Gambaran Karies Gigi Analisa Univariat

menggosok gigi yang kemungkinan mereka menggosok gigi pada saat mandi pagi dan sore hari, kebanyakan dari mereka tidak menggosok gigi pada malam hari karena kemungkinan mereka malas, mengantuk dan ketiduran sehingga mereka lupa menggosok gigi. Hal ini tidak sesuai dengan teori Potter Perry 2005.

c. Cara Menggosok Gigi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryani 2012 mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara cara menggosok gigi dengan karies gigi dengan p value = 0,001. Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan, bakteri, dan plak Potter Perry, 2005. Dalam memberihkan gigi harus memberhatikan pelaksanaan waktu yang tepat dan cara menggosok gigi yang benar. Cara menggosok gigi yang baik dan benar adalah membersihkan seluruh bagian gigi, gerakan vertikal dan gerakan lembut. Banyak cara dalam menggosok gigi yaitu gerakan vertikal, horizontal, gerakan memutar dan gerakan vibrasibergetar Wong, 2003. Berdasarkan hasil penelitian siswa yang melakukan gerakan tersebut di atas 40-60. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya tingkat kepedulian atau sensitifitas anak terhadap cara menggosok gigi yang benar masih kurang. Kebanyakan dari mereka mengetahui cara menggosok gigi dengan gerakan horizontal dan vertikal saja. Selain itu pengetahuan tentang cara ata praktek menggosok gigi yang benar yang diajarkan oleh orang tua masih kurang.

2. Gambaran Karies Gigi

Plak merupakan momok bagi mulut dan tidak terlihat oleh mata. Plak ini akan bergabung dengan air ludah yang mengandung kalsium, membentuk endapan garam mineral yang keras. Karies gigi merupakan proses multifactor, yang terjadi melalui interaksi antara gigi dan saliva sebagai host, bakteri normal di dalam mulut, serta makanan terutama karbohidrat yang mudah difermentasikan menjadi asam melalui proses glikolisis. Bakteri yang berperan dalam glikolisis adalah Streptococcus mutans dan Lactobacillus acidophilus, sedangkan asam organic yang terbentuk antara lain asam piruvat dan asam laktat yang dapat menurunkan pH saliva, pH plak dan pH cairan sekitar gigi sehingga terjadi demineralisasi gigi Kidd Bechal, 1992. Mineralisasi plak pengerasan struktur plak karena pembentukan kristal kalsium, dan mineral- mineral lain dari saliva yang terkumpul dalam plak terjadi setelah 24 jam, dan menjadi sepenuhnya mengeras dan berubah menjadi karang gigi calculus antara 12- 20 hari. Setelah itu, plak baru akan terbentuk diatas kalkulus yang telah ada dan membentuk lapisan kalkulus yang baru. Oleh karena itu, kalkulus biasanya ditemukan berlapis-lapis Muttaqin dkk, 2010. Karies gigi merupakan penyakit multifaktorial dengan 4 faktor utama yang saling mempengaruhi yaitu hospes saliva dan gigi, mikroorganisme, substrat atau diet, sebagai faktor tambahan yaitu waktu. Faktor sekunder lain yang penting adalah praktik hygiene oral, aliran saliva Alpers, 2006. Penyebab penyakit tersebut karna konsumsi makanan yang manis dan lengket, malas atau salah dalam menyikat gigi, kurangnya perhatian kesehatan gigi dan mulut atau bahkan tidak pernah sama sekali memeriksa kesehatan gigi Listiono, 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mengalami karies gigi sebesar 27 siswa 33,3, sedangkan siswa yang tidak memiliki karies gigi sebesar 54 siswa 66,3. Angka siswa yang memiliki karies gigi cukup tinggi. Besarnya persentasi siswa yang mengalami karies gigi yang disebabkan oleh mengkonsumsi makanan manis, tetapi juga kondisi ini di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kebiasaan menggosok gigi dan cara menggosok gigi yang tepat dan benar. Cara menggosok gigi yang baik adalah membersihkan seluruh bagian gigi dengan gerakan vertical dan gerakan lembut Wong, 2003. Seluruh permukaan gigi dalam, luar dan pengunyah harus disikat dengan teliti dan menggosok gigi dengan sekuat tenaga tidak dianjurkan karena dapat merusak email gigi karena vibrasi Potter Perry, 2005.

B. Analisa Bivariat

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Kebiasaan Mengkonsumsi Jajanan Dengan Pengalaman Karies Pada Gigi Susu Anak Usia 4-6 Tahun Di TK Medan

13 91 62

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN MULUT, USIA, DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI TERHADAP TINGKAT KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TUNGGULWULUNG 2 MALANG

0 8 32

Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dengan Tingkat Keparahan Karies Gigi pada Anak usia 4 - 6 Tahun

0 2 1

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

3 15 70

HUBUNGAN POLA JAJAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN PADA Hubungan Pola Jajan Kariogenik dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak Usia 8-10 Tah

0 5 15

HUBUNGAN POLA JAJAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN PADA Hubungan Pola Jajan Kariogenik dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak Usia 8-10 Tah

0 2 15

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 4–6 TAHUN

0 0 10

Hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan manis dengan karies gigi anak usia sekolah

1 2 5

Hubungan Antara Konsumsi Makanan Kariogenik dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Timbulnya Karies Gigi Sulung pada Anak Usia 4-6 Tahun di Tiga TK Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biring Kanaya Kota Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 104

HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN KEBUMEN TAHUN 2016 SKRIPSI

0 0 57