xxvii
1.5.3 Bagi Puskesmas :
1 Mengetahui model antrian pada loket pengambilan obat yang
dipakai untuk melayani pasien yang akan mengambil obat setelah diperiksa
2 Sebagai bahan pertimbangan apabila sistem pelayanan yang
dipakai saat ini kurang optimal 3
Sebagai salah satu upaya untuk memenuhi permintaan konsumen yang menghendaki mendapatkan pelayanan terbaik.
4 Meningkatkan kinerja karyawan agar dapat bekerja lebih baik.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam kegiatan ini dilakukan pembatasan ruang lingkup penelitian sehingga penelitian ini lebih terarah dan mendekati pada pokok
permasalahan. Pembatasan ruang lingkup tersebut adalah :
a. Penelitian hanya terbatas pada jumlah kedatangan resep dan jumlah
resep yang selesai dilayani per unit waktu. b.
Penulis tidak menganalisa metode kerja dalam pembuatan obat dan hanya membahas sistem pelayanan yang ada di loket tersebut.
c. Periode pengamatan dilakukan pada waktu yang cukup padat kedatangan
orang-orang yang membawa resep ke loket pengambilan obat. d.
Analisa teori antrian dilakukan untuk mengatasi masalah antrian di loket pengambilan obat.
xxviii
1.7 Sistematika Penulisan
BAB 1 Membahas Pendahuluan yang berisikan latar belakang penelitian,
perumusan masalah, kerangka pemikiran, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistemetika
penulisan. BAB II
Dijelaskan teori-teori yang dapat diterapkan untuk menganalisa data-data hasil penelitian. Teori Antrian digunakan untuk
membahas model antrian yang ada dan menganalisa sistem pelayanannya.
BAB III Membahas tentang metodologi penelitian yang berisikan jenis data yang diambil, cara pengambilan data, metode pengolahan
data dan analisa data. BAB IV Berisikan pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan
serta menguji kesesuaian distribusi. Menganalisa data perhitungan dan pemecahan masalah antrian di Loket
Pengambilan Obat. BAB V
Merupakan bab yang berisikan kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan penelitian.
xxix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Dasar Teori Antrian
Sistem antrian dapat dijelaskan sebagai kedatangan pelanggan atau unit-unit yang membutuhkan pelayanan pada suatu fasilitas pelayanan.
Pelanggan bergabung pada barisan penungguan antrian untuk dilayani. Setelah mendapat pelayanan, pelanggan dapat meninggalkan antrian
tersebut. Tujuan sebenarnya dari teori antrian adalah meneliti kegiatan dari
fasilitas pelayanan dalam rangkaian kondisi random dari suatu sistem antrian yang terjadi. Untuk itu pengukuran yang logis dapat ditinjau dari dua bagian,
yaitu : 1.
Berapa lama para pelanggan harus menunggu, dalam hal ini diuraikan melalui waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh pelanggan untuk
menunggu hingga mendapatkan pelayanan. 2.
Berapa persenkah dari waktu yang disediakan untuk memberikan pelayanan itu fasilitas pelayanan dalam kondisi menganggur.
Dengan demikian dapat dibayangkan bila pelanggan membutuhkan waktu menunggu yang cukup lama maka akan diperoleh persentase waktu
menganggur yang kecil, yang berarti sama sekali tidak ada waktu menganggur pada pelayanan tersebut. Pengukuran atas kedua kondisi ini