risiko adalah sanksi ketiga yaitu peralihan risiko yang terdapat secara umum diatur dalam pasal 1237 KUH 8 Ibid, hal 43 9 Ibid Denggan Mauli Tobing : Risiko Hukum Yang Terjadi Di Dalam Perjanjian Kredit Bank Dalam Kaitannya Dengan Perlindungan Konsumen, 2008. USU Repository © 2009 Perdata ayat 2, yang berbunyi: “Jika si berutang lalai akan menyerahkannya, maka semenjak saat kelalaian, kebendaan adalah atas tanggungan si berutang.” Jadi sejak pihak yang wajib berprestasi atau debitur wanprestasi maka risiko yang harusnya dipikul pihak lawan, akan beralih menjadi dipikul olehnya. Peralihan risiko itu dapat digambarkan sebagai berikut. Menurut pasal 1460 KUH Perdata, risiko dalam perjanjian jual beli barang tertentu dibebankan kepada pembeli, walaupun barang belum diserahkan. Jika penjual terlambat menyerahkan barangnya atau lalai untuk menyerahkan barangnya dan kemudian barang itu musnah diluar kesalahannya, maka risiko atas rusaknya barang itu beralih ke penjual. Apabila satu pihak dituduh wanprestasi dan dimintakan kepada hakim agar terjadi sanksi wanprestasi, maka pihak yang dituduh wanprestasi itu dapat membela diri dengan mengajukan pembelaan berupa 10 1. Memajukan tuntutan adanya keadaan memaksa atau Overmacht atau Force Majeur : 2. Memajukan bahwa si berpiutang kreditur sendiri juga telah lalai exceptio non adimpleti contractus 3. Memajukan bahwa kreditur telah melepaskan haknya untuk menuntut ganti rugi. Adapun keadaan memaksa atau overmacht adalah keadaan yang menyebabkan suatu hak atau kewajiban dalam suatu perhubungan hukum tidak 10 Ibid, hal 52 Denggan Mauli Tobing : Risiko Hukum Yang Terjadi Di Dalam Perjanjian Kredit Bank Dalam Kaitannya Dengan Perlindungan Konsumen, 2008. USU Repository © 2009 dapat dilaksanakan. 11

3. Peraturan Tentang Risiko Dalam KUH Perdata